Ingat! Jika Ada Dua Orang Positif, Kampung Harus Lockdown dan Seluruh Warga Wajib Swab
loading...
A
A
A
SURABAYA - Penyebaran COVID-19 kini masuk ke perkampungan-perkampungan. Kondisi ini membuat lonjakan kasus pada klaster keluarga.
Wali Kota Eri Cahyadi menginstruksikan kepala PD, camat, dan lurah agar terus intens menyampaikan kepada warga tentang pentingnya potokol kesehatan (prokes).
Salah satu pola agar memasifkan upaya ini adalah dengan menyiapkan mobil keliling ke kampung-kampung untuk menyerukan kepada warga supaya disiplin menerapkan prokes dan melaksanakan 5M.
Baca juga: Polda Jatim Gelar Program Sejuta Vaksin, Pedagang Pasar: Kami Beruntung Divaksin
“Mobil-mobil itu jangan sampai berhenti, harus terus berkeliling menyerukan prokes ke masyarakat, agar mereka selalu ingat,” kata Eri, Selasa (29/6/2021).
Ia juga ingin setiap rumah ibadah, terutama masjid dan musala agar berperan serta membantu mengingatkan masyarakat untuk menerapkan prokes melalui pengeras suara yang tersedia. "Kita minta untuk setiap pengurus masjid mengingatkan masyarakat untuk menerapkan prokes sebelum dan sesudah salat,” jelasnya.
Eri ingin agar setiap kampung dilakukan penyemprotan disinfektan minimal satu kali sehari. Apabila di satu kampung terdapat kasus positif, maka akan dilakukan penyemprotan disinfektan selama tiga hari berturut-turut.
Baca juga: Prostitusi Online di Balikpapan Dibongkar, Tarifnya Rp1,5 Juta Sekali Kencani Wanita Seksi
Bahkan, untuk memasifkan upaya preventif, pihaknya bakal mengerahkan mobil pemadam kebakaran di wilayah perkampungan. "Kita kerahkan semua mobil penyemprot disinfektan yang kita punya,” ujarnya.
Di sisi lain, Eri menyebut, Pemkot Surabaya bakal menerapkan pembatasan mobilitas ketika di satu wilayah terdapat minimal dua kasus positif COVID-19. Sedangkan warga yang tinggal di kampung tersebut, akan dilakukan swab massal. Bagi warga yang hasil swabnya negatif akan dilakukan vaksin apabila belum. Namun, jika hasil swab warga itu positif, akan langsung ditangani dan diisolasi.
“Kalau terdapat 2 warga terkonfirmasi positif, wilayah RT tersebut harus ditutup dan dilakukan swab massal dan vaksinasi bagi warga yang hasil swabnya negatif,” jelasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menginstruksikan kepada Camat dan Lurah untuk membangkitkan kembali Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.
Untuk mendukung hal ini, pihaknya menyatakan bakal kembali memberikan pelatihan tracing kepada setiap satgas lokal. "Satgas lokal harus dibekali kemampuan tracing, sehingga ketika kita ke sana kita sudah mendapatkan datanya,” ujarnya.
Wali Kota Eri berharap, upaya yang dilakukan dengan melibatkan warga ini dapat menekan laju penyebaran Covid-19. Jika penyebaran COVID-19 di Kota Surabaya landai, maka secara otomatis transaksi ekonomi berjalan kembali dan roda perekonomian di Kota Surabaya dapat berputar.
Wali Kota Eri Cahyadi menginstruksikan kepala PD, camat, dan lurah agar terus intens menyampaikan kepada warga tentang pentingnya potokol kesehatan (prokes).
Salah satu pola agar memasifkan upaya ini adalah dengan menyiapkan mobil keliling ke kampung-kampung untuk menyerukan kepada warga supaya disiplin menerapkan prokes dan melaksanakan 5M.
Baca juga: Polda Jatim Gelar Program Sejuta Vaksin, Pedagang Pasar: Kami Beruntung Divaksin
“Mobil-mobil itu jangan sampai berhenti, harus terus berkeliling menyerukan prokes ke masyarakat, agar mereka selalu ingat,” kata Eri, Selasa (29/6/2021).
Ia juga ingin setiap rumah ibadah, terutama masjid dan musala agar berperan serta membantu mengingatkan masyarakat untuk menerapkan prokes melalui pengeras suara yang tersedia. "Kita minta untuk setiap pengurus masjid mengingatkan masyarakat untuk menerapkan prokes sebelum dan sesudah salat,” jelasnya.
Eri ingin agar setiap kampung dilakukan penyemprotan disinfektan minimal satu kali sehari. Apabila di satu kampung terdapat kasus positif, maka akan dilakukan penyemprotan disinfektan selama tiga hari berturut-turut.
Baca juga: Prostitusi Online di Balikpapan Dibongkar, Tarifnya Rp1,5 Juta Sekali Kencani Wanita Seksi
Bahkan, untuk memasifkan upaya preventif, pihaknya bakal mengerahkan mobil pemadam kebakaran di wilayah perkampungan. "Kita kerahkan semua mobil penyemprot disinfektan yang kita punya,” ujarnya.
Di sisi lain, Eri menyebut, Pemkot Surabaya bakal menerapkan pembatasan mobilitas ketika di satu wilayah terdapat minimal dua kasus positif COVID-19. Sedangkan warga yang tinggal di kampung tersebut, akan dilakukan swab massal. Bagi warga yang hasil swabnya negatif akan dilakukan vaksin apabila belum. Namun, jika hasil swab warga itu positif, akan langsung ditangani dan diisolasi.
“Kalau terdapat 2 warga terkonfirmasi positif, wilayah RT tersebut harus ditutup dan dilakukan swab massal dan vaksinasi bagi warga yang hasil swabnya negatif,” jelasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menginstruksikan kepada Camat dan Lurah untuk membangkitkan kembali Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.
Untuk mendukung hal ini, pihaknya menyatakan bakal kembali memberikan pelatihan tracing kepada setiap satgas lokal. "Satgas lokal harus dibekali kemampuan tracing, sehingga ketika kita ke sana kita sudah mendapatkan datanya,” ujarnya.
Wali Kota Eri berharap, upaya yang dilakukan dengan melibatkan warga ini dapat menekan laju penyebaran Covid-19. Jika penyebaran COVID-19 di Kota Surabaya landai, maka secara otomatis transaksi ekonomi berjalan kembali dan roda perekonomian di Kota Surabaya dapat berputar.
(msd)