PM Israel Netanyahu Akan Caplok Tepi Barat
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Perdana Menteri (PM) Israel Netanyahu akan memperluas kedaulatan wilayahnya di Tepi Barat dan langkah ini menjadi salah satu prioritas pemerintahan barunya.
Netanyahu berjanji menempatkan pemukiman Yahudi dan Lembah Yordan di Tepi Barat dalam kedaulatan Israel. Dia menetapkan 1 Juli sebagai tanggal dimulainya diskusi kabinet tentang isu itu.
Saat rapat anggota parlemen dari Partai Likud, Netanyahu menyebut langkah di Tepi Barat itu sebagai yang paling penting dalam banyak tugas pemerintahannya.(BACA JUGA: Pesan Idul Fitri dari Vladimir Putin: Peran Komunitas Muslim Penting dalam Masa Pandemi)
“Kita memiliki peluang historis, yang tidak ada sejak 1948, untuk menerapkan kedaulatan yudisial sebagai langkah diplomatik di Judea dan Samaria,” kata dia, menyebut tahun kelahiran Israel dan penggunaan nama alkitab untuk Tepi Barat.
“Ini peluang besar dan kita tidak akan membiarkan itu lewat,” ujar dia sehari setelah dimulainya pengadilan korupsi terhadapnya. Netanyahu menyangkal berbagai tuduhan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.
Palestina menganggap langkah itu sebagai pencaplokan ilegal tanah yang hendak menjadi bagian dari negara masa depan dan mengehntikan kerja sama keamanan dengan Israel dan aliansinya, Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk protes atas rencana wilayah itu.
Isu itu juga membunyikan peringatan di Uni Eropa (UE). Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo menyebut masalah itu kompleks dan memerlukan koordinasi dengan Washington.
Netanyahu berjanji menempatkan pemukiman Yahudi dan Lembah Yordan di Tepi Barat dalam kedaulatan Israel. Dia menetapkan 1 Juli sebagai tanggal dimulainya diskusi kabinet tentang isu itu.
Saat rapat anggota parlemen dari Partai Likud, Netanyahu menyebut langkah di Tepi Barat itu sebagai yang paling penting dalam banyak tugas pemerintahannya.(BACA JUGA: Pesan Idul Fitri dari Vladimir Putin: Peran Komunitas Muslim Penting dalam Masa Pandemi)
“Kita memiliki peluang historis, yang tidak ada sejak 1948, untuk menerapkan kedaulatan yudisial sebagai langkah diplomatik di Judea dan Samaria,” kata dia, menyebut tahun kelahiran Israel dan penggunaan nama alkitab untuk Tepi Barat.
“Ini peluang besar dan kita tidak akan membiarkan itu lewat,” ujar dia sehari setelah dimulainya pengadilan korupsi terhadapnya. Netanyahu menyangkal berbagai tuduhan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.
Palestina menganggap langkah itu sebagai pencaplokan ilegal tanah yang hendak menjadi bagian dari negara masa depan dan mengehntikan kerja sama keamanan dengan Israel dan aliansinya, Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk protes atas rencana wilayah itu.
Isu itu juga membunyikan peringatan di Uni Eropa (UE). Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo menyebut masalah itu kompleks dan memerlukan koordinasi dengan Washington.
(zai)