Siswa Bintara Polri Asal Raja Ampat Meninggal di SPN Polda Riau, Keluarga Duga Ada Kejanggalan
loading...
A
A
A
SORONG - Siswa Bintara Polri , Rohidin Dihir asal Raja Ampat , yang mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau meninggal dunia dalam pendidikan.Namun keluarga menduga ada kejanggalan.
Rohidin Dihir merupakan Siswa Bintara Polri yang mengikuti seleksi masuk Sekolah Bintara Polri melalui Sub Panda Polres Raja Ampat, Polda Papua Barat .
Rohidin adalah pemuda asal Pulau GAG, distrik Waigeo Barat Kepulauan, kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Dia bersama 158 Calon Siswa Bintara asal pengiriman Polres Raja melanjutkan tes tahap dua di Polda Papua Barat dan lolos seleksi yang selanjutnya mengikuti pendidikan di SPN Polda Riau.
Dari informasi yang didapatkan MNC Portal Indonesia, Rohidin Dihir dilaporkan meninggal akibat sakit. Dari keterangan pihak kepolisian dilaporkan bahwa telah meninggal dunia siswa SPN Polda Riau Hibah Papua Barat atas nama Rohidin Dihir/ Ton II B Yon 1 di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru karena Sakit dengan diagnosa suspect Leukimia + hepatospleenomegali (pembesaran hati dan limpa).
Dari laporan tersebut, kronologis meninggalnya Rohidin disebutkan Siswa tersebut pada tanggal 6 September 2021 pukul 20.00 WIB berobat ke Poliklinik SPN Polda Riau dengan keluhan nyeri perut, diberikan penanganan dan diobservasi di klinik.
Sejak saat itu, Rohidin menjalani penanganan medis beberapa kali hingga meninggal pada Kamis (16/9/2021) pukul 09.15. Kondisi terakhir siswa SPN Polda Riau hibah Papua Barat, dalam laporan tersebut terus memburuk hingga tidak sadarkan diri, mulai dari sesak nafas, keluar air liur dari mulut, apnue (henti nafas), henti jantung, pupil dilatasi maksimal.
Atas kondisi Rohidin tersebut, pihak medis kemudian mengambil langkah tindakan medis dengan memberikan pertolongan resusitasi jantung paru, pemberian obat-obatan emergency, pemasangan monitor ekg (hasil asistol). Namun pada pukul 09.15 WIT, Rohidin dinyatakan meninggal dunia.
Atas kematian Rohidin Dihir, pihak keluarga Rohidin mengaku kaget mendengar kabar duka. Pihak keluarga juga meragukan hasil laporan pihak SPN Polda Riau yang diberikan oleh pihak rumah sakit setempat.
Pasalnya menurut pihak keluarga, Rohidin dari awal mengikuti seleksi masuk Bintara Polri mempunyai hasil yang membanggakan baik dari hasil seleksi akademik hingga kesehatan. Rohidin juga mempunyai kemampuan fisik dan kesehatan yang baik saat mengikuti seleksi hingga masuk pendidikan Sekolah Bintara Polri di SPN Polda Riau.
"Kalau dia (Rohidin) sakit. Kenapa bisa lolos tes kesehatan sampe 2 tahap. Heran skali,” ungkap salah satu kerabat almarhum yang enggan namanya diberitakan, saat dikonfirmasi, MNC Portal Indonesia, Kamis (15/9/2021).
“Nama lengkapnya Rohidin Idir. Kasihan anak itu waktu tes. Lulus awal seleksi dari Waisai (Polres Raja Ampat) mau berangkat dia punya mama tidakbisa datang dari GAG karena adiknya masih kecil. Dia berangkat ke Manokwari juga mamanya tidak sempat ada (antar) Tapi mamanya hanya berdoa saja berharap dia pulang di GAG sudah berhasil jadi Polisi,kasian takdir berkata lain,” tuturnya.
Tak hanya itu, pihak keluarga juga menunjukkan bukti rekaman keterangan salah seorang kerabat Almarhum yang sempat berkomunikasi dengan Rohidin saat Rohidin masih menjalani perawatan dimana kerabat tersebut menyatakan, ada kejanggalan dalam kematian kerabat mereka tersebut.
Dalam rekaman itu terungkap bahwa, Kematian Rohidin diduga adanya tindakan kekerasan saat mengikuti pendidikan. Dimana Rohidin dikatakan mendapat penganiayaan dalam pendidikan di SPN Polda Riau.
