Atasi Kesenjangan Informasi, Jabar Genjot Desa Digital di 15 Kabupaten

Selasa, 26 Oktober 2021 - 20:15 WIB
loading...
Atasi Kesenjangan Informasi,...
Program Desa Digital dikembangkan Pemprov Jabar di 140 desa yang tersebar di 15 kabupaten. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat (Jabar) tengah berupaya mengatasi kesenjangan arus informasi melalui Program Desa Digital di 140 desa yang tersebar di 15 kabupaten. Desa digital ini disediakan infrastruktur dan jaringan internet.

"Program ini berkelanjutan, dukungan tidak hanya penyediaan infrastruktur tapi juga melalui kegiatan pelatihan kepada kader TIK desa melalui program CSR Lintasarta Mengajar. Pelatihan yang diberikan mulai dari pengetahuan, pembangunan, dan perawatan tower hingga pemanfaatan jaringan internet bagi masyarakat desa," kata General Manager Central Indonesia Regional Lintasarta, Choirul Friyuana, Selasa (26/10/2021).



Para kader Desa Digital juga telah mendapatkan pelatihan mengenai pengembangan website dan pemasaran digital. Mereka diajari mengenai dasar-dasar pemasaran melalui sosial media atau kanal digital lain yang mencakup dasar-dasar penulisan, copywriting, teknik dasar fotografi, hingga strategi promosi di media sosial.

"Setelah pelatihan, diharapkan sumber daya manusia (SDM) yang berada di desa mampu mengelola secara mandiri infrastruktur jaringan internet bagi masyarakat, termasuk manajemen usaha maupun pemasaran potensi daerah di desa-desa tersebut. Selain itu, Bumdes/Bumades akan memiliki kemampuan teknis dan nonteknis untuk penanganan aduan setelah internet terdistribusi ke masyarakat," katanya.

Choirul berharap dengan kemudahan akses informasi bagi masyarakat desa melalui teknologi informasi yang terintegrasi dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian, maka potensi desa diharapkan dapat lebih produktif, efektif, efisien dan signifikan.



Dia menjelaskan bahwa seluruh kegiatan Desa Digital akan dimonitoring secara berkala bersama Dinas Pengembangan Masyarakat Desa, dan Diskominfo dengan tetap mengawal dan memberikan update pengetahuan terkait perkembangan teknologi maupun literasi digital lainnya.

Direktur Utama Lintasarta Arya Damar menegaskan, untuk mendorong digitalisasi di daerah diperlukan beberapa aspek pendukung. Untuk meningkatkan pembangunan ekonomi daerah dapat dilakukan melalui penggunaan teknologi digital seperti penggunaan QRIS untuk pembayaran tanpa kontak fisik (contactless payment), e-Perizinan, e-Planning, e-UMKM, e-Tourism, dan e-Farmer yang seluruhnya menjadi cerminan dalam penerapan Smart City.

Menurutnya, sistem Kota Cerdas mampu meningkatkan pelayanan dan menjadi alat bantu bagi para pembuat kebijakan. Konsep Smart City juga mencakup implementasi business intelligence atau big data, melakukan data sharing yang dapat digunakan komunitas pengembang.

"Bicara digitalisasi tentu harus secara keseluruhan, mencakup digitalisasi infrastruktur, pemerintah, dan masyarakat. Seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi untuk memperoleh solusi dalam mengembangkan perekonomian daerah," ujarnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2274 seconds (0.1#10.140)