Ibu dan Anak Gadisnya Dibunuh, Jasad Mau Dibuang Tapi Pelaku Gagal Hidupkan Alphard
loading...
A
A
A
SUBANG - Jasad Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) diduga akan dibuang ke tempat lain oleh pelaku setelah dimasukan ke bagasi mobil Toyota Alphard. Mobil itu milik keluarga korban yang terpakir di depan rumahnya di Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang .
Namun pelaku diduga tidak memiliki kunci otomatis dan akhirnya mesin mobil mewah itu mati kemudian ditinggalkan.
"Ketika mobil itu dipakai orang lain tanpa menggunakan kunci otomatis, maka dalam sekian detik mesin mobil akan mati sendiri," kata Yoris anak kandung korban Tuti sekaligus kakak kandung Amelia, Jumat (17/9/2021).
Yoris mengaku kunci otomatis mobil Alphard tersebut dipegang oleh dirinya, yang terkoneksi ke ponselnya. Sementara saat malam kejadian dirinya mengaku tengah berada di rumahnya di Kasomalang.
Yoris pun menduga, pembunuh ibu dan adiknya menggunakan kunci manual sehingga tak bisa memakai mobil tersebut. Menurutnya, dengan konci manual mesin mobil itu akan hidup dan bahkan bisa dikendarai.
Akan tetapi bebera saat kemudian akan mati sendiri. Sapapun yang mengendarai mobil Alphard tersebut akan terditeksi dari ponsel Yoris. "Alphard emang gitu," tuturnya.
Dirinya diberi tahu jika ibu dan adiknya sudah meninggal pada Rabu pagi 18 Agustus 2021 tersebut. Peristiwa ini menyisakan duka buat Yoris dan keluarga. Dia tidak menyangka ibu dan adiknya meninggal secara tidak wajar.
Beberapa hari sebelum kejadian, Yoris bercerita ibu dan diknya itu sempat datang ke rumah Yoris yang berada di Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Padahal, mereka sebelumnya jarang datang mengunjungi rumahnya di Kasomalang.
"Jarang-jarang mamah pengen ke rumah saya. Mamah datang dengan Amalia. (Mereka) lama banget di rumah saya, makan bareng, tiduran. Dan enggak kaya biasanya kaya begitu,"katanya.
Menurut Yoris, itu merupakan momen yang paling tidak bisa dilupakan. "Sekarang (mereka) sudah tiada. Gak nyangka banget. Mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap,"harap Yoris, dengan nada sedih.
Seperti diketahui, jasad Tuti dan putrinya Amalia ditemukan dalam kondisi bugil dengan sejumlah luka yang diduga benturan benda tumpul di bagasi mobil Alphard di rumahnya di Jalan Cagak, Subang, pada Rabu pagi 18 Agustus 2021 lalu.
Orang yang pertama menemukan jasad tersebut adalah warga sekitar dan Yosef, suami korban Tuti sekaligus ayah kandung Amalia.
Hingga sebulan berlalu kasus pembunuhan ini masih belum terungkap, meski penyelidikannya sudah dibantu tim dari Polda Jabar dan Mabes Polri. Kasusnya masih tetap dalam proses penyelidikan polisi.
Ada sedikitnya 25 saksi yang diperiksa. Dari puluhan saksi itu, Yosef salah satu saksi yang paling sibuk dimintai keterangan dan harus bulak balik ke kantor polisi.
Sementara, Yosef mengaku di malam kejadian yang diduga saat istri dan anaknya dibunuh, dirinya sedang berada di rumah istri mudanya. Yosef baru tahu anak dan istrinya menjadi korban pembunuhan pada Rabu pagi, sepulang dari rumah istri mudanya tersebut.
Didin Jalaludin
Namun pelaku diduga tidak memiliki kunci otomatis dan akhirnya mesin mobil mewah itu mati kemudian ditinggalkan.
"Ketika mobil itu dipakai orang lain tanpa menggunakan kunci otomatis, maka dalam sekian detik mesin mobil akan mati sendiri," kata Yoris anak kandung korban Tuti sekaligus kakak kandung Amelia, Jumat (17/9/2021).
Yoris mengaku kunci otomatis mobil Alphard tersebut dipegang oleh dirinya, yang terkoneksi ke ponselnya. Sementara saat malam kejadian dirinya mengaku tengah berada di rumahnya di Kasomalang.
Yoris pun menduga, pembunuh ibu dan adiknya menggunakan kunci manual sehingga tak bisa memakai mobil tersebut. Menurutnya, dengan konci manual mesin mobil itu akan hidup dan bahkan bisa dikendarai.
Akan tetapi bebera saat kemudian akan mati sendiri. Sapapun yang mengendarai mobil Alphard tersebut akan terditeksi dari ponsel Yoris. "Alphard emang gitu," tuturnya.
Dirinya diberi tahu jika ibu dan adiknya sudah meninggal pada Rabu pagi 18 Agustus 2021 tersebut. Peristiwa ini menyisakan duka buat Yoris dan keluarga. Dia tidak menyangka ibu dan adiknya meninggal secara tidak wajar.
Beberapa hari sebelum kejadian, Yoris bercerita ibu dan diknya itu sempat datang ke rumah Yoris yang berada di Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Padahal, mereka sebelumnya jarang datang mengunjungi rumahnya di Kasomalang.
"Jarang-jarang mamah pengen ke rumah saya. Mamah datang dengan Amalia. (Mereka) lama banget di rumah saya, makan bareng, tiduran. Dan enggak kaya biasanya kaya begitu,"katanya.
Menurut Yoris, itu merupakan momen yang paling tidak bisa dilupakan. "Sekarang (mereka) sudah tiada. Gak nyangka banget. Mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap,"harap Yoris, dengan nada sedih.
Seperti diketahui, jasad Tuti dan putrinya Amalia ditemukan dalam kondisi bugil dengan sejumlah luka yang diduga benturan benda tumpul di bagasi mobil Alphard di rumahnya di Jalan Cagak, Subang, pada Rabu pagi 18 Agustus 2021 lalu.
Orang yang pertama menemukan jasad tersebut adalah warga sekitar dan Yosef, suami korban Tuti sekaligus ayah kandung Amalia.
Hingga sebulan berlalu kasus pembunuhan ini masih belum terungkap, meski penyelidikannya sudah dibantu tim dari Polda Jabar dan Mabes Polri. Kasusnya masih tetap dalam proses penyelidikan polisi.
Ada sedikitnya 25 saksi yang diperiksa. Dari puluhan saksi itu, Yosef salah satu saksi yang paling sibuk dimintai keterangan dan harus bulak balik ke kantor polisi.
Sementara, Yosef mengaku di malam kejadian yang diduga saat istri dan anaknya dibunuh, dirinya sedang berada di rumah istri mudanya. Yosef baru tahu anak dan istrinya menjadi korban pembunuhan pada Rabu pagi, sepulang dari rumah istri mudanya tersebut.
Didin Jalaludin
(shf)