Antisipasi Gempa Bumi Megathrus Selatan Jawa, BMKG Aktivasi Sirine Tsunami di Pangandaran

Kamis, 26 Agustus 2021 - 11:23 WIB
loading...
Antisipasi Gempa Bumi Megathrus Selatan Jawa, BMKG Aktivasi Sirine Tsunami di Pangandaran
BMKG telah melakukan aktivitasi sirine warning tsunami di laut selatan Jawa Barat terutama Sukabumi dan Pangandaran. (Ist)
A A A
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melakukan aktivitas i sirine warning tsunami di laut selatan Jawa Barat terutama Sukabumi dan Pangandaran. Aktivitasi alat tersebut menyusul adanya potensi gempa bumi megathrus di selatan Jawa yang berpotensi menimbulkan bencana stunami.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, BMKG Stasiun Geofisika Bandung telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk keperluan mitigasi bencana, yaitu Sirine Warning Tsunami, WRS-NG serta rambu-rambu jalur evakuasi. BMKG juga telah memasang sirine warning tsunami di beberapa wilayah pesisir selatan Jawa Barat seperti Pangandaran dan Sukabumi.

"Di Pangandaran telah terpasang sebanyak empat sirine warning tsunami. Sementara di Sukabumi ada di tiga titik," kata Teguh dalam keterangan resminya, Kamis (26/8/2021).

Di Pengendara, sirene tsunami ada di Kantor Balawista Pantai Pangandaran, Kantor Telkom Pangandaran, Kantor Kecamatan Pangandaran, serta di Bojong Salawe. Untuk Wilayah Sukabumi terpasang di 3 lokasi yaitu di Kantor Informasi Geopark Ciletuh, Tower Balawista Pantai Citepus serta Tower Balawista Kantor Desa Citepus.

Tetapi 1 lokasi yang di Tower Balawista Pantai Citepus mengalami keruskan karena towernya roboh tergerus gelombang pasang yang terjadi pada tanggal 13 Agustus 2021.

"Hari ini kami BMKG bersama BPBD setempat melakukan uji aktivasi sirine warning tsunami pada pukul 10.00 WIB secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, termasuk sirine yang ada di Pangandaran dan Sukabumi," jelas dia. Baca: BKSDA Temukan Sup Buaya di Lokasi TKA China Sembelih Satwa Dilindungi.

Menurut dia, selain untuk memastikan sirine warning tsunami tersebut berfungsi dengan baik, kegiatan uji aktivasi sirine ini dilakukan juga dalam rangka upaya mitigasi bencana tsunami yang bertujuan memperkecil risiko bencana yang mungkin terjadi. Kegiatan ini akan dilakukan secara rutin setiap tanggal 26 Pukul 10.00 WIB.

Diakuinya, sepanjang pesisir pantai selatan Jawa Barat memiliki potensi bencana tsunami yang tinggi karena berhadapan langsung dengan zona megathrust. Gempa bumi diperkirakan bisa terjadi dengan magnitude hingga 8 SR. Baca Juga: Polisi Gadungan Ini Tipu Wanita Kenalanya Rp108 Juta.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1156 seconds (0.1#10.140)