Peduli Nutrisi dan Sanitasi, Wujudkan Indonesia Bebas Stunting
loading...
A
A
A
“Dari penelitian yang ada, ternyata stunting itu 15-17 persennya menyebabkan kematian anak. Seandainya anak yang stunting ini selamat kelak akan kurang berprestasi di sekolah serta ketika beranjak dewasa ia akan kurang produktif sehingga tidak bisa bersaing dengan anak-anak yang tidak stunting di masa kecilnya,” ujar Memes.
Memes menambahkan, pencegahan stunting harus dimulai sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu dari masa konseptus atau masa pembuahan hingga usia 2 (dua) tahun. Ini merupakan periode awal di mana seorang anak harus diberikan gizi yang tepat.
“Asupan gizi yang diberikan harus memenuhi berupa zat gizi makro dan mikro. Zat gizi makro berupa protein, lemak, dan karbohidrat sedangkan zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral,” kata Memes. Ia melanjutkan, zat gizi makro dan mikro bisa didapatkan dari makanan sehari-hari.
Sementara itu terkait pencegahan stunting Eka menyarankan harus dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan atau sanitasi. “Sanitasi ini sangat berpengaruh pada penyebab terjadinya stunting. Salah satu contohnya, perilaku buang air kecil dan buang air besar sembarangan menyebabkan bakteri di mana-mana dan menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya diare,” ucapnya.
Lebih lanjut, Eka menuturkan, diare yang berkepanjangan menyebabkan nutrisi tidak terserap dengan baik sehingga terjadilah kekurangan gizi.
Menjaga kebersihan, lanjut Eka, bisa dilakukan dari hal-hal sederhana seperti tidak buang air sembarangan, selalu mencuci tangan pakai sabun, menjaga makanan dan minuman dari sumber yang bersih, serta melaksanakan pengelolaan sampah dengan memilah sampah basah dan kering.
Dalam hal ini, sebisa mungkin sampah basah tidak didiamkan di dalam rumah karena dapat mencemari lingkungan. Selain itu, perlu dilakukan mengaturan pembuangan limbah agar lancar dan bersih.
Terkait sanitasi, Memes pun mengungkapkan, kebersihan lingkungan dan sanitasi harus dimulai dari diri sendiri. “Biasanya masih banyak orang-orang di sekitar kita yang kalau mau tidur tidak sikat gigi, padahal salah satu cara kita untuk menjaga kebersihan diri adalah menyikat gigi sebelum tidur,” ujarnya.
Eka berpesan kepada remaja agar bersama-sama dan bahu-membahu dengan pemerintah serta tokoh masyarakat mengupayakan agar Indonesia bebas dari stunting. Sedangkan Memes mengajak remaja untuk mulai hidup sehat dengan cara menerapkan pola gizi seimbang, pola tidur yang cukup dan tidak tidur larut malam, berolahraga minimal 30 menit sehari, serta menjaga kebersihan.
“Ayo sadar stunting, mari kita putus mata rantai stunting bersama. Jangan lupa peduli nutrisi dan sanitasi, auto bebas stunting,” katanya.
Memes menambahkan, pencegahan stunting harus dimulai sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu dari masa konseptus atau masa pembuahan hingga usia 2 (dua) tahun. Ini merupakan periode awal di mana seorang anak harus diberikan gizi yang tepat.
“Asupan gizi yang diberikan harus memenuhi berupa zat gizi makro dan mikro. Zat gizi makro berupa protein, lemak, dan karbohidrat sedangkan zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral,” kata Memes. Ia melanjutkan, zat gizi makro dan mikro bisa didapatkan dari makanan sehari-hari.
Sementara itu terkait pencegahan stunting Eka menyarankan harus dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan atau sanitasi. “Sanitasi ini sangat berpengaruh pada penyebab terjadinya stunting. Salah satu contohnya, perilaku buang air kecil dan buang air besar sembarangan menyebabkan bakteri di mana-mana dan menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya diare,” ucapnya.
Lebih lanjut, Eka menuturkan, diare yang berkepanjangan menyebabkan nutrisi tidak terserap dengan baik sehingga terjadilah kekurangan gizi.
Menjaga kebersihan, lanjut Eka, bisa dilakukan dari hal-hal sederhana seperti tidak buang air sembarangan, selalu mencuci tangan pakai sabun, menjaga makanan dan minuman dari sumber yang bersih, serta melaksanakan pengelolaan sampah dengan memilah sampah basah dan kering.
Dalam hal ini, sebisa mungkin sampah basah tidak didiamkan di dalam rumah karena dapat mencemari lingkungan. Selain itu, perlu dilakukan mengaturan pembuangan limbah agar lancar dan bersih.
Terkait sanitasi, Memes pun mengungkapkan, kebersihan lingkungan dan sanitasi harus dimulai dari diri sendiri. “Biasanya masih banyak orang-orang di sekitar kita yang kalau mau tidur tidak sikat gigi, padahal salah satu cara kita untuk menjaga kebersihan diri adalah menyikat gigi sebelum tidur,” ujarnya.
Eka berpesan kepada remaja agar bersama-sama dan bahu-membahu dengan pemerintah serta tokoh masyarakat mengupayakan agar Indonesia bebas dari stunting. Sedangkan Memes mengajak remaja untuk mulai hidup sehat dengan cara menerapkan pola gizi seimbang, pola tidur yang cukup dan tidak tidur larut malam, berolahraga minimal 30 menit sehari, serta menjaga kebersihan.
“Ayo sadar stunting, mari kita putus mata rantai stunting bersama. Jangan lupa peduli nutrisi dan sanitasi, auto bebas stunting,” katanya.