Diancam Dibunuh, Pegiat Anti Korupsi Lamongan Mengadu ke Polda Jatim

Selasa, 10 Agustus 2021 - 06:22 WIB
loading...
Diancam Dibunuh, Pegiat Anti Korupsi Lamongan Mengadu ke Polda Jatim
Baihaki Akbar, seorang penggiat anti korupsi mendatangi SPKT Polda Jatim, karena diancam saat hendak mengungkap kasus dugaan korupsi di Kabupaten Lamongan. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Upaya Baihaki Akbar, untuk membongkar dugaan praktik-praktik korupsi di Kabupaten Lamongan, berbuah ancaman pembunuhan. Penggiat anti korupsi ini pun, akhirnya mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Timur (Jatim), guna mengadukan adanya ancaman tersebut.



Kuasa hukum Baihaki Akbar, Moch. Taufik mengatakan, kliennya tersebut didatangi 18 orang di rumahnya. Setelah itu terjadi pengancaman dan pengrusakan. "Tidak dilakukan secara fisik tapi secara di WhatsApp (WA) dan sebagainya. Sehingga kemudian menjadi pelajaran bahwa penggiat anti korupsi harus dilindungi," katanya di SPKT Polda Jatim.



Dia meminta penggiat anti korupsi seperti kliennya, agar dilindungi karena saat ini adanya COVID-19 dan keuangan negara sedang defisit. "Klien saya adalah pegiat antikorupsi. Dia melakukan langkah dalam kegiatan anti korupsi sebagai mitra aparat penegak hukum. Kami kesini bukan kepentingan Baihaki, tapi mendorong pegiat antikorupsi untuk maju ketika ada temuan terkait kerugian negara," ujarnya.



Sementara itu Baihaki Akbar mengatakan, kasus ini bermula saat ia melaporkan sejumlah dugaan tindak pidana korupsi salah satunya pembangunan gedung Pemkab Lamongan. Pembangunan gedung tersebut juga telah dilakukan pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Ada indikasi kerugian negara Rp1,51 miliar. Saya juga mengawal kasus bibit sapi di kelompok ternak, di situ ada kurang lebih 16 anggota DPRD Lamongan yang terlibat," katanya.



Ketika dia melakukan investigasi, bibit sapi dan fisik bangunan tak pernah ada. Sejak saat itu dirinya kerap didatangi seseorang dan diteror . Puncaknya beberapa waktu lalu, Baihaki yang baru pulang dari Madura, didatangi sekelompok orang dan melakukan pengancaman. "Saya berharap aparat memproses sejumlah orang yang melakukan ancaman terhadap saya," tandasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1978 seconds (0.1#10.140)