Pesona Seni Budaya Nusa Tenggara Timur Pikat Diplomat dan Warga Canberra
loading...
A
A
A
CANBERRA - Pesona seni dan budaya Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil memikat para diplomat asing dan warga di Canberra, Australia. Ketertarikan warga Australia ini muncul saat event Indonesian Cultural Circle (ICC) dengan tema “East Nusa Tenggara, a Balance of Culture and Nature” di Aula Balai Kartini, KBRI Canberra, Australia, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: KBRI Canberra Dorong Peningkatan Perdagangan Lewat Dunia Pendidikan Australia
Kegiatan yang dilaksanakan KBRI Canberra bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) ini dihadiri oleh 100 tamu undangan yang terdiri dari para anggota ICC, yaitu para duta besar asing perempuan, para istri duta besar negara sahabat, diplomat perempuan, pengusaha, profesional, dan para sosialita yang bertempat tinggal di Ibu Kota Australia.
Baca juga: Ucok Sebut Jejak Istrinya Ada di Magetan, Penemunya Bakal Dikasih Rp150 Juta
Acara dibuka oleh Ketua DWP sekaligus Wakil Presiden Women’s International Club (WIC), Caecilia Legowo, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Vera Alatas selaku Ketua ICC.
ICC kali ini mempromosikan “Wonderful Indonesia” terutama kekayaan seni budaya, produk ekonomi kreatif dan pariwisata NTT yang memadukan keindahan alam dan budaya kepada sosialita dari Australia dan masyarakat internasional. Melalui kegiatan ini para tamu diharapkan mengenal lebih dekat kekayaan seni budaya NTT dan agar NTT masuk dalam daftar destinasi hadirin setelah pandemi COVID-19 berakhir.
Rangkaian acara ICC menampilkan presentasi interaktif tentang budaya dan pariwisata NTT oleh oleh diplomat muda, Fatimah Marilyn. Kemudian acara dilanjutkan dengan fashion show pakaian adat khas NTT, pertunjukan tari, pameran produk ekonomi kreatif Indonesia, dan ditutup dengan jamuan hidangan masakan NTT.
Dua tari yang ditampilkan yaitu Tari Bolelebo (tarian untuk menyambut tamu) dan tari Gemu Fa Mi Re (tari kreasi baru dari Maumere). Para tamu undangan secara antusias mengikuti gerakan tari Gemu Fa Mi Re.
Dalam acara ramah tamah, para tamu undangan saling bersosialisasi sambil menikmati kuliner NTT antara lain nasi rames ayam suwir, tumis buncis, kering kentang, dan bakwan jagung, ditambah rujak sumba dan keripik ubi.
Baca juga: KBRI Canberra Dorong Peningkatan Perdagangan Lewat Dunia Pendidikan Australia
Kegiatan yang dilaksanakan KBRI Canberra bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) ini dihadiri oleh 100 tamu undangan yang terdiri dari para anggota ICC, yaitu para duta besar asing perempuan, para istri duta besar negara sahabat, diplomat perempuan, pengusaha, profesional, dan para sosialita yang bertempat tinggal di Ibu Kota Australia.
Baca juga: Ucok Sebut Jejak Istrinya Ada di Magetan, Penemunya Bakal Dikasih Rp150 Juta
Acara dibuka oleh Ketua DWP sekaligus Wakil Presiden Women’s International Club (WIC), Caecilia Legowo, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Vera Alatas selaku Ketua ICC.
ICC kali ini mempromosikan “Wonderful Indonesia” terutama kekayaan seni budaya, produk ekonomi kreatif dan pariwisata NTT yang memadukan keindahan alam dan budaya kepada sosialita dari Australia dan masyarakat internasional. Melalui kegiatan ini para tamu diharapkan mengenal lebih dekat kekayaan seni budaya NTT dan agar NTT masuk dalam daftar destinasi hadirin setelah pandemi COVID-19 berakhir.
Rangkaian acara ICC menampilkan presentasi interaktif tentang budaya dan pariwisata NTT oleh oleh diplomat muda, Fatimah Marilyn. Kemudian acara dilanjutkan dengan fashion show pakaian adat khas NTT, pertunjukan tari, pameran produk ekonomi kreatif Indonesia, dan ditutup dengan jamuan hidangan masakan NTT.
Dua tari yang ditampilkan yaitu Tari Bolelebo (tarian untuk menyambut tamu) dan tari Gemu Fa Mi Re (tari kreasi baru dari Maumere). Para tamu undangan secara antusias mengikuti gerakan tari Gemu Fa Mi Re.
Dalam acara ramah tamah, para tamu undangan saling bersosialisasi sambil menikmati kuliner NTT antara lain nasi rames ayam suwir, tumis buncis, kering kentang, dan bakwan jagung, ditambah rujak sumba dan keripik ubi.