Pasutri Lansia Buta di Sampang Akhirnya Terima Bantuan Sembako
loading...
A
A
A
SAMPANG - Pasangan lansia miskin Samagit dan Sunawi di Sampang, Madura, akhirnya mendapat bantuan sembako. Sebelumnya, pasangan yang mengalami kebutaan ini mengaku tidak pernah mendapat bantuan sembako dan uang tunai di usianya yang senja.
Wakapolres Sampang, Komisaris Polisi Mukhamad Lutfi mewakili Polres mendatangi kediaman pasutri tuna netra ini di jalan mutiara, RT 1 RW 1 kelurahan Banyuanyar kabupaten Sampang dengan memberikan, Senin siang (01/06/20).
"Polri dalam rangka peduli Covid Bakti Sosial, memberikan bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu terutama masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan sosial dalam bentuk paket beras 10 kilogram, gula, minyak goreng dan teh 1 kotak," ujar Lutfi.
Selain itu, polisi juga memberi satu buah sarung baru untuk bisa dipakai Samagit, suami Sunami yang mengalami kebutaan sejak 10 tahun yang lalu. "Bapak Samagit tadi juga sudah kami beri sarung baru, dan semoga saja bisa nyaman dipakai oleh beliau," kata Mukhamad Lutfi, Wakapolres Sampang.
Rencananya, bantuan berupa beras dari Polres Sampang kepada pasutri tersebut akan diberikan setiap bulannya dengan koordinasi dengan polsek setempat. "Insyaallah Mas, setiap bulan akan kami beri bantuan beras, tentunya koordinasi dengan Polsek Kota." imbuhnya.
Kepolisian Resort Sampang akan terus berupaya agar pasangan suami istri tersebut lebih diprioritaskan setiap bulannya supaya mendapatkan bantuan sembako.
Tampak bahagia di raut wajah Sunami setelah menerima bantuan sembako dari polisi, dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, dia pun berharap bantuan akan terus datang untuknya, karena di musim corona ini, semuanya semakin sulit.
"Alhamdulillah... saya seneng banget, Pak. Semoga selalu ada yang seperti Bapak sudah memberikan bantuan selama ada korona ini," kata Sunami.
Terkait dengan pemberitaan sebelumnya pada tanggal 30 Mei 2020, Sunami dan Samagit merupakan pasutri tuna netra di bawah garis kemiskinan yang tidak mempunyai keturunan, seumur hidupnya belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, baik berupa sembako maupun uang tunai hingga di usianya yang senja.
Sunami, istri Samagit, selama ini menyambung hidup dengan memberikan jasa pijat kepada warga sekitar yang membutuhkan jasanya, biasanya banyak pelanggan tiap harinya, namun di masa pandemi ini nyaris tidak ada pelanggan.
Sayangnya, di saat bantuan sosial tunai diberikan kepada warga miskin di kabupaten Sampang senilai Rp. 600.000 per bulannya, Sunami tidak mendapatkan bantuan karena namanya tidak tercantum pada data bansos.
Wakapolres Sampang, Komisaris Polisi Mukhamad Lutfi mewakili Polres mendatangi kediaman pasutri tuna netra ini di jalan mutiara, RT 1 RW 1 kelurahan Banyuanyar kabupaten Sampang dengan memberikan, Senin siang (01/06/20).
"Polri dalam rangka peduli Covid Bakti Sosial, memberikan bantuan sembako kepada masyarakat kurang mampu terutama masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan sosial dalam bentuk paket beras 10 kilogram, gula, minyak goreng dan teh 1 kotak," ujar Lutfi.
Selain itu, polisi juga memberi satu buah sarung baru untuk bisa dipakai Samagit, suami Sunami yang mengalami kebutaan sejak 10 tahun yang lalu. "Bapak Samagit tadi juga sudah kami beri sarung baru, dan semoga saja bisa nyaman dipakai oleh beliau," kata Mukhamad Lutfi, Wakapolres Sampang.
Rencananya, bantuan berupa beras dari Polres Sampang kepada pasutri tersebut akan diberikan setiap bulannya dengan koordinasi dengan polsek setempat. "Insyaallah Mas, setiap bulan akan kami beri bantuan beras, tentunya koordinasi dengan Polsek Kota." imbuhnya.
Kepolisian Resort Sampang akan terus berupaya agar pasangan suami istri tersebut lebih diprioritaskan setiap bulannya supaya mendapatkan bantuan sembako.
Tampak bahagia di raut wajah Sunami setelah menerima bantuan sembako dari polisi, dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, dia pun berharap bantuan akan terus datang untuknya, karena di musim corona ini, semuanya semakin sulit.
"Alhamdulillah... saya seneng banget, Pak. Semoga selalu ada yang seperti Bapak sudah memberikan bantuan selama ada korona ini," kata Sunami.
Terkait dengan pemberitaan sebelumnya pada tanggal 30 Mei 2020, Sunami dan Samagit merupakan pasutri tuna netra di bawah garis kemiskinan yang tidak mempunyai keturunan, seumur hidupnya belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, baik berupa sembako maupun uang tunai hingga di usianya yang senja.
Sunami, istri Samagit, selama ini menyambung hidup dengan memberikan jasa pijat kepada warga sekitar yang membutuhkan jasanya, biasanya banyak pelanggan tiap harinya, namun di masa pandemi ini nyaris tidak ada pelanggan.
Sayangnya, di saat bantuan sosial tunai diberikan kepada warga miskin di kabupaten Sampang senilai Rp. 600.000 per bulannya, Sunami tidak mendapatkan bantuan karena namanya tidak tercantum pada data bansos.
(msd)