Beri Motivasi Mahasiswa Baru Unusida, Prof Mas'ud: Jasa Orang Tua Jangan Disepelekan
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Ketua Dewan Penyantun Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) Prof. M. Mas'ud Said, Ph.D memotivasi dan memberi kiat sukses bagaimana bisa meraih kesuksesan. Mas'ud mengingatkan pentingnya berdoa dan berusaha dalam menatap masa depan.
"Hidup itu berproses. Dalam proses ada yang namanya belajar. Makanya, meskipun secara pengalaman sudah hampir mendapatkan semuanya, pendidikan Sarjana, Magister, Doktor bahkan guru besar sudah didapatkan, tapi yang namanya belajar tidak akan pernah berhenti," tutur Ketua PW Ikatan Sarjana NU (ISNU) Jawa Timur ini di hadapan mahasiswa baru Unusida.
Baca juga: Hari Ini, Jalur Pendakian ke Puncak Gunung Penanggungan Dibuka
Sebagai pimpinan organisasi, dia sudah menjadi aktivis sejak menjadi ketua IPNU kala itu. Begitu pula di dunia birokrasi, mulai dari staf khusus kepresidenan, hingga sekarang menjadi staf khusus gubernur atau dewan pakar Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Ketika pulang malam dari kursus bahasa Inggris, dia terkenang, kala itu, melihat ibu masih pegang tasbih sambil wiridan. Itu menunjukkan jasa orang tua tidak bisa disepelekan.
"Saya juga tidak pernah bermimpi menjadi komisaris sebuah bank, karena merasa matematika saya lemah pada saat di sekolah dulu," tutur Cak Ud, panggilan akrabnya, Rabu (22/9/2021).
Baca juga: ISNU Jatim Kerahkan 300 Tenaga Kesehatan untuk Vaksinasi di Tulungagung
Ia berkisah hal itu, sambil menunjuk ketua PC Muslimat Hj. Ainun Jariyah teman sekolahnya di SMP Hasjim Asy'ari Tulangan yang hadir dalam acara.
Dari sekian posisi yang ia emban, ada yang paling berkesan ketika beberapa pengurus Badan Pelaksana Penyelenggara UNU Sidoarjo datang ke Malang dan memintanya sebagai Ketua Dewan Penyantun UNU Sidoarjo.
Dia merasa sebagai putra Sidoarjo merasa berhutang untuk membesarkan universitas kebanggaan warga NU Sidoarjo itu.
Dia teringat 20 tahun lalu ketika ada kegiatan IPNU di sebuah tempat, bertemu KH Abdi Manaf, ketua PCNU saat itu, beliau menyinggung bagaimana seandainya NU Sidoarjo mendirikan perguruan tinggi.
Dan, saat ini apa yang beliau cita-citakan sudah terwujud. Karena itu disaksikan Ketua PCNU KH Maskhun, Sekretaris PCNU H Suwarno dan Ketua bersama jajaran pengurus BPP UNU Sidoarjo dan jajaran rektorat dan dekanat, dia berkomitmen bersama sama membangun kampus ini.
Dia mengingatkan kepada para mahasiswa baru, bahwa apa yang diraih saat ini tidak lepas dari doa orang tua. Prof Mas'ud Said menceritakan ketika pulang malam dari kursus bahasa Inggris kala itu, dia melihat ibunya masih pegang tasbih sambil wiridan. Itu menunjukkan jasa orang tua tidak bisa disepelekan
"Hidup itu berproses. Dalam proses ada yang namanya belajar. Makanya, meskipun secara pengalaman sudah hampir mendapatkan semuanya, pendidikan Sarjana, Magister, Doktor bahkan guru besar sudah didapatkan, tapi yang namanya belajar tidak akan pernah berhenti," tutur Ketua PW Ikatan Sarjana NU (ISNU) Jawa Timur ini di hadapan mahasiswa baru Unusida.
Baca juga: Hari Ini, Jalur Pendakian ke Puncak Gunung Penanggungan Dibuka
Sebagai pimpinan organisasi, dia sudah menjadi aktivis sejak menjadi ketua IPNU kala itu. Begitu pula di dunia birokrasi, mulai dari staf khusus kepresidenan, hingga sekarang menjadi staf khusus gubernur atau dewan pakar Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Ketika pulang malam dari kursus bahasa Inggris, dia terkenang, kala itu, melihat ibu masih pegang tasbih sambil wiridan. Itu menunjukkan jasa orang tua tidak bisa disepelekan.
"Saya juga tidak pernah bermimpi menjadi komisaris sebuah bank, karena merasa matematika saya lemah pada saat di sekolah dulu," tutur Cak Ud, panggilan akrabnya, Rabu (22/9/2021).
Baca juga: ISNU Jatim Kerahkan 300 Tenaga Kesehatan untuk Vaksinasi di Tulungagung
Ia berkisah hal itu, sambil menunjuk ketua PC Muslimat Hj. Ainun Jariyah teman sekolahnya di SMP Hasjim Asy'ari Tulangan yang hadir dalam acara.
Dari sekian posisi yang ia emban, ada yang paling berkesan ketika beberapa pengurus Badan Pelaksana Penyelenggara UNU Sidoarjo datang ke Malang dan memintanya sebagai Ketua Dewan Penyantun UNU Sidoarjo.
Dia merasa sebagai putra Sidoarjo merasa berhutang untuk membesarkan universitas kebanggaan warga NU Sidoarjo itu.
Dia teringat 20 tahun lalu ketika ada kegiatan IPNU di sebuah tempat, bertemu KH Abdi Manaf, ketua PCNU saat itu, beliau menyinggung bagaimana seandainya NU Sidoarjo mendirikan perguruan tinggi.
Dan, saat ini apa yang beliau cita-citakan sudah terwujud. Karena itu disaksikan Ketua PCNU KH Maskhun, Sekretaris PCNU H Suwarno dan Ketua bersama jajaran pengurus BPP UNU Sidoarjo dan jajaran rektorat dan dekanat, dia berkomitmen bersama sama membangun kampus ini.
Dia mengingatkan kepada para mahasiswa baru, bahwa apa yang diraih saat ini tidak lepas dari doa orang tua. Prof Mas'ud Said menceritakan ketika pulang malam dari kursus bahasa Inggris kala itu, dia melihat ibunya masih pegang tasbih sambil wiridan. Itu menunjukkan jasa orang tua tidak bisa disepelekan
(msd)