Waspada Gelombang Tiga COVID-19, Ini Langkah Pencegahan di Surabaya

Kamis, 30 September 2021 - 00:36 WIB
loading...
Waspada Gelombang Tiga COVID-19, Ini Langkah Pencegahan di Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan tentang ancaman gelombang ketiga COVID-19. Foto: SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tidak ingin daerahnya mengalami gelombang ketiga COVID-19 . Karena itu, pihaknya mengimbau warga untuk terus menjaga protokol kesehatan (prokes) yang ketat .

“Kami (Pemkot), Pak Kapolres dan Danrem selalu menyampaikan Surabaya ini harus berhati-hati dengan gelombang ketiga. Cukuplah kita kena gelombang dua kemarin. Makanya, tolong jaga prokes yang ketat, jangan sampai ada gelombang tiga di Surabaya,” kata Eri, Rabu (29/9/2021).

Dia melanjutkan, kini waktunya ekonomi Surabaya bergerak, dan waktunya masyarakat bekerja. Karenanya, supaya perekonomian ini terus bergerak maka harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, terutama masker yang tidak boleh dilepas.



“Makanyakita selalu sampaikan, Pak Kapolres dan Pak Danrem turun ke lapangan tidak untuk membubarkan, tetapi mengecek siapa saja yang tidak pakai masker. Makanya, saya berharap semua warga Surabaya berani menegur tetangganya, saudaranya, dan temannya yang tidak memakai masker,” tegasnya.

Eri juga meminta jangan sampai hanya karena kecerobohan atau keteledoran satu orang, akhirnya warga seluruh Surabaya ikut menanggung. Jika nantinya jumlah terkonfirmasi naik, maka tentunya level kita akan naik dan akan lebih ketat lagi, dan yang rugi adalah warga Surabaya sendiri.

“Saya dan Pak Kapolres berulang kali menyampaikan bahwa yang bisa menjaga Surabaya adalah warga Surabaya sendiri. Saya berharap warga Surabaya bersama-sama dengan kita untuk selalu menggunakan masker. Ayo menjaga Surabaya supaya bisa menggerakkan perekonomian dan bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.



Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita juga meminta warga untuk tidak euforia dengan adanya berbagai pelonggaran ini. Sebab, COVID-19 di Surabaya masih ada meskipun kondisinya saat ini sudah berbeda dengan beberapa waktu lalu yang sangat tinggi.

“Tolong diingat, sampai sekarang masih ada warga yang dirawat di rumah sakit karena kena COVID-19, artinya virus itu masih ada, bukan berarti sudah hilang, jadi harus tetap jaga protokol kesehatannya,” kata Feny.

Dia juga memastikan bahwa saat ini warga yang kena COVID-19 dan dirawat di rumah sakit adalah warga yang belum melakukan vaksin. Makanya, Feny selalu meminta kepada Kepala Puskesmas dan para camat dan lurah untuk mencari orang-orang yang belum divaksin, karena dia sangat rentan untuk tertular.



“Jadi, bagi warga Surabaya yang belum divaksin, ayo segera vaksin, kita banyak menyediakan tempat vaksin untuk warga, supaya herd immunity di Surabaya bisa segera tercapai,” tegasnya.

Feny juga menjelaskan bahwa yang mulai mengkhawatirkan penerapan prokesnya adalah di tempat-tempat kuliner dan juga bioskop.

“Silahkan makan di restoran atau tempat makan lainnya, tapi setelah makan langsung dipakai maskernya, jangan sampai lupa pakai masker lalu ngobrol dengan teman-temannya, itu yang mengkhawatirkan. Silahkan juga nonton bioskop tapi jangan sampai makan di dalam dan pihak pengelola bioskop harus menyediakan HEPA filter, sekali lagi tolong jaga prokesnya, jangan sampai Surabaya kena gelombang ketiga,” tandasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5440 seconds (0.1#10.140)