Tingkatkan Kemampuan Perempuan, Yasmina Dirikan Sekolah Istri Teladan Sawahlunto
loading...
A
A
A
SAWAHLUNTO - Yasmina Foundation akan menggelar Sekolah Istri Teladan Sawahlunto selama tahun 2021 ini. Peluncuran sekolah teladan sudah dilakukan pada 26 Juli 2021 lalu dan dihadiri Wali Kota dan Wakil Walikota, Ketua GOW Kota Sawahunto, Dinas PPA Sumatera Barat dan Asdep Kemen PPA.
Direktur Yasmina Foundation Iis Istiqomah menjelaskan, kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk meningkatan pengetahuan dan kemampuan perempuan di Kota Sawahluntodalam peran asasi dan peran publik menuju terwujudnya keluarga kokoh.
Baca :Sawahlunto Diakui UNESCO, Mulyadi: Harus Jadi Perhatian Internasional
Menurutnya perempuan memiliki kedudukan yang strategis, sebagai istri dan ibu. Sayangnya, walaupun peran istri dan ibu itu penting, sedikit sekali pembekalan yang didapatkan untuk para istri karena masih dianggap sebagai peran yang berjalan secara alamiah.
"SILO atau Sekolah Istri Teladan Sawahlunto adalah sebuah inisiasi program yang sangat baik dalam menguatkan institusi keluarga," kata Iis dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Rabu 1 September 2021.
Menurutnya, tujuan program ini adalah memberikan edukasi kepada para ibu di Kota Sawahlunto agar dapat mengoptimalkan perannya sebagai istri dan ibu sehingga keluarga-keluarga di Sawahlunto dapat menjadi keluarga yang kuat.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menjelaskan, anak merupakan generasi penerus bangsa di masa depan. Permasalahan yang dialami pada anak dimasa pandemi sekarang akan memberikan pengaruh pada kehidupan bangsa. Salah satu faktor penyebab permasalahan yang terjadi pada anak umumnya disebabkan karena kurangnya peran dan fungsi orang tua terutama ibu dalam keluarga.
Di masa pandemi sekarang istri memiliki peran ektra tidak hanya sebagai ibu dan istri bagi suami tetapi juga sebagai guru untuk anak belajar secara daring, sebagai dokter saat anggota keluarga sakit, sebagai manajemen gizi bagi anggota keluarga serta sebagai manajer keuangan dalam keluarga.
Menurutnya, sejalan dengan permasalahan tersebut, dan untuk memastikan generasi penerus bangsa yang berkualitas, maka Program Silo (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) dirasa sangat penting untuk dapat dilaksanakan.
Hal ini berguna agar kasus atau permasalahan yang berkaitan dengan pengasuhan dan pemenuhan hak anak dapat terpenuhi.
"Saya mengucapkan selamat kepada masyarakat Kota Sawahlunto yang tersebar di setiap desa/kelurahan karena program ini akan meningkatkan pengasuhan berkualitas untuk ketahanan keluarga," tandasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perempuan dan Perlindungan anak Kota Sawahlunto Efriyanto menambahkan, filosofi diambilnya nama Silo karena di Sawahlunto terdapat 3 Silo (tepat penyimpanan batu bara di masa lalu) yang berdiri kokoh sejajar di pusat Kota Sawahlunto.
Menurut dia, 3 Silo bermakna pada 3 peran istri diantaranyaperan pertama istri adalah istri bagi suami, kedua peran domestik istri dalam pengasuhan anak, ketiga peran sosial istri dalam masyarakat sehingga ketahanan keluarga akan terwujud.
"Istri adalah pondasi utama dalam keluarga untuk tumbuh kembang generasi bangsa, jika pondasinya kuat maka akan menghasilkan generasi yang berkualitas dalam menghadapi berbagai guncangan," timpalnya.
Sementara itu, Ketua GOW Kota Sawahlunto, Eti Zohirin menjelaskan, keluarga memiliki kedudukan yang penting dalam sebuah Negara. Kondisi rata-rata keluarga yang baik merupakan cermin kondisi masyarakat di daerah tersebut.
"Dipilihnya sekolah teladan untuk istri karena istri memiliki berbagai peran penting dalam keluarga, Belum adanya sekolah untuk menjadi istri yang teladan membuat program Silo (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) ini menjadi program unggulan Kota Sawahlunto," pungkasnya.
