Kepulauan Talaud Gempar, Pasien COVID-19 Berusia 68 Tahun Kabur Dari RSUD Mala
loading...
A
A
A
Kapolsek Rainis bersama dengan Satgas COVID-19 Kecamatan Rainis, sudah berusaha mengimbau dan membujuk keluarga pasien untuk dibawa lagi ke RSUD Mala agar dapat perawatan, namun pasien dan keluarganya tidak mau lagi dirawat di RS Mala, dan memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Berbagai cara sudah dilakukan, sampai dengan melibatkan Sekcam Rainis, Dekroly Adilang selaku Satgas COVID-19 Kecamatan Rainis, bersama dokter PTT Puskesmas Rainis, Cicilia Walukow, Babinsa Serttu Stenly Winowoda, dan Kepala Desa Jos Larengka untuk bernegosiasi dengan keluarga pasien, namun mereka tetap bersikukuh tidak mau melaksanakan perawatan di RS Mala.
"Satgas sudah mengimbau, bahwa sesuai dengan penjelasan dokter, pasien bergejala sesak napas, batuk dan tekanan darah tinggi, sangat beresiko jika memilih Isoman. Sebaiknya dirawat di fasilitas kesehatan, namun tetap tidak mau dan menyatakan bersedia menerima segala resiko. Satgas kemudian mengimbau kepada pasien dan semua keluarga yang tinggal di rumahnya melaksanakan isolasi mandiri ," pungkas Nender.
Berbagai cara sudah dilakukan, sampai dengan melibatkan Sekcam Rainis, Dekroly Adilang selaku Satgas COVID-19 Kecamatan Rainis, bersama dokter PTT Puskesmas Rainis, Cicilia Walukow, Babinsa Serttu Stenly Winowoda, dan Kepala Desa Jos Larengka untuk bernegosiasi dengan keluarga pasien, namun mereka tetap bersikukuh tidak mau melaksanakan perawatan di RS Mala.
"Satgas sudah mengimbau, bahwa sesuai dengan penjelasan dokter, pasien bergejala sesak napas, batuk dan tekanan darah tinggi, sangat beresiko jika memilih Isoman. Sebaiknya dirawat di fasilitas kesehatan, namun tetap tidak mau dan menyatakan bersedia menerima segala resiko. Satgas kemudian mengimbau kepada pasien dan semua keluarga yang tinggal di rumahnya melaksanakan isolasi mandiri ," pungkas Nender.
(eyt)