Kirim Surat ke PLN, Kades Shangrawayang Tawarkan Lahan Pembangunan Kincir Angin PLTB

Jum'at, 22 Oktober 2021 - 12:19 WIB
loading...
Kirim Surat ke PLN, Kades Shangrawayang Tawarkan Lahan Pembangunan Kincir Angin PLTB
Pemerintah Desa Shangrawayang, Pelabuhan Ratu, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengapresiasi rencana pemerintah pusat melalui PT PLN yang hendak membangun kincir angin PLTB. (Ist)
A A A
SUKABUMI - Pemerintah Desa Shangrawayang, Pelabuhan Ratu, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengapresiasi rencana pemerintah pusat melalui PT PLN yang hendak membangun kincir angin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kecamatan Ciemas, Sukabumi melalui perusahaan multinasional UPC Renewables.

Proyek Strategis Provinsi Jawa Barat pada 2020 dengan rekomendasi Gubernur Jawa Barat serta didukung oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi itu, nantinya bakal menjadi proyek PLTB terbesar di Indonesia dengan kapasitas 150 Megawatt (MW).

Rencananya pembangunan proyek PLTB menelan anggaran senilai Rp3,3 triliun yang penyelesaiannya ditargetkan tahun 2024 sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir.

Karena itu Pemerintah Desa Shangrawayang, juga memiliki pemikiran baru mendorong marak PLTB dengan cara menawarkan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) Persero agar juga ikut dalam program Presiden Joko Widodo membangun PLTB di desa tersebut selain di wilayah Desa Ciemas.

Dalam surat permohonan Kades Shangrawayang bernama Mukhtar itu isinya agar pihak PT PLN juga membangun PLTB di wilayahnya, dengan perihal ketersediaan areal untuk Proyek PLTB.

"Karena desa kami juga punya potensi yang luar biasa untuk PLTB maka kami memberanikan diri kepada bapak Dirut untuk menyampaikan jikalau perusahaan yang bapak pimpin berkenan untuk membangun PLTB di desa kami, maka warga kami akan senang karena desa kami makin maju," tulis Mukhtar selaku Kades dalam surat tersebut.

Dalam surat permohonan sang Kades Mukhtar itu juga dituliskan jika titik lokasi proyek PLTB di Kecamatan Ciemas tersebut ditarik garis lurus hanya sekitar 15KM dari desa Shangrawayang.

"PLTB itu disebut bisa menyerap ribuan tenaga kerja sehingga mendongkrak perekonomian, tentu akan memberi dampak positif bagi warga kami sekaligus berkaitan dengan pemanfaatan objek wisata," tutur Mukhtar dalam suratnya.

Karena itu pihaknya merasa bangga jika PT PLN (Persero) berminat membangun PLTB di desa Shangrawayang. "Kami akan turut berperan membantu memudahkan komunikasi PT PLN dengan warga pemilik lahan yang akan diperlukan," tandasnya.

Adapun proyek PLTB yang dibangun perusahaan multinasional UPC Renewables telah sukses membangun kincir angin pertama di Indonesia, yaitu PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan. Baca: Asyik! Anak Usia di Bawah 12 Tahun Diperbolehkan Naik Kereta Api.

Terpisah, Direktur Utama PT Multi Energi Terbarukan (PT MET) Yusra Abdi menyambut baik jika PT PLN (Persero) berkiprah secara maksimal di PLTB. Menurutnya BUMN energi itu sangat ideal jika memberi contoh baik sebagai soko guru untuk perusahaan swasta nasional mengembangkan energi terbarukan itu.

"Bagaimanapun, candra dimuka negara pro energi terbarukan dari bidang PLTB adalah peranan yang patut untuk dikedepankan PLN dalam lini bisnisnya," ucap Yusra Abdi dalam keterangannya.

Dikatakan dia, PT PLN harus bisa dengan lugas meninggalkan kesan sebagai pebisnis sektor pembangkit listrik berbasis fosil, itu budaya yang tidak disukai oleh dunia. Baca Juga: Keren! Aktivis Masjid dan Gereja Kompak Gelar Vaksinasi Massal di Kota Bandung.

"Namun jika mereka turun tangan fokus membangun PLTB maka dengan seketika cap perusahaan berbasis fosil akan pupus dari penilaian publik. Tinggal bagaimana PT PLN saja," tutupnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1746 seconds (0.1#10.140)