Pemprov Jawa Timur Mulai Gelar Vaksinasi Bagi Difabel dan Dosis Ketiga Bagi Nakes

Senin, 02 Agustus 2021 - 19:59 WIB
loading...
Pemprov Jawa Timur Mulai Gelar Vaksinasi Bagi Difabel dan Dosis Ketiga Bagi Nakes
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memantau pelaksanaan vaksinasi bagi kaum difabel dan SDM Kesehatan di Unisma.
A A A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) terus mempercepat perluasan cakupan penerima vaksinasi dari berbagai kalangan masyarakat. Hari ini, Senin (2/8/2021), pelaksanaan vaksinasi bagi kaum difabel dan vaksinasi dosis ketiga bagi SDM Kesehatan resmi digelar di Gedung Bundar Al-Asy’ari Universitas Islam Malang (Unisma) dan Gedung Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Pelaksanaan vaksinasi di Unisma sendiri dilaksanakan tanggal 31 Juli-2 Agustus 2021 dan menyasar kepada 5.000 orang yang terdiri dari civitas akademika Unisma, masyarakat umum, SDM Kesehatan, dan difabel.

Untuk masyarakat umum termasuk civitas akademik menggunakan vaksin Astra Zeneca, untuk SDM kesehatan dosis ketiga menggunakan vaksin Moderna, dan kaum difabel menggunakan vaksin Sinopharm. Di Unisma sendiri jumlah kaum difabel penerima vaksin sebanyak 25 orang dan SDM Kesehatan sebanyak 25 orang.

Sementara pelaksanaan vaksinasi di UMM berlangsung dari tanggal 31 Juli-2 Agustus 2021 dengan jumlah target vaksinasi per harinya adalah 1.800 orang. Untuk kaum difabel penerima vaksinasi di UMM berjumlah 10 orang dan SDM Kesehatan berjumlah 15 orang.

Baca juga: Kasus COVID-19 Menurun, Antrian di IGD Rumah Sakit di Jawa Timur Mulai Berkurang

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, vaksinasi bagi kaum difabel ini menggunakan vaksin Sinopharm dan dikhususkan bagi yang berusia 18 tahun ke atas. Sedangkan vaksin ketiga bagi SDM Kesehatan menggunakan vaksin Moderna.

“Vaksin jenis Sinopharm ini tiba di Jatim Rabu (28/7/2021) lalu, dan kami telah melakukan koordinasi percepatan pelaksanaannya. Dan Kota Malang ini menjadi daerah pertama yang melakukan vaksinasi bagi penyandang disabilitas dan SDM Kesehatan. Ibaratnya ini pecah telor,” kata Khofifah saat memantau pelaksanaan vaksinasi bagi kaum difabel dan SDM Kesehatan di Unisma.

Menurutnya, semua vaksin baik Sinopharm maupun Moderna ini sudah ada di Kota Malang. Vaksin tersebut disimpan di cold storage Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang karena untuk vaksin Moderna ini berbeda dengan Sinovac dan Astra Zeneca, dimana vaksin Moderna harus disimpan di suhu -30 derajat celcius. Khusus untuk vaksin moderna, lanjut Khofifah, penggunaannya harus menggunakan atau menandatangani pakta integritas, khusus bagi SDM Kesehatan.

“Betapa ini sangat terbatas untuk segmen yang sangat spesifik sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kami menyampaikan terima kasih baik kepada Unisma maupun UMM. Insya Allah ini akan memberikan percepatan layanan vaksinasi bagi berbagai segmen, bagi berbagai elemen,” katanya.

Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini juga menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksin ini membutuhkan proses karena kedatangan vaksin ini tidak langsung dalam jumlah besar, namun secara bertahap. “Biasanya dalam seminggu datang dua kali, adanya seberapa kita langsung didistribusikan ke masing-masing kabupaten kota,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri M.Si mengatakan bahwa merupakan suatu kehormatan bagi Unisma karena dipercaya menyelenggarakan vaksinasi tidak hanya bagi jajaran civitas akademika Unisma, tapi juga masyarakat umum dan kaum difabel.

Menurutnya, Unisma siap untuk membantu Gubernur Jatim dalam upaya vaksinasi bagi masyarakat Jatim terutama di Malang Raya. “Alhamdulillah pelaksanaan vaksinasi selama tiga hari ini berjalan dengan baik. Kemarin baik jajaran civitas akademika, Yayasan Unisma, RSI Unisma, SMA Islam Nusantara, serta masyarakat sekitar Unisma seperti dari Dinoyo dan Tlogomas. Dan untuk hari ini ada dari tenaga kesehatan dan kaum difabel,” katanya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)