Baca juga : Kisah Goedang Ransoem, Saksi Bisu saat Belanda Mengeksploitasi Sawahlunto
Rencananya kegiatan SILO akan dilaksanakan di delapan desa di Kota Sawahlunto (Desa Sikalang, Sijantang, Datar Mansiang, Rantiah, Santur, Lumindai, Silungkang Duo, Bukik Gadang) dengan peserta 160 perempuan sudah menikah.
Direktur Yasmina Foundation Iis Istiqomah menjelaskan, kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk meningkatan pengetahuan dan kemampuan perempuan di Kota Sawahluntodalam peran asasi dan peran publik menuju terwujudnya keluarga kokoh.
Baca :Sawahlunto Diakui UNESCO, Mulyadi: Harus Jadi Perhatian Internasional
Menurutnya perempuan memiliki kedudukan yang strategis, sebagai istri dan ibu. Sayangnya, walaupun peran istri dan ibu itu penting, sedikit sekali pembekalan yang didapatkan untuk para istri karena masih dianggap sebagai peran yang berjalan secara alamiah.
"SILO atau Sekolah Istri Teladan Sawahlunto adalah sebuah inisiasi program yang sangat baik dalam menguatkan institusi keluarga," kata Iis dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Rabu 1 September 2021.
Menurutnya, tujuan program ini adalah memberikan edukasi kepada para ibu di Kota Sawahlunto agar dapat mengoptimalkan perannya sebagai istri dan ibu sehingga keluarga-keluarga di Sawahlunto dapat menjadi keluarga yang kuat.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menjelaskan, anak merupakan generasi penerus bangsa di masa depan. Permasalahan yang dialami pada anak dimasa pandemi sekarang akan memberikan pengaruh pada kehidupan bangsa. Salah satu faktor penyebab permasalahan yang terjadi pada anak umumnya disebabkan karena kurangnya peran dan fungsi orang tua terutama ibu dalam keluarga.
Di masa pandemi sekarang istri memiliki peran ektra tidak hanya sebagai ibu dan istri bagi suami tetapi juga sebagai guru untuk anak belajar secara daring, sebagai dokter saat anggota keluarga sakit, sebagai manajemen gizi bagi anggota keluarga serta sebagai manajer keuangan dalam keluarga.
Menurutnya, sejalan dengan permasalahan tersebut, dan untuk memastikan generasi penerus bangsa yang berkualitas, maka Program Silo (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) dirasa sangat penting untuk dapat dilaksanakan.
Hal ini berguna agar kasus atau permasalahan yang berkaitan dengan pengasuhan dan pemenuhan hak anak dapat terpenuhi.
"Saya mengucapkan selamat kepada masyarakat Kota Sawahlunto yang tersebar di setiap desa/kelurahan karena program ini akan meningkatkan pengasuhan berkualitas untuk ketahanan keluarga," tandasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Perempuan dan Perlindungan anak Kota Sawahlunto Efriyanto menambahkan, filosofi diambilnya nama Silo karena di Sawahlunto terdapat 3 Silo (tepat penyimpanan batu bara di masa lalu) yang berdiri kokoh sejajar di pusat Kota Sawahlunto.
Menurut dia, 3 Silo bermakna pada 3 peran istri diantaranyaperan pertama istri adalah istri bagi suami, kedua peran domestik istri dalam pengasuhan anak, ketiga peran sosial istri dalam masyarakat sehingga ketahanan keluarga akan terwujud.
"Istri adalah pondasi utama dalam keluarga untuk tumbuh kembang generasi bangsa, jika pondasinya kuat maka akan menghasilkan generasi yang berkualitas dalam menghadapi berbagai guncangan," timpalnya.
Sementara itu, Ketua GOW Kota Sawahlunto, Eti Zohirin menjelaskan, keluarga memiliki kedudukan yang penting dalam sebuah Negara. Kondisi rata-rata keluarga yang baik merupakan cermin kondisi masyarakat di daerah tersebut.
"Dipilihnya sekolah teladan untuk istri karena istri memiliki berbagai peran penting dalam keluarga, Belum adanya sekolah untuk menjadi istri yang teladan membuat program Silo (Sekolah Istri Teladan Sawahlunto) ini menjadi program unggulan Kota Sawahlunto," pungkasnya.
Baca juga : Kisah Goedang Ransoem, Saksi Bisu saat Belanda Mengeksploitasi Sawahlunto
Rencananya kegiatan SILO akan dilaksanakan di delapan desa di Kota Sawahlunto (Desa Sikalang, Sijantang, Datar Mansiang, Rantiah, Santur, Lumindai, Silungkang Duo, Bukik Gadang) dengan peserta 160 perempuan sudah menikah.
(sms)