Festival Jelajah Pesona Jalur Rempah Belitung Timur
loading...
A
A
A
PANGKAL PINANG - Jelajah Pesona Jalur Rempah Belitung Timur, secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fattah di stadion utama Belitung Timur, (27/10/2021) malam. Pameran ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Babel untuk membangkitkan kembali kejayaan pulau Belitung, yang menjadi jalur rempah dunia dimasa lampau.
Bicara mengenai rempah, Belitung Timur dahulu kala merupakan salah satu tempat penghasil rempah yang cukup dikenal oleh para penjelajah rempah dari berbagai penjuru dunia.
Membaurnya berbagai etnis dan suku yang ada di Belitung Timur, sudah berlangsung sejak abad ke-12 hingga 18 masehi dan menjadi bukti masuknya bangsa asing ke Pulau Belitung melalui transaksi rempah yang terjadi pada zaman itu.
“Guna membangkitkan kejayaan dan kerinduan masyarakat Belitung akan kejayaan rempah pada zaman dulu, sekaligus mendongkrak sektor wisata di Pulau Belitung, maka kegiatan ini masuk dalam kalender wisata tahunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ujar Abdul Fattah dalam sambutannya.
Selain ragam budaya yang dimiliki oleh Pulau Belitung sebagai bukti kejayaan rempah pada masa lampau, adanya jejak pelabuhan yang masih tersebar di tersebut, berhasil menguak kejayaan rempah yang ada di sana.
Menurut Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Suharto, Festival JPJR akan digelar selama lima hari.
Sedangkan festival mengagendakan beberapa kegiatan yang diantaranya adalah kuliner rempah, sastra rempah, pengobatan tradisional, tradisi sungai, seminar nasional terkait rempah, enterpreanurship rempah, figur rempah, lomba musik dan tari serta penampilan seni tradisional Pulau Belitung.
“Kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan dan dari tahun ke tahun selalu ada kreasi baru, agar mampu menarik wisatawan datang ke Pulau Belitung,” kata Suharto.
Bicara mengenai rempah, Belitung Timur dahulu kala merupakan salah satu tempat penghasil rempah yang cukup dikenal oleh para penjelajah rempah dari berbagai penjuru dunia.
Membaurnya berbagai etnis dan suku yang ada di Belitung Timur, sudah berlangsung sejak abad ke-12 hingga 18 masehi dan menjadi bukti masuknya bangsa asing ke Pulau Belitung melalui transaksi rempah yang terjadi pada zaman itu.
“Guna membangkitkan kejayaan dan kerinduan masyarakat Belitung akan kejayaan rempah pada zaman dulu, sekaligus mendongkrak sektor wisata di Pulau Belitung, maka kegiatan ini masuk dalam kalender wisata tahunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ujar Abdul Fattah dalam sambutannya.
Selain ragam budaya yang dimiliki oleh Pulau Belitung sebagai bukti kejayaan rempah pada masa lampau, adanya jejak pelabuhan yang masih tersebar di tersebut, berhasil menguak kejayaan rempah yang ada di sana.
Menurut Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Suharto, Festival JPJR akan digelar selama lima hari.
Sedangkan festival mengagendakan beberapa kegiatan yang diantaranya adalah kuliner rempah, sastra rempah, pengobatan tradisional, tradisi sungai, seminar nasional terkait rempah, enterpreanurship rempah, figur rempah, lomba musik dan tari serta penampilan seni tradisional Pulau Belitung.
“Kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan dan dari tahun ke tahun selalu ada kreasi baru, agar mampu menarik wisatawan datang ke Pulau Belitung,” kata Suharto.
(atk)