Vaksinasi Jateng Capai 60 Persen, Ganjar Minta Kebut Sampai Akhir Tahun

Rabu, 03 November 2021 - 06:21 WIB
loading...
Vaksinasi Jateng Capai...
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, pihaknya masih terus bergerak melakukan percepatan vaksinasi. (Ist)
A A A
SEMARANG - Percepatan vaksinasi COVID-19 di Jawa Tengah (Jateng) terus digenjot. Berdasarkan data Dinas Kesehaten (Dinkes) Jateng, sampai saat ini capaian vaksinasi sebesar 60 persen.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, pihaknya masih terus bergerak melakukan percepatan vaksinasi . Dia meminta semua bupati/wali kota unruk benar-benar mengebut vaksinasi. Sehingga sampai Desember target 100 persen bisa terpenuhi.

“Sampai dengan Desember kita harus kebut vaksinnya,” kata Ganjar dalam keterangan resminya, Selasa (2/11/2021).

Sementara itu, Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, capaian vaksinasi di Jateng sebesar 60 persen merupakan angka yang cukup bagus.

Meski menyatakan bagus, Yulianto mengakui ada sejumlah catatan yang perlu diperbaiki. Yakni adanya sejumlah kabupaten yang capaian vaksinasinya masih di bawah 40 persen.

Beberapa daerah dengan realisasi vaksin masih di bawah persen dan 50 persen di antaranya Banjarnegara, Kabupaten Tegal, Purbalingga, Batang, Jepara, Wonosobo, Pemalang, Brebes, Grobogan, Pekalongan, Kabupaten Magelang, Kebumen, dan Pati.

“Disparitasnya di beberapa kabupaten yang masih agak ketinggalan ini perlu percepatan-percepatan. Di daerah-daerah itulah yang akan digenjot lebih cepat,” terang Yulianto.

Diakui dia, ada sejumlah kendala yang dihadapi daerah-daerah dengan vaksinasi di bawah 50 persen. Seperti masyarakat yang masih sulit diajak vaksinasi, terbatasnya jumlah vaksinator dan jumlah faskes yang melayani vaksinasi. Selain itu, komitmen dari pemerintah daerah juga perlu didorong.

Bahkan tak dapat dimungkiri masih ada tempat dengan kesadaran vaksinasi yang masih rendah. Hal itu bisa terjadi karena terbatasnya akses, seperti halnya kalangan lansia. Baca: Harga Minyak Goreng Melambung, Pemkab Majalengka Lakukan Ini.

“Lansia ini memang agak lambat. Kemudian difabilitas, ibu hamil, penderita komordibitas. Ini memang kecepatannya enggak seperti yang lain,” papar Yulianto.

Dengan demikian, strategi jemput bola harus dilaksanakan secara simultan dan bersama-sama. Mulai dari kabupaten/kota, puskesmas, sampai tingkat kecamatan. Yulianto menyebut, basis pelayanan vaksinasi itu harus di komunitas yang lebih rendah. Contohnya di tingkat RW, RT, desa, kelurahan, dan semacam itu.

Sebab, pola sentra vaksinasi yang ada di ibu kota atau di kota-kota di Jateng, kata Yuli, itu sudah cukup dan jangan ditambah lagi. Bahkan, kalau ada kolaborator yang ingin membantu vaksinasi, pemprov minta pelayanannya itu dilakukan di komunitas. Baca Juga: Percepat Herd Immunity, Ratusan Penghuni Rutan Disuntik Vaksin.

“Akhir-akhir ini masih banyak yang ingin membantu sebagai kolaborator. Tetapi saya sarankan jangan mendirikan sentra vaksin lagi di kota. Tapi pelayanan jemput bola ke komunitas,” ujarnya.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2305 seconds (0.1#10.140)