Tekan COVID-19 di Surabaya, Polda Jatim Optimalkan Kampung Tangguh
loading...
A
A
A
SURABAYA - Polda Jatim akan mengoptimalkan Kampung Tangguh di Surabaya, untuk mengurangi pandemi di kota Pahlawan tersebut. Ini menyusul jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat.
(Baca juga: Ini Penjelasan Risma Tentang Penanganan COVID-19 di Surabaya )
Jumlah pasien positif COVID-19 di Surabaya pada Selasa (2/6/2020) bertambah 115 orang. Sehingga, jumlah total pasien positif virus corona di Kota Pahlawan mencapai 2.748 orang.
Dalam peta persebaran COVID-19 di Jatim, wilayah Surabaya tak terlihat sebagai zona merah lagi, namun warnanya sudah menghitam alias zona hitam. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh di Surabaya total 300 orang. Kemudian 253 pasien meninggal dunia.
"Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan agar kasus Covid-19 di Surabaya bisa ditekan. Salah satunya dengan pengoptimalan kampung tangguh," kata Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran saat peletakan batu pertama pembangunan GOR Bulu Tangkis di Mapolda Jatim, Rabu (3/6/2020).
Jenderal polisi bintang dua itu menyebut, kampong tangguh ini sangat efektif saat diterapkan di daerah lain. Dia mencontohkan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan. Setelah ada kampung tangguh, tidak ada penambahan kasus COVID-19 di kedua daerah tersebut.
"Selain kampung tangguh, yang harus diperhatikan adalah klaster pasar. Orang-orang yang ada di dalam pasar ini harus ditesting, tracking dan di-treatment. Sehingga tidak ada penambahan ODP," terangnya.
Di kampung tangguh Bojonegoro, lanjut dia, ada aplikasi Bojonegoro Sehat atau BoSe. Aplikasi itu untuk memantau pasien positif COVID-19, PDP hingga ODP. Jadi, kemanapun pasien positif Covod-19,PDP dan ODP bisa termonitor. Bahkan bisa melakukan video call.
Menurutnya, aplikasi tersebut bisa diterapkan di Surabaya. "Jika diterapkan di Surabaya, akan lebih efektif untuk memantau pasien yang positif, PDP dan ODP agar tidak keluyuran dan menyebarkan virus," tandas Fadil.
Fadil menambahkan, Surabaya memang menjadi sorotan karena banyaknya kasus terkonfirmasi COVID-19. Pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk membantu pemerintah menekan angka penyebarannya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya dan meminta Kapolrestabes Surabaya yang baru segera turun tangan agar upaya penekanan virus corona. "Meski Surabaya menjadi sorotan, saya harap kehadiran kampung tangguh ini bisa lebih optimal karena melibatkan warga. Jika ada yang sakit, bisa langsung dilaporkan," tandas Fadil.
Dari sisi kuratif, Polda Jatim juga terus berbenah. Polri juga telah menambah bantuan untuk rapid test dan tes PCR hingga penambahan tenaga medis di RS Bhayangkara Polda Jatim.
"Dari sisi pencegahan, kita sudah menyiapkan kampung tangguh bersama teman-teman dari Kodim. Saya berharap ini akan simultan semuanya. Ke depan kita evaluasi hasilnya seperti apa," pungkas Fadil.
Lihat Juga: Penampakan Ivan Sugianto Digiring ke Tahanan usai Paksa Siswa SMA Sujud dan Menggonggong
(Baca juga: Ini Penjelasan Risma Tentang Penanganan COVID-19 di Surabaya )
Jumlah pasien positif COVID-19 di Surabaya pada Selasa (2/6/2020) bertambah 115 orang. Sehingga, jumlah total pasien positif virus corona di Kota Pahlawan mencapai 2.748 orang.
Dalam peta persebaran COVID-19 di Jatim, wilayah Surabaya tak terlihat sebagai zona merah lagi, namun warnanya sudah menghitam alias zona hitam. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh di Surabaya total 300 orang. Kemudian 253 pasien meninggal dunia.
"Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan agar kasus Covid-19 di Surabaya bisa ditekan. Salah satunya dengan pengoptimalan kampung tangguh," kata Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran saat peletakan batu pertama pembangunan GOR Bulu Tangkis di Mapolda Jatim, Rabu (3/6/2020).
Jenderal polisi bintang dua itu menyebut, kampong tangguh ini sangat efektif saat diterapkan di daerah lain. Dia mencontohkan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan. Setelah ada kampung tangguh, tidak ada penambahan kasus COVID-19 di kedua daerah tersebut.
"Selain kampung tangguh, yang harus diperhatikan adalah klaster pasar. Orang-orang yang ada di dalam pasar ini harus ditesting, tracking dan di-treatment. Sehingga tidak ada penambahan ODP," terangnya.
Di kampung tangguh Bojonegoro, lanjut dia, ada aplikasi Bojonegoro Sehat atau BoSe. Aplikasi itu untuk memantau pasien positif COVID-19, PDP hingga ODP. Jadi, kemanapun pasien positif Covod-19,PDP dan ODP bisa termonitor. Bahkan bisa melakukan video call.
Menurutnya, aplikasi tersebut bisa diterapkan di Surabaya. "Jika diterapkan di Surabaya, akan lebih efektif untuk memantau pasien yang positif, PDP dan ODP agar tidak keluyuran dan menyebarkan virus," tandas Fadil.
Fadil menambahkan, Surabaya memang menjadi sorotan karena banyaknya kasus terkonfirmasi COVID-19. Pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk membantu pemerintah menekan angka penyebarannya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya dan meminta Kapolrestabes Surabaya yang baru segera turun tangan agar upaya penekanan virus corona. "Meski Surabaya menjadi sorotan, saya harap kehadiran kampung tangguh ini bisa lebih optimal karena melibatkan warga. Jika ada yang sakit, bisa langsung dilaporkan," tandas Fadil.
Dari sisi kuratif, Polda Jatim juga terus berbenah. Polri juga telah menambah bantuan untuk rapid test dan tes PCR hingga penambahan tenaga medis di RS Bhayangkara Polda Jatim.
"Dari sisi pencegahan, kita sudah menyiapkan kampung tangguh bersama teman-teman dari Kodim. Saya berharap ini akan simultan semuanya. Ke depan kita evaluasi hasilnya seperti apa," pungkas Fadil.
Lihat Juga: Penampakan Ivan Sugianto Digiring ke Tahanan usai Paksa Siswa SMA Sujud dan Menggonggong
(eyt)