Pilih Idul Adha di Rumah Dinas, Ini Pesan Kang Emil ke Warga Jabar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan akan merayakan Hari Raya Idul Adha dan melaksanakan ibadah kurban bersama keluarga di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung.
Baca juga: Kabar Baik! BOR RS COVID-19 di Jabar Kembali Turun, Ridwan Kamil: Jaga Prokes
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil menyatakan perayaan Idul Adha tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena bertepatan dengan situasi kedaruratan COVID-19. Oleh karena itu, dia mengimbau warga Jabar untuk bersama-sama merayakan Idul Adha di rumah masing-masing guna menekan penularan COVID-19.
Baca juga: Selundupkan Sabu 1 Kg dari Malaysia, Wanita Cantik asal Madura Ditangkap Polda Jateng
“Mari kita melaksanakan ibadah Idul Adha di rumah saja dan melaksanakan ketaatan kita sesuai dengan para ulama dengan fatwa-fatwanya serta ketaatan kepada arahan pemimpin,” kata Kang Emil, Senin (19/7/2021).
Dalam perayaan Idul Adha yang juga bertepatan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Kang Emil pun menyampaikan sejumlah pesan khusus bagi warga Jabar, di antaranya mengoptimalkan hari tasyriq dan membeli hewan kurban secara online.
Penyembelihan hewan kurban, kata Kang Emil, dapat dilaksanakan dalam rentang waktu tiga hari, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah 1442 Hijriah, agar kerumunan di lokasi penyembelihan hewan kurban dapat dihindari.
Menurut Kang Emil, penyembelihan hewan kurban sebaiknya dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan Ruminasia (RPH-R). Namun, karena keterbatasan lokasi, pemotongan dapat dilakukan di luar RPH-R dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Satu petugas satu alat, jangan bergantian. Sementara pemilik hewan kurban tidak perlu hadir di lokasi, panitia bisa memfasilitasi dengan alat komunikasi, bisa zoom atau lainnya," tegas Kang Emil.
Selain itu, pendistribusian daging hewan kurban harus dilakukan dari rumah ke rumah, sehingga tidak menimbulkan kerumunan di lokasi penyembelihan hewan kurban.
Terkait lokasi penjualan hewan kurban, Kang Emil menegaskan wajib menerapkan protokol kesehatan, menjaga lokasi berjualan dan hewan kurban tetap bersih. Bahkan, jauh lebih baik jika penjualan dilakukan secara online atau mengoordinasikan pembelian hewan kurban melalui DKM bersangkutan.
"Pandemi COVID-19 memaksa kita semua untuk beradaptasi dalam merayakan hari besar keagamaan, tidak terkecuali Idulfitri dan Iduladha. Kita dipaksa menunda tradisi-tradisi hari kemenangan karena yang terpenting saat ini adalah masyarakat harus memastikan kesehatan dirinya dan keluarga," katanya.
Baca juga: Kabar Baik! BOR RS COVID-19 di Jabar Kembali Turun, Ridwan Kamil: Jaga Prokes
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil menyatakan perayaan Idul Adha tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena bertepatan dengan situasi kedaruratan COVID-19. Oleh karena itu, dia mengimbau warga Jabar untuk bersama-sama merayakan Idul Adha di rumah masing-masing guna menekan penularan COVID-19.
Baca juga: Selundupkan Sabu 1 Kg dari Malaysia, Wanita Cantik asal Madura Ditangkap Polda Jateng
“Mari kita melaksanakan ibadah Idul Adha di rumah saja dan melaksanakan ketaatan kita sesuai dengan para ulama dengan fatwa-fatwanya serta ketaatan kepada arahan pemimpin,” kata Kang Emil, Senin (19/7/2021).
Dalam perayaan Idul Adha yang juga bertepatan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Kang Emil pun menyampaikan sejumlah pesan khusus bagi warga Jabar, di antaranya mengoptimalkan hari tasyriq dan membeli hewan kurban secara online.
Penyembelihan hewan kurban, kata Kang Emil, dapat dilaksanakan dalam rentang waktu tiga hari, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah 1442 Hijriah, agar kerumunan di lokasi penyembelihan hewan kurban dapat dihindari.
Menurut Kang Emil, penyembelihan hewan kurban sebaiknya dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan Ruminasia (RPH-R). Namun, karena keterbatasan lokasi, pemotongan dapat dilakukan di luar RPH-R dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Satu petugas satu alat, jangan bergantian. Sementara pemilik hewan kurban tidak perlu hadir di lokasi, panitia bisa memfasilitasi dengan alat komunikasi, bisa zoom atau lainnya," tegas Kang Emil.
Selain itu, pendistribusian daging hewan kurban harus dilakukan dari rumah ke rumah, sehingga tidak menimbulkan kerumunan di lokasi penyembelihan hewan kurban.
Terkait lokasi penjualan hewan kurban, Kang Emil menegaskan wajib menerapkan protokol kesehatan, menjaga lokasi berjualan dan hewan kurban tetap bersih. Bahkan, jauh lebih baik jika penjualan dilakukan secara online atau mengoordinasikan pembelian hewan kurban melalui DKM bersangkutan.
"Pandemi COVID-19 memaksa kita semua untuk beradaptasi dalam merayakan hari besar keagamaan, tidak terkecuali Idulfitri dan Iduladha. Kita dipaksa menunda tradisi-tradisi hari kemenangan karena yang terpenting saat ini adalah masyarakat harus memastikan kesehatan dirinya dan keluarga," katanya.
(shf)