Pemkot Semarang Pastikan Siap Menuju New Normal

Kamis, 04 Juni 2020 - 13:50 WIB
loading...
Pemkot Semarang Pastikan...
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melakukan video conference di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha BNPB, Jakarta, Kamis (4/6/2020). FOTO/SINDOnews/BINTI MUNFARIDA
A A A
JAKARTA - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memastikandaerahnya siap menuju tatanan kehidupan baru atau new normal di masa pandemi COVID-19 ini. New normal adalah tetap produktif tapi harus sesuai dengan protokol kesehatan untuk aman dari virus corona.

"Insyaallah, tentang istilah new normal atau pun langkah-langkah ke depan hidup berdampingan dengan COVID-19 ini, kami di Kota Semarang sudah mulai terbiasakan dari awal," kata Hendrar melalui video conference di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (4/6/2020).

Masyarakat Semarang, tegas Hendrar , sudah teredukasi untuk memutus mata rantai dan bagaimana kemudian masyarakat aman dari virus COVID-19 . Ia pun mengatakan ada tim patroli untuk memberikan edukasi kepada masyarakat setiap hari. ( )

Hendrar mengatakan, Kota Semarang telah melaksanakan Standart Operational Procedure (SOP) untuk menjalankan new normal . "Kami sudah menangkap sinyal itu, beberapa pemimpin-pemimpin di negeri ini, maka sebenarnya yang di Kota Semarang itu semuanya sudah berjalan sesuai dengan SOP kesehatan," katanya.

Hendrar mencontohkan oekerja kecil menengah telah melaksanakan SOP, terutama dengan mengatur pembatasan mulai dari sosial, budaya, dan juga ekonomi. Ia pun mengatakan di Semarang ada 9 kawasan industri yang diharuskan menjalankan protokol kesehatan dalam produktivitasnya.

"Hari ini di Semarang, pabrik-pabrik masih bisa jalan. Kita punya 9 kawasan industri, hanya waktu itu kita sudah tekankan kepada mereka, tolong karyawannya dibatasi. Bisanya pagi ini, biasanya mereka kerja 400 orang, kita minta untuk diatur jarak. Walau pun harus berkurang pegawainya bisa dikondisikan pada shift berikutnya atau malam atau pagi hari," kata Hendrar.

Hal yang sama juga diberlakuan di tempat restoran. Ia mengatakan telah ada pembatasan pengunjung yakni dari pagi sampai malam, maksimal pukul 20.00 WIB. "Kemudian kapasitasnya juga kita batasi sampai separuh dan juga SOP kesehatan harus diterapkan orang mau masuk ke restoran, harus ada wastafel portable, ada thermo gun," kata Hendrar.

Hendrar mengatakan, pandemi COVID-19 mengubah drastis dari sisi pendapatan. Meski ekonomi berjalan lambat tapi bidang usaha masih bisa melakukan aktivitas. "Karena ada masyaraat yang cukup punya tabungan selama masa-masa pandemi ini. Tapi masih banyak juga warga kami yang untuk makan saja mereka harus bekerja hari ini," ujarnya.

Karena itu, tidak perlu dilakukan pembatasan penuh atau lockdown dalam mengatasi COVID-19. Pasalnya, hal itu justru akan meningkatkan potensi kriminalitas. "Jadi kalau tiba-tiba kita putus lockdown, PSBB saya rasa akan timbul kegaduhan yang mengakibatkan potensi kriminalitas meningkat di kota ini," ujarnya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ketua Hanura Jateng...
Ketua Hanura Jateng Diperiksa Polisi terkait Kasus Striptis di Mansion Karaoke Semarang
Profil Ipda Endry Purwa...
Profil Ipda Endry Purwa Sefa, Pengawal Kapolri yang Bertindak Kasar pada Jurnalis di Semarang
Polisi Bunuh Bayi di...
Polisi Bunuh Bayi di Semarang: Sidang Kode Etik Brigadir Ade Kurniawan Ditunda, Keluarga Korban Protes
30.294 Penumpang Kereta...
30.294 Penumpang Kereta Api Arus Balik Lebaran Berangkat dari Daop 4 Semarang
One Way Dicabut, 4.477...
One Way Dicabut, 4.477 Kendaraan Pemudik Tinggalkan Semarang via Kalikangkung dalam 9 Jam
Rumah di Tlogomulyo...
Rumah di Tlogomulyo Pedurungan Semarang Hancur Akibat Ledakan Petasan
Semarang Gempar! Perempuan...
Semarang Gempar! Perempuan Muda Bakar Diri di Samping Pos Polisi
Konvoi Ratusan Geng...
Konvoi Ratusan Geng Motor Kreak di Semarang Dibubarkan Polisi, 278 Orang Diamankan
Truk Tabrak Minibus...
Truk Tabrak Minibus di Turunan Silayur Semarang, 15 Siswa TK Terluka
Rekomendasi
NTT Ditarget Jadi Lokasi...
NTT Ditarget Jadi Lokasi Pertama Peresmian Sekolah Unggulan Garuda
Idap Kanker, Raja Charles...
Idap Kanker, Raja Charles III Berharap Panjang Umur
Pesan Mardiono saat...
Pesan Mardiono saat Hadiri Pelantikan Gubernur Papua Pegunungan dan Bangka Belitung
Berita Terkini
Makna Simbol Surya Majapahit...
Makna Simbol Surya Majapahit dalam Kehidupan Religius Era Nusantara Kuno
3 menit yang lalu
Eks Bupati Lampung Timur...
Eks Bupati Lampung Timur Dawam Raharjo Ditetapkan Tersangka Korupsi Pembangunan Gerbang Rumah Dinas
28 menit yang lalu
Peringatan Wafatnya...
Peringatan Wafatnya Isa Almasih, Ganjil-Genap di Jakarta Ditiadakan Hari Ini
45 menit yang lalu
Pembunuh Aipda Fajar...
Pembunuh Aipda Fajar Dipindah ke Polda Sultra karena Faktor Keamanan
7 jam yang lalu
Dukung Program MBG,...
Dukung Program MBG, PT BAI Salurkan Makanan Bergizi untuk Ratusan Siswa di Bintan
8 jam yang lalu
Pramugari Wings Air...
Pramugari Wings Air Laporkan Anggota DPRD Sumut ke Polisi Buntut Cekcok di Pesawat
8 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Umumkan...
Amerika Serikat Umumkan Siap Perang dengan China!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved