Jabar Penduduknya Terbesar, Ridwan Kamil: Potensial Kembangkan Ekonomi Syariah

Rabu, 21 Juli 2021 - 11:49 WIB
loading...
Jabar Penduduknya Terbesar, Ridwan Kamil: Potensial Kembangkan Ekonomi Syariah
Peresmian Road to Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa Barat tahun 2021 yang digelar secara daring, Rabu (21/7/2021). Foto/MPI/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyatakan jumlah penduduk Jabar yang besar dengan mayoritas muslim semestinya menjadi potensi untuk pengembangan ekonomi syariah . Sehingga ekonomi syariah bisa ikut mendorong recovery atau pemulihan ekonomi di saat pandemi COVID-19.

Baca juga: Bergaya Bikers, Ridwan Kamil Blusukan Bagikan Bantuan di Hari Raya Idul Adha

Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil mengungkapkan hal itu saat memberi sambutan pada acara Road to Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa Barat tahun 2021 yang digelar secara daring, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: Papua Bakal Lockdown 1 Bulan Penuh, Gubernur Minta Warga Bersiap

"Jabar memiliki jumlah penduduk cukup besar dengan mayoritas muslim. Maka, potensi ini harus dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi syariah . Termasuk bagaimana memaksimalkan potensi yang ada hadapi pandemi ini," katanya.

Menurut Kang Emil, masyarakat Jabar membutuhkan dukungan keuangan syariah agar ekonomi Jawa Barat semakin maju. Bentuk dukungan bisa dilakukan dalam berbagai hal seperti pembiayaan syariah dan dukungan pengembangan produk syariah melalui program one pesantren one produk (OPOP).

Pada kesempatan itu, Kang Emil juga mendukung pelaksanaan Road to Fesyar 2021 yang digelar Bank Indonesia Jawa Barat. Event ini digelar secara daring mulai 21-23 Juli 2021. Beberapa acara yang digelar diantaranya show produk UMKM syariah, talkshow, dan lainnya.

"Ini adalah gerakan dalam bersinergi, membangun korporasi keuangan syariah di Jawa Barat. Harapan ini bisa meningkatkan pemahaman kita tentang ekonomi keuangan syariah. Harapan ekosistem yang terbentuk makin banyak," ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar Herawanto mengatakan, pihaknya terus berusaha berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk menggenjot ekonomi Jawa Barat ditengah pandemi, salah satunya melalui ekonomi syariah.

"Ekonomi keuangan syariah bukan konsep eksklusif, tapi konsep inklusif dan universal bagi seluruh masyarakat. Kita bisa lihat China yang mampu ekspor produk syariah. London juga berhasil menerapkan keuangan syariah dan banyak lainnya," kata dia.

Sayangnya, kata Herawanto, saat ini Indonesia lebih banyak menjadi pelaku masif. Potensi pasar syariah Indonesia lebih banyak menjadi konsumen ketimbang menjadi pelaku. "Oleh karenanya, kami berupaya kolaborasi dengan berbagai lembaga untuk pengembangan terbentuknya ekosistem syariah," katanya.

Misalnya, lanjut Herawanto, yaitu mendorong lahirnya pelaku usaha yang bergerak pada produk syariah seperti fesyen. Termasuk mendorong pesantren terdigitalalisasi menggunakan QRIS atau lainnya. Total telah ada 65 pesantren yang menjadi binaan Bank Indonesia.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1365 seconds (0.1#10.140)