Kisah Calon Jamaah Haji, Setelah 10 Tahun Menunggu Akhirnya Batal

LUBUKLINGGAU - Rifin (58), seorang calon jamaah haji tahun 2020 asal Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, tak bisa berbuat apa-apa ketika mendengar pengumuman tentang pembatalan penyelenggaraan ibadah haji 2020. Namun demikian, dirinya akan tetap istiqomah dan berusaha ikhlas.

Menurut Rifin, keputusan ini sebenarnya dirasa berat bagi para calon jamaah haji 2020, termasuk dirinya. Tetap di balik itu, dia bersyukur karena baginya menghindari mudarat lebih utama dibanding manfaat. Apalagi dalam situasi pandemi virus Corona yang juga melanda Arab Saudi. Ia mengetahui informasi keberangkatan haji batal setelah menonton televisi.

"Semua sudah diatur Allah. Jadi kita tetap Istiqomah sajalah. Mudah-mudahan masih ada umur panjang," kata Rifin dengan tenang saat dihubungi, Selasa (2/6/2020). ( Baca:Ribuan Warga Sumsel Batal Berhaji, Keputusan Pahit namun Terbaik )

Ia mengungkapkan, awalnya Rifin sama sekali tidak membayangkan bahwa keberangkatannya untuk beribadah akan ditunda. Lama-lama, setelah melihat kondisi pandemi yang belum usai, dia jadi kepikiran juga.

"Makin ke hari tampaknya ada bayangan bisa-bisa tidak berangkat ini, dan benar hari ini diumumkan," katanya lirih.

Ia juga mengungkapkan, telah mendaftar sebagai calon jamaah haji itu sejak sepuluh tahun yang lalu, atau pada 2010. Lamanya menunggu waktu itu pula yang akhirnya membuat Rifin tak kuasa menampik kesedihan yang muncul ketika tahu keberangkatan haji dibatalkan.

Seharusnya, tahun ini dia bisa menunaikan haji karena sudah ditetapkan sebagai calon yang akan berangkat.
"Sebagai manusia ya itu tadi, semua kita kembalikan ke yang Maha Esa Kuasa, Allah SWT," ujarnya.

Dia berharap keberangkatan ini hanya tertunda saja, dan pada tahun 2021 nanti bisa tetap berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah yang sangat diinginkannya itu.

Nasib yang menimpa Rifin ini tentu saja dialami oleh ribuan, bahkan ratusan ribu, calon jamaah haji lainnya.