Disnaker Parepare Dorong Pembentukan Bursa Kerja di Sekolah Kejuruan

Selasa, 29 Juni 2021 - 16:06 WIB
loading...
Disnaker Parepare Dorong Pembentukan Bursa Kerja di Sekolah Kejuruan
Suasana rakor yang digelar Disnaker Kota Parepare bersama perwakilan SMK yang ada di Kota Parepare, Selasa (29/6). Foto: SINDOnews/Darwiaty Dalle
A A A
PAREPARE - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Parepare terus mendorong pembentukan Bursa Kerja Khusus (BKK) pada sekolah kejuruan. Ini dilakukan guna menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Parepare yang kini berada di angka 7,14 persen.

Kepala Disnaker Parepare , Abd Latif mengatakan, pembentukan BKK di sekolah kejuruan untuk memfasilitasi penyaluran lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ke dunia kerja, yang setiap tahun jumlahnya terus bertambah.

Baca Juga: SMK
Latif mengatakan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Parepare , jumlah angkatan kerja Parepare tahun 2020 lalu mencapai 72 ribu atau meningkat sekira 8,91 persen dibanding tahun 2019, yang hanya berjumlah 66.446. Dari jumlah ini, sebagian besar merupakan alumni SMK .

Latif berharap, keberadaan BKK dapat mengoptimalkan penyaluran lulusan, sekaligus menjadi wadah informasi untuk pencari kerja.

“Ini tentu akan memberikan dampak besar bagi dunia pendidikan dan berkontribusi terhadap penyerapan alumini SMK di dunia kerja,” katanya.

Baca Juga: Disnaker ParepareSMK Negeri 1 Parepare.

“Inilah yang tengah berusaha kami dorong, agar BKK bisa terbentuk di semua sekolah kejuruan,” katanya.

Pembentukan BKK terang La Ode, merupakan amanah Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 39 tahun 2016 tentang Penempatan Tenaga Kerja. Tugasnya adalah memberikan pelayanan dan informasi lowongan kerja, penyaluran dan penempatan tenaga kerja serta membangun mitra dengan pihak ketiga.

“BKK berguna membantu alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Perguruan Tinggi dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) mencari pekerjaan dan menjembatani dunia usaha dalam merekrut tenaga kerja, sekaligus tolok ukur keberhasilan sekolah dalam menyiapkan tenaga terampil yang dibutuhkan pasar kerja,” papar La Ode.

Baca Juga: Menteri Tenaga Kerja
Karena itu, kata dia, sekolah diharapkan membuat kelas peminatan sesuai kebutuhan dunia kerja atau perusahaan yang jadi mitra kerja. Dengan demikian saat tamat, alumni SMK langsung bisa terserap di pasar kerja dan tidak terlalu lama menganggur.

“BKK dibentuk dengan tujuan memfasilitasi dan mempersiapkan alumni SMK lebih cepat mendapatkan pekerjaan. Melalui BKK diharapkan pengelola sekolah membuat program kerja, bagaimana misalnya agar kelas XII saat lulus sudah bisa langsung mendapat pekerjaan,” kata La Ode.

Terpisah, Pembina BKK SMK Negeri 1, Darwis mengatakan, melalui BKK yang dibentuk pihaknya, kini telah ada beberapa kerja sama BKK SMK Negeri 2 dengan salah satu perusahaan dalam negeri, salah satunya Astra Honda . Pihaknya juga telah memiliki kelas peminatan sebagaimana diharapkan pemerintah daerah.

Baca juga:BPUM Kembali Dibuka, Sudah 2.200 Pelaku UMKM di Parepare Mendaftar

Hanya saja, tambahnya, secara umum mereka belum bisa mencapai target jumlah penempatan karena antara kebutuhan skill perusahaan dengan kompetensi alumni belum sepenuhnya sejalan.

“Kami targetkan 70 persen alumni kami terserap di dunia kerja, namun hingga saat ini belum bisa mencapai angka tersebut. Ini yang jadi kendala kami selama ini,” tandasnya.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1497 seconds (0.1#10.140)