Kisah Calon Bintara Polri yang Namanya Dihapus, Rafael: Kecewa, Sedih dan Malu
loading...
A
A
A
MANADO - Rafael Malalangi, calon Bintara Polri 2021 asal Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut) yang dinyatakan lulus tes seleksi namun kemudian namanya dihapus dari daftar sejak kecil sudah bercita-cita menjadi Polisi.
Baca juga: Rafael Lulus Tes Calon Bintara Polri Tapi Namanya Dihapus, Ini Penjelasan Polda Sulut
"Sejak kecil tidak ada cita-cita lain, hanya ingin menjadi polisi," kata Rafael saat Press Conference di Polda Sulut, Jumat (30/7/2021).
Baca juga: Rafael Lulus Tes Bintara Polri Tapi Namanya Hilang, Hillary Lasut: Ini Ada Apa?
Menjadi polisi kata dia terdorong dari keinginan sendiri, keluarga serta motivasi dari lingkungannya. Namun sayangnya, keinginan itu sempat pupus setelah namanya digantikan dengan orang lain. "Perasaan kecewa, sedih, malu," ujar Rafael.
Baca juga: Anaknya Lolos Tes Bintara Polri Kemudian Dihapus, Pria Ini Mengadu ke Presiden Jokowi
Diketahui, peristiwa Rafael menjadi viral setelah diunggah oleh akun media sosial Facebook atas nama Christofel Tumalun. Dalam unggahannya tersebut dia meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri.
Dalam unggahan videonya, Christofel Tumalun menyampaikan bahwa anaknya yang mengikuti tes penerimaan Calon Bintara Polri 2021 atas nama Rafael Malalangi asal Minahasa Selatan pada 22 Juli 2021.
"Dan pada saat pengumuma yang disiarkan live streaming, disaksikan oleh seluruh masyarakat Desa Pinapalangkow dan jadi suatu kebanggaan bagi kami keluarga, kami langsung membuat ibadah syukur," kata Christofel Tumalun, Kamis (29/7/2021).
Tetapi hari ini tanggal 29 Juli 2021, kami menerima surat bahwa anak kami dinyatakan tidak lulus dan sudah digantikan orang lain.
"Apakah ini adil pak, kami orang susah, orang tak punya pak, kami mohon keadilan, mohon bantuan dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri, kiranya anak kami dapat pendidikan. Atas bantuannya kami keluarga dan seluruh masyarakat Desa Pinapalangkow menyampaikan terima kasih. Kepada bapak Kapolri dan Bapak Presiden, kami di sini minta keadilan untuk anak kami, terima kasih," tuturnya.
Polda Sulut Beri Penjelasan
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Pol Jules Abast menjelasn, calon siswa Bintara Rafael Malalangi dan orang tuanya sudah dipanggil dan diberi penjelasan di Polda Sulut. Pemanggilan dilakukan bersamaan dengan keluarga calon siswa Franco Kowal yang mengajukan keberatan karena dinyatakan tidak lulus.
Selanjutnya berdasarkan data dan dikroscek, Franco Kowal yang akhirnya diakomodir jadi calon siswa yang lulus seleksi calon Bintara Polri.
"Dengan diakomodirnya keberatan calon siswa Bintara Franco Kowal, maka dengan sendirinya calon siswa bintara Rafael Malalangi menjadi rangking terakhir dan menjadi di luar kuota penerimaan calon siswa bintara 2021," kata Kabid Humas.
Julest Abast juga meminta penjelasan kepada Rafael dan keluarga terkait viralnya video yang ada di media sosial (medsos). "Dalam video tersebut disebutkan telah menerima surat dari Polda yang menyatakan Rafael tidak lulus. Dan ternyata kejadian sebenarnya Rafael dan keluarga dipanggil ke Polda Sulut untuk diberi penjelasan," ujarnya.
Kenly Malalangi selaku ayah dari Rafael Malalangi mengakui dan meminta maaf atas beredarnya video viral di medsos tersebut. "Kami sebagai orang tua dari Rafael Malalangi meminta maaf sebesar-besarnya kepada Kapolri dan Kapolda Sulut," ujar Kenly Malalangi.
Setelah kejadian video viral di medsos, Polda Sulut berupaya untuk mengusulkan kebijakan ke Mabes Polri, yang bisa mempertimbangkan untuk menerima Rafael Malalangi untuk masuk dalam kuota di gelombang kedua untuk ikut pendidikan tahun 2022.