Atas kematian Rohidin tersebut, pengacara keluarga Almarhum Rohidin mengaku akan mendampingi pihak keluarga untuk mempertanyakan penyebab kematian Rohidin kepada pihak Kepolisian. Apalagi ada bukti rekaman tersebut yang harus diusut tuntas.
“Iya rencana saya akan ke sana (Pulau GAG) untuk mendampingi pihak keluarga. Dan mempertanyakan kepada pihak Kepolisian penyebab kematian Rohidin, karena dari keterangan pihak keluarga, mengaku ada yang janggal dengan kematian adik kami tersebut, sesuai laporan dari Polisi dan informasi yang didapatkan pihak keluarga memang berbeda, dan ada rekamannya itu yang sudah tersebar di pihak keluarga. Jadi dari situ kita akan mengecek ke pihak Kepolisian,” ungkap Irfan, SH, pengacara keluarga yang di konfirmasi MNC Portal Indonesia, Kamis (15/9/2021).
Rencananya jenazah Rohidin Dihir, Siswa Bintara Polri, pengiriman Polda Papua Barat dengan tempat pendidikan SPN Polda Riau diberangkatkan dari Riau ke Sorong dengan menggunakan pesawat Komersil.
"Rencana besok pagi,(Jum'at,16/9/2021) tiba di Bandara Dominic Eduard Osok Kota Sorong, dengan pesawat komersial, kami pihak keluarga ada yang menjemput jenazah di bandara" ungkap kerabat almarhum.
Pemulangan jenazah, akan didampingi 2 orangg pendamping yang berasal dari Polda Papua Barat.
Terkait informasi Kematian siswa Bintara Polri, Rohidin Dihir yang meninggal dunia dalam pendidikan di SPN Polda Riau, Kasubag Humas Polres Raja Ampat, Ipda Nasrullah yang dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, belum dapat memberikan penjelasan.
Pihak Humas Polres Raja Ampat akan terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Bagian Sumda Polres Raja Ampat sebelum memberikan keterangan pers kepada wartawan. “Selamat malam Kaka nanti kami hubungi Pak Kabag Sumda,” ujar Ipda Nasrullah singkat.
Lihat Juga: Profil dan Biodata Muflihun, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru yang Diperiksa Terkait Kasus SPPD Fiktif
Rohidin Dihir merupakan Siswa Bintara Polri yang mengikuti seleksi masuk Sekolah Bintara Polri melalui Sub Panda Polres Raja Ampat, Polda Papua Barat .
Rohidin adalah pemuda asal Pulau GAG, distrik Waigeo Barat Kepulauan, kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Dia bersama 158 Calon Siswa Bintara asal pengiriman Polres Raja melanjutkan tes tahap dua di Polda Papua Barat dan lolos seleksi yang selanjutnya mengikuti pendidikan di SPN Polda Riau.
Dari informasi yang didapatkan MNC Portal Indonesia, Rohidin Dihir dilaporkan meninggal akibat sakit. Dari keterangan pihak kepolisian dilaporkan bahwa telah meninggal dunia siswa SPN Polda Riau Hibah Papua Barat atas nama Rohidin Dihir/ Ton II B Yon 1 di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru karena Sakit dengan diagnosa suspect Leukimia + hepatospleenomegali (pembesaran hati dan limpa).
Dari laporan tersebut, kronologis meninggalnya Rohidin disebutkan Siswa tersebut pada tanggal 6 September 2021 pukul 20.00 WIB berobat ke Poliklinik SPN Polda Riau dengan keluhan nyeri perut, diberikan penanganan dan diobservasi di klinik.
Sejak saat itu, Rohidin menjalani penanganan medis beberapa kali hingga meninggal pada Kamis (16/9/2021) pukul 09.15. Kondisi terakhir siswa SPN Polda Riau hibah Papua Barat, dalam laporan tersebut terus memburuk hingga tidak sadarkan diri, mulai dari sesak nafas, keluar air liur dari mulut, apnue (henti nafas), henti jantung, pupil dilatasi maksimal.
Atas kondisi Rohidin tersebut, pihak medis kemudian mengambil langkah tindakan medis dengan memberikan pertolongan resusitasi jantung paru, pemberian obat-obatan emergency, pemasangan monitor ekg (hasil asistol). Namun pada pukul 09.15 WIT, Rohidin dinyatakan meninggal dunia.
