Jaringan Kabel Listrik Bawah Tanah Diwacanakan untuk Tekan Kasus Kebakaran

Senin, 14 Juni 2021 - 11:35 WIB
loading...
Jaringan Kabel Listrik...
Peristiwa kebakaran yang terjadi baru-baru ini yang menghanguskan rumah di kompleks Bukit Hartaco Indah Makassar. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Kasus kebakaran akibat listrik tercatat masih sangat tinggi. Dinas Pemadam (Damkar) Kota Makassar mencatat, dari 60 kasus yang terjadi 50% lebih di antaranya didominasi penyebabnya karena kelistrikan.

Pemkot Makassar dituntut memberi perhatian terhadap hal ini. Pasalnya, kasus kebakaran akibat kelistrikan selain menimbulkan korban jiwa, juga telah menimbulkan kerugian materiel yang cukup besar.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengaku telah mengatensi hal tersebut. Saat ini dirinya tengah menggagas sistem kelistrikan kabel bawah tanah yang akan diterapkan di Kota Makassar .



Dia mengklaim, sistem tersebut diklaim lebih aman. Rencana ini bakal dikoordinasikan ke pihak PLN, meski baru dalam tahap wacana. Pertemuan lebih lanjut kata dia akan direncanakan ke depan.

"Saya akan calling PLN-lah. Kebetulan GM (General Manager) PLN tadi malam saya ketemu, tapi belum agendakan. Tapi GM sebelumnya saya sudah diskusi masalah ini. Saya sudah sampaikan salah satu cara saya ingin membuat sistem kabel bawah tanah," ucap Danny.

Dia mengaku cukup khawatir dengan masalah keamanan dari instalasi listrik kota saat ini. Apalagi beberapa kabel yang digunakan masyarakat sudah cukup berumur dan jarang diganti. Sementara persyaratan penggantian kabel paling lama dilakukan selama 20 tahun.

"Memang sekarang terlihat secara teknis banyak kualifikasi. Kabel itu tidak qualified, orang pakai kabel gampang terbakar. Coba dilihat rata-rata kasus kebakaran karena kabel," ujar dia.

Sementara sistem kelistrikan bawah tanah telah yang diadopsi tersebut diklaim memiliki beberapa kelebihan. Selain menjaga estetika, sistem kabel bawah tanah dianggap lebih awet lantaran tidak terpengaruh oleh cuaca di ruang terbuka.



Plt Damkar Kota Makassar , Hasanuddin melaporkan ada sebanyak 60 kasus kebakaran sejak periode Januari-Juni 2021. Dimana 39 kasus di antaranya diakibatkan system listrik dalam hal ini arus pendek atau korsleting.

Diapun meminta masyarakat agar tetap memperhatikan instalasi kelistrikan di rumah masing-masing. "Jadi dari laporan yang ada sebagian besar kasua diakibarkan oleh masalah kelistrikan, kita minta masyarakat memperhatikan kelistrikan mereka," imbuh Hasanuddin.

Salah satunya adalah kabel-kabel yang merambat di atas plafon rumah. Dia mengatakan instalasi listrik di bagian itu cukup sulit terpantau sehingga sangat rawan. "Jadi ada juga masyarakat yang pakai kabel sampai 20 tahun lebih, padahal ini harusnya sudah diganti," pungkasnya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3012 seconds (0.1#10.140)