STP Unhas Usul Konsep Pengembangan KEK Pangan di Luwu Utara
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Science Techno Park (STP) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengusulkan konsep pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pangan di Kabupaten Luwu Utara. Usulan ini disampaikan dalam diskusi daring Minggu 13 Juni malam.
Konsep ini nantinya menyentuh wilayah Tana Luwu. Di mana konsep KEK pangan akan difokuskan di Luwu Utara, dan KEK energi di Luwu Timur.
Baca Juga: STP UnhasSTP Unhas , Prof Andi Wardihan Sinrang.
Wardihan mengatakan, usulan KEK pangan ini dilatarbelakangi keinginan bersama antara STP Unhas dan Pemkab Luwu Utara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi akibat pademi Covid-19.
“Pangan di sini tentu tidak berdiri sendiri, harus didukung oleh sektor-sektor lainnya, seperti kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Makanya diskusi kita malam ini menghadirkan para pakar dari STP Unhas dan pejabat pemda terkait,” jelas Prof Wardihan.
Usulan KEK pangan untuk Luwu Utara kata Wardihan sangat tepat, mengingat ketahanan pangan menjadi isu strategis yang harus mendapat perhatian serius serta pangan sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat di Luwu Utara.
"Semoga apa yang kita pikirkan ini sesuai dengan potensi dan kesiapan daerah untuk kita dorong sebagai suatu kawasan ekonomi khusus pangan,” terang dia sembari menyebut STP sebagai jembatan emas bagi pertumbuhan ekonomi melalui sinergi antara pemerintah daerah dan STP Unhas .
Baca Juga: STP Unhas
“Sebuah wilayah akan berubah lebih cepat kalau ada lokomotifnya. Nah, lokomotifnya adalah Kawasan Ekonomi Khusus, baik pangan maupun energi,” imbuh Edy.
Meski begitu, lokomotif tanpa gerbong juga tidak akan berarti apa-apa. Untuk itu, Edy berharap gerbong ini harus selalu dijaga dengan baik.
Konsep ini nantinya menyentuh wilayah Tana Luwu. Di mana konsep KEK pangan akan difokuskan di Luwu Utara, dan KEK energi di Luwu Timur.
Baca Juga: STP UnhasSTP Unhas , Prof Andi Wardihan Sinrang.
Wardihan mengatakan, usulan KEK pangan ini dilatarbelakangi keinginan bersama antara STP Unhas dan Pemkab Luwu Utara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi akibat pademi Covid-19.
“Pangan di sini tentu tidak berdiri sendiri, harus didukung oleh sektor-sektor lainnya, seperti kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. Makanya diskusi kita malam ini menghadirkan para pakar dari STP Unhas dan pejabat pemda terkait,” jelas Prof Wardihan.
Usulan KEK pangan untuk Luwu Utara kata Wardihan sangat tepat, mengingat ketahanan pangan menjadi isu strategis yang harus mendapat perhatian serius serta pangan sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat di Luwu Utara.
"Semoga apa yang kita pikirkan ini sesuai dengan potensi dan kesiapan daerah untuk kita dorong sebagai suatu kawasan ekonomi khusus pangan,” terang dia sembari menyebut STP sebagai jembatan emas bagi pertumbuhan ekonomi melalui sinergi antara pemerintah daerah dan STP Unhas .
Baca Juga: STP Unhas
“Sebuah wilayah akan berubah lebih cepat kalau ada lokomotifnya. Nah, lokomotifnya adalah Kawasan Ekonomi Khusus, baik pangan maupun energi,” imbuh Edy.
Meski begitu, lokomotif tanpa gerbong juga tidak akan berarti apa-apa. Untuk itu, Edy berharap gerbong ini harus selalu dijaga dengan baik.