Atas kematian Rohidin Dihir, pihak keluarga Rohidin mengaku kaget mendengar kabar duka. Pihak keluarga juga meragukan hasil laporan pihak SPN Polda Riau yang diberikan oleh pihak rumah sakit setempat.
Pasalnya menurut pihak keluarga, Rohidin dari awal mengikuti seleksi masuk Bintara Polri mempunyai hasil yang membanggakan baik dari hasil seleksi akademik hingga kesehatan. Rohidin juga mempunyai kemampuan fisik dan kesehatan yang baik saat mengikuti seleksi hingga masuk pendidikan Sekolah Bintara Polri di SPN Polda Riau.
"Kalau dia (Rohidin) sakit. Kenapa bisa lolos tes kesehatan sampe 2 tahap. Heran skali,” ungkap salah satu kerabat almarhum yang enggan namanya diberitakan, saat dikonfirmasi, MNC Portal Indonesia, Kamis (15/9/2021).
“Nama lengkapnya Rohidin Idir. Kasihan anak itu waktu tes. Lulus awal seleksi dari Waisai (Polres Raja Ampat) mau berangkat dia punya mama tidakbisa datang dari GAG karena adiknya masih kecil. Dia berangkat ke Manokwari juga mamanya tidak sempat ada (antar) Tapi mamanya hanya berdoa saja berharap dia pulang di GAG sudah berhasil jadi Polisi,kasian takdir berkata lain,” tuturnya.
Tak hanya itu, pihak keluarga juga menunjukkan bukti rekaman keterangan salah seorang kerabat Almarhum yang sempat berkomunikasi dengan Rohidin saat Rohidin masih menjalani perawatan dimana kerabat tersebut menyatakan, ada kejanggalan dalam kematian kerabat mereka tersebut.
Dalam rekaman itu terungkap bahwa, Kematian Rohidin diduga adanya tindakan kekerasan saat mengikuti pendidikan. Dimana Rohidin dikatakan mendapat penganiayaan dalam pendidikan di SPN Polda Riau.
Atas kematian Rohidin tersebut, pengacara keluarga Almarhum Rohidin mengaku akan mendampingi pihak keluarga untuk mempertanyakan penyebab kematian Rohidin kepada pihak Kepolisian. Apalagi ada bukti rekaman tersebut yang harus diusut tuntas.
“Iya rencana saya akan ke sana (Pulau GAG) untuk mendampingi pihak keluarga. Dan mempertanyakan kepada pihak Kepolisian penyebab kematian Rohidin, karena dari keterangan pihak keluarga, mengaku ada yang janggal dengan kematian adik kami tersebut, sesuai laporan dari Polisi dan informasi yang didapatkan pihak keluarga memang berbeda, dan ada rekamannya itu yang sudah tersebar di pihak keluarga. Jadi dari situ kita akan mengecek ke pihak Kepolisian,” ungkap Irfan, SH, pengacara keluarga yang di konfirmasi MNC Portal Indonesia, Kamis (15/9/2021).
Rencananya jenazah Rohidin Dihir, Siswa Bintara Polri, pengiriman Polda Papua Barat dengan tempat pendidikan SPN Polda Riau diberangkatkan dari Riau ke Sorong dengan menggunakan pesawat Komersil.
"Rencana besok pagi,(Jum'at,16/9/2021) tiba di Bandara Dominic Eduard Osok Kota Sorong, dengan pesawat komersial, kami pihak keluarga ada yang menjemput jenazah di bandara" ungkap kerabat almarhum.
Pemulangan jenazah, akan didampingi 2 orangg pendamping yang berasal dari Polda Papua Barat.
Terkait informasi Kematian siswa Bintara Polri, Rohidin Dihir yang meninggal dunia dalam pendidikan di SPN Polda Riau, Kasubag Humas Polres Raja Ampat, Ipda Nasrullah yang dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, belum dapat memberikan penjelasan.
Pihak Humas Polres Raja Ampat akan terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Bagian Sumda Polres Raja Ampat sebelum memberikan keterangan pers kepada wartawan. “Selamat malam Kaka nanti kami hubungi Pak Kabag Sumda,” ujar Ipda Nasrullah singkat.
Lihat Juga: Profil dan Biodata Muflihun, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru yang Diperiksa Terkait Kasus SPPD Fiktif
(nic)