Cegah COVID-19, Pemkot Palembang Perketat Penjagaan di Pasar

PALEMBANG - Menjelang kebijakan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang memperketat regulasi protokol kesehatan di lingkungan pasar.

Direktur Utama PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal mengatakan, Pemkot Palembang menjadikan Pasar Modern Plaju menjadi pasar percontohan standar protokol kesehatan yang harus diterapkan di seluruh pasar di Palembang bahkan di Indonesia. (Baca: Dua Bayi di Muratara Positif COVID-19, Diduga Satu Bayi Tertular dari Ibunya)

Dipilihnya Pasar Modern Plaju sebagai percontohan dikarenakan pasar tersebut menerapakan secara ketat protokol kesehatan, seperti menyediakan fasilitas pembasuh tangan untuk laki-laki dan perempuan, menyediakan alat pengukur suhu tubuh, penggunaan masker, pembatasan jarak antar pedagang dan pembeli, dan membuat jalur masuk dan keluar pasar satu arah.

Untuk semakin memperkuat sebagai pasar percontohan, pihaknya akan menambah personil dari TNI, Polri dan Satpol PP untuk mengkampanyekan protokol kesehatan di lingkungan pasar. "Kita segera perketat protokol kesehatan di pasar, paling tidak sama dengan protokol kesehatan di mall. Kita juga meminta kepada tim gugus untuk menambah penjagaan di setiap pasar," ujar Rizal kepada SINDOnews, Rabu (04/06/2020).

Sebelumnya pemkot Palembang menutup dua pasar tradisional, yaitu pasar Kebun Semai Sekip dan Pasar Kebun Bunga setelah disinyalir pedagang di kedua pasar tersebut terpapar COVID-19. Diakui Rizal, pihaknya juga sudah melakukan rapid test di kedua pasar tersebut dan di rencanakan akan melakukan hal yang sama di seluruh pasar di Palembang.

"Dari hasil rapid di Pasar Kebun Semai, ada sekitar 14 pedagang yang reaktif, selanjutnya akan kita lanjutkan ke swab. Sedangkan untuk di Pasar Kebun Bunga tercatat negatif semua," jelasnya. (Baca: Diduga Lalai, Jenazah PDP COVID-19 di PALI Terperosok ke Liang Kubur)

Sementara itu, Walikota Palembang Harnojoyo menilai dengan disiplin protokol kesehatan, maka roda perekonomian akan tetap berjalan dan kesehatan pedagang dapat di pertahankan. "Dua aspek yang harus selaras, ekonomi dan kesehatan. Kita saat ini sedang menuju tatanan kehidupan baru, jadi kita harus gencar mensosialisasikan pentingnya menjaga protokol kesehatan," singkatnya.