Lihat Juga: Mutasi Polri: 11 Pejabat Polda di Berbagai Daerah Mendapat Tugas Baru, 2 di Antaranya Jadi Kapolda
Baca juga: Rafael Lulus Tes Calon Bintara Polri Tapi Namanya Dihapus, Ini Penjelasan Polda Sulut
"Sejak kecil tidak ada cita-cita lain, hanya ingin menjadi polisi," kata Rafael saat Press Conference di Polda Sulut, Jumat (30/7/2021).
Baca juga: Rafael Lulus Tes Bintara Polri Tapi Namanya Hilang, Hillary Lasut: Ini Ada Apa?
Menjadi polisi kata dia terdorong dari keinginan sendiri, keluarga serta motivasi dari lingkungannya. Namun sayangnya, keinginan itu sempat pupus setelah namanya digantikan dengan orang lain. "Perasaan kecewa, sedih, malu," ujar Rafael.
Baca juga: Anaknya Lolos Tes Bintara Polri Kemudian Dihapus, Pria Ini Mengadu ke Presiden Jokowi
Diketahui, peristiwa Rafael menjadi viral setelah diunggah oleh akun media sosial Facebook atas nama Christofel Tumalun. Dalam unggahannya tersebut dia meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri.
Dalam unggahan videonya, Christofel Tumalun menyampaikan bahwa anaknya yang mengikuti tes penerimaan Calon Bintara Polri 2021 atas nama Rafael Malalangi asal Minahasa Selatan pada 22 Juli 2021.
"Dan pada saat pengumuma yang disiarkan live streaming, disaksikan oleh seluruh masyarakat Desa Pinapalangkow dan jadi suatu kebanggaan bagi kami keluarga, kami langsung membuat ibadah syukur," kata Christofel Tumalun, Kamis (29/7/2021).
Tetapi hari ini tanggal 29 Juli 2021, kami menerima surat bahwa anak kami dinyatakan tidak lulus dan sudah digantikan orang lain.
"Apakah ini adil pak, kami orang susah, orang tak punya pak, kami mohon keadilan, mohon bantuan dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri, kiranya anak kami dapat pendidikan. Atas bantuannya kami keluarga dan seluruh masyarakat Desa Pinapalangkow menyampaikan terima kasih. Kepada bapak Kapolri dan Bapak Presiden, kami di sini minta keadilan untuk anak kami, terima kasih," tuturnya.
Polda Sulut Beri Penjelasan
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Pol Jules Abast menjelasn, calon siswa Bintara Rafael Malalangi dan orang tuanya sudah dipanggil dan diberi penjelasan di Polda Sulut. Pemanggilan dilakukan bersamaan dengan keluarga calon siswa Franco Kowal yang mengajukan keberatan karena dinyatakan tidak lulus.
Selanjutnya berdasarkan data dan dikroscek, Franco Kowal yang akhirnya diakomodir jadi calon siswa yang lulus seleksi calon Bintara Polri.
"Dengan diakomodirnya keberatan calon siswa Bintara Franco Kowal, maka dengan sendirinya calon siswa bintara Rafael Malalangi menjadi rangking terakhir dan menjadi di luar kuota penerimaan calon siswa bintara 2021," kata Kabid Humas.
Julest Abast juga meminta penjelasan kepada Rafael dan keluarga terkait viralnya video yang ada di media sosial (medsos). "Dalam video tersebut disebutkan telah menerima surat dari Polda yang menyatakan Rafael tidak lulus. Dan ternyata kejadian sebenarnya Rafael dan keluarga dipanggil ke Polda Sulut untuk diberi penjelasan," ujarnya.
Kenly Malalangi selaku ayah dari Rafael Malalangi mengakui dan meminta maaf atas beredarnya video viral di medsos tersebut. "Kami sebagai orang tua dari Rafael Malalangi meminta maaf sebesar-besarnya kepada Kapolri dan Kapolda Sulut," ujar Kenly Malalangi.
Setelah kejadian video viral di medsos, Polda Sulut berupaya untuk mengusulkan kebijakan ke Mabes Polri, yang bisa mempertimbangkan untuk menerima Rafael Malalangi untuk masuk dalam kuota di gelombang kedua untuk ikut pendidikan tahun 2022.
Lihat Juga: Mutasi Polri: 11 Pejabat Polda di Berbagai Daerah Mendapat Tugas Baru, 2 di Antaranya Jadi Kapolda
(shf)