Ridwan Kamil: Jabar Buka Pintu Lebar-lebar untuk Investor Uni Eropa
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, Provinsi Jabar yang dipimpinnya membuka pintu lebar-lebar bagi para investor , khususnya investor asal Uni Eropa .
Hal itu dikatakan Ridwan Kamil saat menerima kunjungan kerja delegasi Uni Eropa untuk Indonesia secara virtualuntuk membahas peluang perdagangan dan investasi dengan para pemangku kepentingan di Provinsi Jabar, Jumat (11/6/2021).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan, Pemerintah Provinsi Jabar telah melakukan beberapa langkah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur serta penyempurnaan regulasi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi para investor.
"Jawa Barat membuka pintu selebar-lebarnya kepada para investor, khususnya dari Uni Eropa, untuk menanamkan modal terkait pembangunan yang masif demi percepatan perekonomian di provinsi ini," ungkap Kang Emil.
Menurut dia, Jabar memiliki potensi investasi yang besar dari berbagai sektor, terutama proyek pada kawasan industri, pembangunan infrastruktur, serta upaya-upaya untuk peningkatan sektor industri melalui pengembangan Roadmap Making Indonesia 4.0.
"Kami berharap, pertemuan ini dapat mendorong para investor Eropa untuk melakukan investasi di Indonesia. Selain berinvestasi di Jawa Barat, kami juga ingin memperluas peluang untuk melakukan ekspor ke Eropa. Oleh karena itu, kami juga berharap, para pelaku bisnis dapat membuka wawasan bagaimana kita dapat meningkatkan ekspor perdagangan yang sangat potensial," katanya.
Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket mengatakan, Uni Eropa sangat mendukung Indonesia dalam upaya meningkatkan perdagangan dan investasi, khususnya di Jabar.
"Kami menyambut baik kembalinya investasi asing langsung di Indonesia baru-baru ini, antara lain dari sektor otomotif dan manufaktur, elektronik dan mesin termasuk yang berasal dari Uni Eropa," ujarnya.
Menurutnya, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-Business CEPA) dapat meningkatkan perdagangan dan investasi serta berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pemulihan ekonomi di Indonesia.
Selama lebih dari 30 tahun, kata Piket, Uni Eropa telah bermitra dengan Indonesia untuk melaksanakan prioritas bersama, termasuk perdagangan dan investasi. Tahun lalu, Uni Eropa meluncurkan program lima tahun yaitu ARISE+ Indonesia Trade Support Facility senilai 15 juta euro.
"Program ini memberikan dukungan teknis kepada pemerintah Indonesia dan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kapasitas ekspornya dan memenuhi aturan dan standar perdagangan internasional," katanya.
Dalam pertemuan virtual tersebut, Delegasi Uni Eropa bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jabar menyelenggarakan diskusi panel tentang manfaat CEPA dan menggali potensi perdagangan dan investasi di Provinsi Jabar.
Panel menghadirkan Kepala Seksi Perdagangan dan Ekonomi Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia,Marika Jakas;Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah Jabar, Mohammad Taufiq Budi Santoso, dan Direktur Umum EUWELLE,Rolf Richard Keil. EUWELLE sendiri merupakan perusahaan pengelolaan limbah Eropa dengan beberapa proyek yang sedang berjalan di Jabar.
Dengan basis konsumen yang besar dan berdaya beli tinggi, Uni Eropa merupakan pilihan yang menarik bagi Jabar untuk memperluas dan mendiversifikasi pasar ekspornya.
Lihat Juga: Bey Machmudin Dampingi Presiden Jokowi Resmikan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS Bandung
Hal itu dikatakan Ridwan Kamil saat menerima kunjungan kerja delegasi Uni Eropa untuk Indonesia secara virtualuntuk membahas peluang perdagangan dan investasi dengan para pemangku kepentingan di Provinsi Jabar, Jumat (11/6/2021).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan, Pemerintah Provinsi Jabar telah melakukan beberapa langkah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur serta penyempurnaan regulasi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi para investor.
"Jawa Barat membuka pintu selebar-lebarnya kepada para investor, khususnya dari Uni Eropa, untuk menanamkan modal terkait pembangunan yang masif demi percepatan perekonomian di provinsi ini," ungkap Kang Emil.
Menurut dia, Jabar memiliki potensi investasi yang besar dari berbagai sektor, terutama proyek pada kawasan industri, pembangunan infrastruktur, serta upaya-upaya untuk peningkatan sektor industri melalui pengembangan Roadmap Making Indonesia 4.0.
"Kami berharap, pertemuan ini dapat mendorong para investor Eropa untuk melakukan investasi di Indonesia. Selain berinvestasi di Jawa Barat, kami juga ingin memperluas peluang untuk melakukan ekspor ke Eropa. Oleh karena itu, kami juga berharap, para pelaku bisnis dapat membuka wawasan bagaimana kita dapat meningkatkan ekspor perdagangan yang sangat potensial," katanya.
Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket mengatakan, Uni Eropa sangat mendukung Indonesia dalam upaya meningkatkan perdagangan dan investasi, khususnya di Jabar.
"Kami menyambut baik kembalinya investasi asing langsung di Indonesia baru-baru ini, antara lain dari sektor otomotif dan manufaktur, elektronik dan mesin termasuk yang berasal dari Uni Eropa," ujarnya.
Menurutnya, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-Business CEPA) dapat meningkatkan perdagangan dan investasi serta berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pemulihan ekonomi di Indonesia.
Selama lebih dari 30 tahun, kata Piket, Uni Eropa telah bermitra dengan Indonesia untuk melaksanakan prioritas bersama, termasuk perdagangan dan investasi. Tahun lalu, Uni Eropa meluncurkan program lima tahun yaitu ARISE+ Indonesia Trade Support Facility senilai 15 juta euro.
"Program ini memberikan dukungan teknis kepada pemerintah Indonesia dan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kapasitas ekspornya dan memenuhi aturan dan standar perdagangan internasional," katanya.
Dalam pertemuan virtual tersebut, Delegasi Uni Eropa bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jabar menyelenggarakan diskusi panel tentang manfaat CEPA dan menggali potensi perdagangan dan investasi di Provinsi Jabar.
Panel menghadirkan Kepala Seksi Perdagangan dan Ekonomi Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia,Marika Jakas;Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah Jabar, Mohammad Taufiq Budi Santoso, dan Direktur Umum EUWELLE,Rolf Richard Keil. EUWELLE sendiri merupakan perusahaan pengelolaan limbah Eropa dengan beberapa proyek yang sedang berjalan di Jabar.
Dengan basis konsumen yang besar dan berdaya beli tinggi, Uni Eropa merupakan pilihan yang menarik bagi Jabar untuk memperluas dan mendiversifikasi pasar ekspornya.
Lihat Juga: Bey Machmudin Dampingi Presiden Jokowi Resmikan Gedung Pusat Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS Bandung
(nic)