Apindo Usul Harga BBM, Listrik dan Gas Industri Turun

Minggu, 31 Mei 2020 - 10:32 WIB
loading...
Apindo Usul Harga BBM, Listrik dan Gas Industri Turun
Ilustrasi/SINDOnews/dok
A A A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mengkaji ulang harga bahan bakar minyak (BBM), listrik dan gas industri saat ini.

Pengusaha beralasan harga energi tersebut sangat memberatkan dunia usaha, terutama dengan melemahnya perekonomian akibat dampak pandemik Covid-19.

Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani mengatakan, pemerintah diharapkan bisa menurunkan harga BBM, listrik, dan gas di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang lesu saat ini.

Dia mengaku daya saing industri nasional rendah akibat tingginya harga BBM, listrik dan gas industri tersebut, sementara permintaan barang baik di dalam negeri maupun transaksi ekspor juga menurun.

"Tingginya harga BBM di Indonesia sebagai bahan baku utama industri menjadikan rendahnya daya saing bagi industri nasional. Terlebih harga minyak dunia juga telah mengalami penurunan di bawah USD20/barel di tengah pandemi Covid-19," kata Hariyadi melalui siaran pers, Sabtu (30/5/2020).

Menurutnya, sangat penting memastikan keberlangsungan dunia usaha di tengah terpuruknya perekonomian saat ini. (Baca juga: Pangdam Sriwijaya dan Kapolda Sumsel Pimpin Apel Terpadu)

"Keberlangsungan usaha dapat diupayakan, salah satunya dengan menurunkan harga BBM industri sebagai efisiensi produksi," ujarnya.

Apindo juga menyoroti tarif premium listrik yang dibebankan secara penuh kepada dunia usaha, sementara sejumlah industri saat ini belum beroperasi 100%. Atas kondisi tersebut, Apindo mengusulkan empat hal kepada pemerintah.

Pertama, penghapusan biaya premium-rekening minimum pemakaian listrik 40 jam menyala, termasuk untuk pelanggan industri premium 235 jam yang menyala selama masa pandemi Covid-19.

Kedua, penghapusan mekanisme tagihan minimum gas oleh PGN, yang akan sangat meringankan beban biaya industri, mendapatkan flexibilitas untuk membayar energi sesuai dengan konsumsi gas yang mengikuti pemakaian dalam proses manufaktur.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1162 seconds (0.1#10.140)