Kematian Pasien COVID-19 Isoman Tinggi, Ridwan Kamil: TNI Bakal Terjun Bagikan Obat Gratis

Selasa, 13 Juli 2021 - 12:40 WIB
loading...
Kematian Pasien COVID-19 Isoman Tinggi, Ridwan Kamil: TNI Bakal Terjun Bagikan Obat Gratis
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengakui jumlah kasus kematian pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di Jabar tinggi. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengakui jumlah kasus kematian pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) di provinsi yang dipimpinnya tinggi.

Baca juga: Ratusan Pasien COVID-19 di Jabar Meninggal saat Isoman, Ini Faktor Pemicunya

Menurut Ridwan Kamil , fenomena tersebut tak lepas dari banyaknya jumlah penduduk Jabar yang mencapai sekitar 50 juta jiwa. Agar kasus serupa tidak terulang, pihaknya kini fokus memberikan perhatian bagi pasien isoman.

Baca juga: Tangis Pecah di Polres Tasikmalaya, Anak 12 Tahun Peserta Demo Brutal Cium Kaki Ibunya

"Betul, makanya kalau membicarakan persentase itu, Jabar selalu punya potensi paling banyak karena penduduknya juga 50 juta," ujar Ridwan Kamil dalam konferensi pers virtual, Senin (12/7/2021) petang.

Selain meluncurkan program obat-obatan gratis bagi pasien isoman melalui fitur Isoman di aplikasi Pikobar, lanjut dia, pihaknya juga sudah menginstruksikan seluruh bupati dan wali kota di Jabar untuk melakukan pengecekan pasien isoman melalui aparat kewilayahan hingga petugas Babinsa dan Babinkamtibmas.

"Supaya bisa tahu (pasien) isoman yang di Jabar ini kondisinya membaik atau memburuk. Jangan sampai baru paham ada warganya yang meninggal dunia di rumah, itu arahan saya mulai kemarin agar rutin keliling ke yang isoman," tegasnya.

Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, sejak fitur Isoman di aplikasi Pikobar diluncurkan, terdapat lonjakan luar biasa terkait permintaan obat-obatan gratis dalam bentuk vitamin dan obat, termasuk permintaan layanan telekonsultasi dari pasien isoman.

"Saya sampaikan juga, dari 80.000-an kasus aktif di Jabar, 60.000-an itu ada di rumah (pasien isoman). Jadi, sebenarnya, kesimpulan kasus aktif di Jabar itu ada di rumah-rumah, maka dari itu kami meyakini bahwa obat gratis dan telekonsultasi itu tepat ya," tutur Kang Emil.

Dalam kesempatan itu, Kang Emil mengungkapkan, pada pertengahan pekan ini, pemerintah pusat juga akan mengirimkan bantuan obat-obatan gratis bagi pasien isoman. Bahkan, kata dia, program tersebut akan diluncurkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Yang mengirimkan obat gratis pada pasien isoman yang tidak mampu akan dilakukan oleh TNI. Oleh karena itu, khusus di Jabar yang sudah mendahului, supaya tidak ada duplikasi, maka kita akan koordinasi dengan pihak Pikobar, dinas kesehatan, dan TNI," katanya.

"Sehingga, kalau tadi yang memohon (obat) ke Pikobar ada 20.000, kan berarti masih ada 40.000-an warga yang kasus aktif tapi di rumah yang belum dijangkau oleh bantuan obat gratis yang dijangkau oleh provinsi. Nanti bisa dicover oleh bantuan Presiden oleh TNI," tandas Kang Emil.

Sebelumnya diberitakan, Jabar menjadi provinsi dengan jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

Berdasarkan catatan Lapor COVID-19, hingga Senin (12/7/2021), ratusan pasien COVID-19 di Jabar meninggal dunia saat menjalani isoman yang diakibatkan oleh berbagai faktor.

Co-Inisiator Lapor COVID-19, Ahmad Arif mengungkapkan, kematian pasien COVID-19 yang tengah menjalani isoman ibarat fenomena gunung es. Dia menduga, jumlah pasien COVID-19 yang meninggal saat isoman jumlahnya lebih banyak dari yang dilaporkan.

"Laporan kami langsung terima melalui media sosial dan kami kroscek kembali kebenarannya dan ternyata memang tidak semuanya muncul di publik," ungkap Arif dalam konferensi video, Senin (12/7/2021).

Arif memaparkan, dari 450 kasus kematian pasien COVID-19 saat isoman di Indonesia, 160 pasien di antaranya merupakan warga Jabar.

"Kota Bekasi merupakan kota dengan laporan kasus paling banyak, yakni 81 kasus, sedangkan di tingkat kabupaten ada Kabupaten Sleman dengan total 44 kasus," sebutnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1490 seconds (0.1#10.140)