Ahli Matematika UNS Ungkap Jurus Jateng Hadapi Covid-19
loading...
A
A
A
SEMARANG - Ilmuwan matematika mengungkap jurus-jurus ampuh menghadapi pandemi Covid-19. Perpaduan cara tradisional dan ilmu pengetahuan dinilai menjadi metode yang efektif untuk menekan angka penyebaran virus corona (Covid-19).
Ilmuwan tersebut adalah Sutanto Sastroredja asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Dia menyampaikan dengan memadukan cara itu terbukti pasien terkonfirmasi positif di Jateng lebih rendah daripada provinsi besar lain. Selain itu, jumlah pasien sembuh lebih banyak dibanding yang meninggal.
Menurutnya, cara tradisional yang dilakukan adalah dengan memberi pemahaman langsung kepada masyarakat secara door to door. Cara tersebut menurut memiliki efektivitas yang tinggi dalam menerapkan langkah preventif.
"Karena setelah melakukan itu, Ganjar (Gubernur Jateng) langsung menyebarkan di media sosial sehingga pembelajarannya bisa dinikmati masyarakat luas, bukan hanya Jawa Tengah tapi Indonesia, bahwa corona ini bukan hanya membahayakan diri secara personal tapi seluruh masyarakat secara nasional bahkan global," kata Sutando, Senin (20/4/2020).
Langkah tradisional itu dilengkapi dengan komunikasi intens dengan kepala desa di seluruh Jawa Tengah. Penyandang doktor matematika Universitas Bordeaux itu mengatakan langkah tersebut membuat Ganjar kaya data sekaligus kaya kaki tangan untuk pencegahan.
Melihat upaya tersebut, dirinya pun tidak heran jika semakin hari pasien sembuh di Jawa Tengah terus mengalami peningkatan. Data terakhir kasus Covid-19 di www.corona.jatengprov.go.id menampilkan jumlah positif sebanyak 363 orang, 268 orang dirawat, 80 sembuh, dan meninggal dunia sebanyak 45 orang.
"Beliau orang yang cepat dan mau belajar. Termasuk bagaimana mengoperasikan PCR, VTM, reagen dan lainnya beliau sangat paham. Dalam eksplorasi data beliau sangat paham," katanya.
Ilmuwan tersebut adalah Sutanto Sastroredja asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Dia menyampaikan dengan memadukan cara itu terbukti pasien terkonfirmasi positif di Jateng lebih rendah daripada provinsi besar lain. Selain itu, jumlah pasien sembuh lebih banyak dibanding yang meninggal.
Menurutnya, cara tradisional yang dilakukan adalah dengan memberi pemahaman langsung kepada masyarakat secara door to door. Cara tersebut menurut memiliki efektivitas yang tinggi dalam menerapkan langkah preventif.
"Karena setelah melakukan itu, Ganjar (Gubernur Jateng) langsung menyebarkan di media sosial sehingga pembelajarannya bisa dinikmati masyarakat luas, bukan hanya Jawa Tengah tapi Indonesia, bahwa corona ini bukan hanya membahayakan diri secara personal tapi seluruh masyarakat secara nasional bahkan global," kata Sutando, Senin (20/4/2020).
Langkah tradisional itu dilengkapi dengan komunikasi intens dengan kepala desa di seluruh Jawa Tengah. Penyandang doktor matematika Universitas Bordeaux itu mengatakan langkah tersebut membuat Ganjar kaya data sekaligus kaya kaki tangan untuk pencegahan.
Melihat upaya tersebut, dirinya pun tidak heran jika semakin hari pasien sembuh di Jawa Tengah terus mengalami peningkatan. Data terakhir kasus Covid-19 di www.corona.jatengprov.go.id menampilkan jumlah positif sebanyak 363 orang, 268 orang dirawat, 80 sembuh, dan meninggal dunia sebanyak 45 orang.
"Beliau orang yang cepat dan mau belajar. Termasuk bagaimana mengoperasikan PCR, VTM, reagen dan lainnya beliau sangat paham. Dalam eksplorasi data beliau sangat paham," katanya.
(abd)