Santri Korban Pencabulan Pengasuh Ponpes di Ogan Ilir Jadi 25 Orang
loading...
Pasca dibukanya posko pengaduan korban pencabulan terhadap santri oleh pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Ogan Ilir, Polda Sumsel terus didatangi para korban. Dok/SINDOnews
A
A
A
PALEMBANG - Pasca dibukanya posko pengaduan korban pencabulan terhadap santri oleh pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Ogan Ilir, Polda Sumsel terus didatangi para korban. Bahkan hingga kini korban pencabulan telah bertambah menjadi 25 orang dari sebelumnya 12 orang.
Satu persatu orang tua korban mendatangi posko pengaduan di Subdit Renakta Polda Sumsel . Petugas melakukan pendataan sambil memintai keterangan pada korban.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatra Selatan, Kombes Pol Hisar Siallagan menjelaskan, korban pencabulan yang dilakukan Junaidi kini bertambah menjadi 25 orang, 11 di antaranya menjadi korban sodomi. Baca: Polda Sumsel Buka Posko Pengaduan Santri Korban Pencabulan Pengasuh Pondok Pesantren.
"Untuk melengkapi berkas pemeriksaan, kita berencana melakukan visum terhadap anak yang menjadi korban sodomi yang dilakukan pelaku," pungkasnya. Baca Juga: Miris, Pengasuh Ponpes di Ogan Ilir Cabuli 12 Santrinya.
Satu persatu orang tua korban mendatangi posko pengaduan di Subdit Renakta Polda Sumsel . Petugas melakukan pendataan sambil memintai keterangan pada korban.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatra Selatan, Kombes Pol Hisar Siallagan menjelaskan, korban pencabulan yang dilakukan Junaidi kini bertambah menjadi 25 orang, 11 di antaranya menjadi korban sodomi. Baca: Polda Sumsel Buka Posko Pengaduan Santri Korban Pencabulan Pengasuh Pondok Pesantren.
"Untuk melengkapi berkas pemeriksaan, kita berencana melakukan visum terhadap anak yang menjadi korban sodomi yang dilakukan pelaku," pungkasnya. Baca Juga: Miris, Pengasuh Ponpes di Ogan Ilir Cabuli 12 Santrinya.
(nag)
Explore More