Banjir Bandang dan Tanah Longsor Melanda 6 Kecamatan di Luwu, 3 Orang Hilang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banjir bandang dan tanah longsor melanda enam kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak Minggu (3/10/2021) sore. Tiga orang dilaporkan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melaporkan hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya luapan Sungai Batusitanduk sehingga menyebabkan banjir bandang di wilayah administrasi Kabupaten Luwu.
Pendataan sementara,banjir bandang dan tanah longsor itu telah berdampak di enam kecamatan yaitu Kecamatan Walenrang, Walenrang Barat, Walenrang Utara, Walenrang Timur, Lemasi dan Lemasi Timur.
Baca juga: Mau Cari Kerja untuk Beli Seragam, Pelajar Ini Malah Disetubuhi 3 Pria
Korban terdampak banjir bandang dan tanah longsor ada 127 jiwa, yang mana 27 warga mengungsi di Kecamatan Walerang Utara dan 100 warga mengungsi di masjid yang berada di Kecamatan Walenrang Timur.
“Selain itu, ada sebanyak 12.000 jiwa terisolir di Kecamatan Walenrang Barat,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Senin (4/10/2021).
BPBD Kabupaten Luwu juga melaporkan ada empat orang hilang atas peristiwa tersebut. Dari keempat orang tersebut, satu telah ditemukan dalam kondisi selamat dan tiga lainnya masih dalam pencarian. Sementara itu, ada 20 orang yang sebelumnya dirawat secara intensif di Puskesmas Lamasi kini telah kembali ke kediaman masing-masing.
BPBD Kabupaten Luwu juga mencatat kerugian materil sementara ada empat unit rumah rusak berat, dua unit rumah hanyut dan 60 unit rumah terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) berkisar antara 1-3 meter.
Baca juga: 3 Petugas TNGC Dampingi Densus 88 Amankan Bom 35 Kg Milik Terduga Teroris di Majalengka
Dalam upaya percepatan penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor tersebut, BPBD Kabupaten Luwu telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan bersama-sama tim gabungan membantu warga untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman
Beberapa bantuan logistik dan peralatan juga telah didistribusikan BPBD Kabupaten Luwu kepada para penyintas. Kendati demikian, tenda pengungsi dan logistik lainnya masih menjadi hal yang sangat dibutuhkan.
Sementara itu terkait peristiwa banjir bandang dan tanah longsor Kabupaten Luwu sebelumnya telah banyak beredar di tengah masyarakat dalam bentuk video dan informasi lainnya.
Di antara beberapa rekaman video dan informasi tersebut juga muncul kabar yang menyatakan bahwa peristiwa itu telah menyebabkan 28 orang hilang.
Terkait kabar tersebut, BPBD Kabupaten Luwu memastikan bahwa informasi itu adalah tidak benar. Guna menghindari adanya berita yang tidak benar yang dapat menimbulkan keresahan, masyarakat diharapkan dapat memperbarui informasi terkait peristiwa banjir bandang dan tanah longsor dari instansi terkait yang berwenang.
BPBD Kabupaten Luwu juga meminta agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana banjir susulan, mengingat aliran Sungai Batusitanduk masih tertutup pohon dan timbunan tanah di bagian hulu sungai.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melaporkan hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya luapan Sungai Batusitanduk sehingga menyebabkan banjir bandang di wilayah administrasi Kabupaten Luwu.
Pendataan sementara,banjir bandang dan tanah longsor itu telah berdampak di enam kecamatan yaitu Kecamatan Walenrang, Walenrang Barat, Walenrang Utara, Walenrang Timur, Lemasi dan Lemasi Timur.
Baca juga: Mau Cari Kerja untuk Beli Seragam, Pelajar Ini Malah Disetubuhi 3 Pria
Korban terdampak banjir bandang dan tanah longsor ada 127 jiwa, yang mana 27 warga mengungsi di Kecamatan Walerang Utara dan 100 warga mengungsi di masjid yang berada di Kecamatan Walenrang Timur.
“Selain itu, ada sebanyak 12.000 jiwa terisolir di Kecamatan Walenrang Barat,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Senin (4/10/2021).
BPBD Kabupaten Luwu juga melaporkan ada empat orang hilang atas peristiwa tersebut. Dari keempat orang tersebut, satu telah ditemukan dalam kondisi selamat dan tiga lainnya masih dalam pencarian. Sementara itu, ada 20 orang yang sebelumnya dirawat secara intensif di Puskesmas Lamasi kini telah kembali ke kediaman masing-masing.
BPBD Kabupaten Luwu juga mencatat kerugian materil sementara ada empat unit rumah rusak berat, dua unit rumah hanyut dan 60 unit rumah terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) berkisar antara 1-3 meter.
Baca juga: 3 Petugas TNGC Dampingi Densus 88 Amankan Bom 35 Kg Milik Terduga Teroris di Majalengka
Dalam upaya percepatan penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor tersebut, BPBD Kabupaten Luwu telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan bersama-sama tim gabungan membantu warga untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman
Beberapa bantuan logistik dan peralatan juga telah didistribusikan BPBD Kabupaten Luwu kepada para penyintas. Kendati demikian, tenda pengungsi dan logistik lainnya masih menjadi hal yang sangat dibutuhkan.
Sementara itu terkait peristiwa banjir bandang dan tanah longsor Kabupaten Luwu sebelumnya telah banyak beredar di tengah masyarakat dalam bentuk video dan informasi lainnya.
Di antara beberapa rekaman video dan informasi tersebut juga muncul kabar yang menyatakan bahwa peristiwa itu telah menyebabkan 28 orang hilang.
Terkait kabar tersebut, BPBD Kabupaten Luwu memastikan bahwa informasi itu adalah tidak benar. Guna menghindari adanya berita yang tidak benar yang dapat menimbulkan keresahan, masyarakat diharapkan dapat memperbarui informasi terkait peristiwa banjir bandang dan tanah longsor dari instansi terkait yang berwenang.
BPBD Kabupaten Luwu juga meminta agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana banjir susulan, mengingat aliran Sungai Batusitanduk masih tertutup pohon dan timbunan tanah di bagian hulu sungai.
(msd)