Panglima TNI dan Kapolri ke Jatim, Gelontor Bansos untuk Warga Terdampak PPKM Darurat

Sabtu, 17 Juli 2021 - 23:26 WIB
loading...
Panglima TNI dan Kapolri...
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menggelontorkan bansos bagi warga terdampak PPKM Darurat serta pasien COVID-19. Foto/Ist.
A A A
SURABAYA - Bantuan sosial (Bansos) bagi warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat , serta pasien COVID-19 yang isolasi mandiri (isoman) di Jatim. Digelontorkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.



Adapun bantuan yang diberikan berupa 2.500 ton beras, dan 70.000 paket sembako yang disebar ke 39 Polres jajaran di Jatim. Penyaluran bansos ini menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo.



Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap, agar seluruh jajaran TNI dan Polri di daerah melakukan koordinasi dengan baik dan mendata mana-mana yang perlu diberikan bansos tersebut.



"Utamanya, bansos ini diberikan kepada pedagang kaki lima , pemulung, tukang becak, supir angkot, dan sebagainya. Termasuk yang melakukan isoman," katanya saat pelepasan bantuan di Gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) di Sidoarjo, Sabtu (17/7/2021).

Listyo mengakui bahwa, PPKM Darurat ini telah memberi dampak pada warga karena ada pembatasan mobilitas masyarakat dan pemberlakuan jam malam. Namun, ia meminta masyarakat untuk sabar dan berjuang bersama agar kasus COVID-19 bisa segera ditekan.



"Bagaimana kita ketahui bersama, segala macam upaya sudah dilaksanakan pemerintah mencegah laju penyebaran COVID-19. Mulai PPKM Mikro namun kita tahu angka covid naik, sehingga dilakukan PPKM Darurat ada pembatasan beberapa tempat yang berdampak. Ini semua dalam rangka mencegah laju penyebaran COVID-19," pungkasnya.

Senada dengan Kapolri, Hadi Tjahjanto meminta seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan untuk bisa segera menekan penyebaran COVID-19 . Pasalnya, angka penambahan kasus harian yang ada saat ini sudah tertinggi di dunia, kemudian RS Rujukan maupun darurat kewalahan menampung pasien yang terus membutuhkan bantuan.



"Strategi kita ada offensive dan defensive. Defensive ini kita lakukan dengan cara perorangan maupun kelompok. Kalau perorangan dengan menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan, dan menerima vaksinasi. Kemudian kita harus bersatu melawan COVID-19 juga dengan 3T yang dilakukan tenaga kesehatan. Kalau kita bersatu maka kita bisa menangkan peperangan melawan musuh yang tak terlihat ini," ujarnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2723 seconds (0.1#10.140)