Digitalisasi Pelaku Ekraf dan Startup di Palangkaraya, Solusi Masa Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
PALANGKARAYA - Pandemi COVID-19 telah membuat proses ekonomi tidak bisa dilakukan dengan cara seperti biasa akibat keterbatasan aktivitas di masyarakat. Hal itu yang mendorong Pemkot Palangkaraya, Kalimantan Tengah menerapkan digitalisasi terhadap pelaku ekonomi kreatif dan startup.
Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin telah menginstruksikan ke Dinas Tenaga Kerja untuk mengembangkan program digitalisasi. Sehingga para pemuda bisa mengembangkan ide, kreativitas, dan inovasinya dalam mengembangkan usaha dan memasarkannya secara online.
Baca juga: Kasus COVID-19 Terus Turun, Danny Pomanto Ungkap Jurus Pemkot Makassar
"Kami memberikan ruang, kantor, dan sistem agar pelaku ekraf dan star up bisa mengembangkan usahanya di saat pandemi saat ini maupun setelah pandemi nantinya," kata terang Fairid Naparin dalam Webinar Festival Indonesia Tangguh 2021 dengan tema "Daerah Tangguh, Daerah Tumbuh" yang disiarkan langsung MNC Portal Indonesia, Selasa (17/8/2021).
Baca juga: Festival Indonesia Tangguh, Gubernur Olly Paparkan Terobosan untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Fairid menambahkan, pihaknya mencoba mengembangkan iklim ekonomi digital di masyarakat mengingat saat ini hal tersebut yang bisa dilakukan dalam menjalankan roda ekonomi. Salah satu yang sedang direncanakan melalui kolaborasi DAK integritas, lanjut dia, yakni menata kawasan kumuh menjadi kawasan wisata yang bisa memberikan dampak ekonomi ke masyarakat.
Nantinya akan mengolaborasi antara kearifan lokal dengan Taman Nasional Sebangau sebagai salah satu pintu masuk gerbang menuju Kota Palangkaraya. Sehingga diperlukan kolaborasi dengan pihak provinsi dan Kementerian LHK bagaimana menata kawasan strategis tersebut karena memiliki potensi nilai jual sangat tinggi.
"Di sini ada wisata air hitam yang hanya ada dia di dunia, yakni di Brazil dan di Palangkaraya. Makanya harus dioptimalkan sebagai kawasan strategis karena jadi pintu gerbang masuk ke wilayah ini," kata dia.
Melalui upaya optimalisasi aspek digital maka pemasaran produk ekraf, starup, dan juga promosi wisata bisa dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang sempat terkontraksi hingga minus 2,56% akibat pandemi COVID-19 bisa kembali tumbuh positif dan roda ekonomi di masyarakat kembali tumbuh.
"Selain daya dukung bagi penanganan dan pencegahan COVID-19 kami juga menyiapkan regulasi-regulasi lain seperti menyusun Perda Tipiring dan menyusun konsep pendidikan yang sesuai dengan wilayah, agar IPM yang sudah mencapai 80,71 terus bisa naik," pungkasnya.
Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin telah menginstruksikan ke Dinas Tenaga Kerja untuk mengembangkan program digitalisasi. Sehingga para pemuda bisa mengembangkan ide, kreativitas, dan inovasinya dalam mengembangkan usaha dan memasarkannya secara online.
Baca juga: Kasus COVID-19 Terus Turun, Danny Pomanto Ungkap Jurus Pemkot Makassar
"Kami memberikan ruang, kantor, dan sistem agar pelaku ekraf dan star up bisa mengembangkan usahanya di saat pandemi saat ini maupun setelah pandemi nantinya," kata terang Fairid Naparin dalam Webinar Festival Indonesia Tangguh 2021 dengan tema "Daerah Tangguh, Daerah Tumbuh" yang disiarkan langsung MNC Portal Indonesia, Selasa (17/8/2021).
Baca juga: Festival Indonesia Tangguh, Gubernur Olly Paparkan Terobosan untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Fairid menambahkan, pihaknya mencoba mengembangkan iklim ekonomi digital di masyarakat mengingat saat ini hal tersebut yang bisa dilakukan dalam menjalankan roda ekonomi. Salah satu yang sedang direncanakan melalui kolaborasi DAK integritas, lanjut dia, yakni menata kawasan kumuh menjadi kawasan wisata yang bisa memberikan dampak ekonomi ke masyarakat.
Nantinya akan mengolaborasi antara kearifan lokal dengan Taman Nasional Sebangau sebagai salah satu pintu masuk gerbang menuju Kota Palangkaraya. Sehingga diperlukan kolaborasi dengan pihak provinsi dan Kementerian LHK bagaimana menata kawasan strategis tersebut karena memiliki potensi nilai jual sangat tinggi.
"Di sini ada wisata air hitam yang hanya ada dia di dunia, yakni di Brazil dan di Palangkaraya. Makanya harus dioptimalkan sebagai kawasan strategis karena jadi pintu gerbang masuk ke wilayah ini," kata dia.
Melalui upaya optimalisasi aspek digital maka pemasaran produk ekraf, starup, dan juga promosi wisata bisa dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang sempat terkontraksi hingga minus 2,56% akibat pandemi COVID-19 bisa kembali tumbuh positif dan roda ekonomi di masyarakat kembali tumbuh.
"Selain daya dukung bagi penanganan dan pencegahan COVID-19 kami juga menyiapkan regulasi-regulasi lain seperti menyusun Perda Tipiring dan menyusun konsep pendidikan yang sesuai dengan wilayah, agar IPM yang sudah mencapai 80,71 terus bisa naik," pungkasnya.
(shf)