Keluarga Punya Peran Penting Untuk Cegah Stunting

Minggu, 17 Oktober 2021 - 21:15 WIB
loading...
Keluarga Punya Peran Penting Untuk Cegah Stunting
Penyuluh sosial memilki peran dalam penyampaian informasi dan edukasi bahaya Stunting. (Dok: BP3S)
A A A
LANGKAT - Keluarga memiliki peran yang sangat krusial untuk pencegahan dan penanganan masalah stunting. Karena itu, upaya penyuluhan sosial dalam pencegahan stunting untuk keluarga pun sangat diperlukan.

Penyuluh sosial memilki peran dalam penyampaian informasi dan edukasi bahaya Stunting kepada Stakeholder masyarakat sehingga mampu menjadi inisiator penggerak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pencegahan dan penanganan Bahaya Stunting.

"Keluarga adalah bagian dari masyarakat, merupakan faktor penentu bagaimana kita berusaha melakukan pencegahan dan penanganan stunting,” ujar kepala pusat penyuluhan sosial (Puspensos), Wiwid widiansyah dalam kegiatan penyuluhan sosial prioritas pencegahan resiko dan dampak bagi kesejahteraan anak dan keluarga. Sabtu (16/10/2021).

Wiwid menambahkan jika Keluarga berperan penting mencegah stunting pada setiap fase kehidupan. Mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya. Hal ini mendukung upaya pemerintah dalam penanganan stunting di Indonesia.

Kapuspensos menekankan, pencegahan stunting penting dilakukan pada masa emas, yaitu 1000 pertama kehidupan. Meliputi masa anak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Peran keluarga pun sangat penting di fase ini.

Dalam kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Anggota Komisi VIII DPR RI, Rudi Hartono Bangun sebagai mitra kerja kementerian sosial.

Dijelaskan Rudi, jika fokus pemerintah dalam penanganan stunting antara lain melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Intervensi gizi spesifik dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional dan memiliki kontribusi sekitar 30 persen dalam pencegahan stunting.

Sementara intervensi melalui gizi sensitif dilakukan melalui masyarakat umum, termasuk keluarga. Dampak intervensi ini lebih bersifat jangka panjang, dan memiliki kontribusi 70 persen dalam upaya pencegahan stunting.

"Peningkatan kapasitas menjadi sangat penting diberikan kepada para stakeholder kelembagaan lokal yang ada sebagai wujud transfer knowledge, value dan skill sehingga bisa menyampaikan dan mempengaruhi masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam Pencegahan Resiko dan Dampak Stunting Pada anak" Ujar Rudi.

Untuk informasi kegiatan ini diikuti oleh 60 (enam puluh) Peserta yang merupakan stakeholder masyarakat di Kabupaten Langkat.
(srf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1918 seconds (0.1#10.140)