DPD RI Desak Pemerintah Produksi Massal Ventilator Buatan Pindad

Senin, 20 April 2020 - 13:55 WIB
loading...
DPD RI Desak Pemerintah Produksi Massal Ventilator Buatan Pindad
Dirut PT Pindad Persero Abraham Mose menjelaskan cara pengoperasian ventilator made in Pindad kepada Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di kantor pusat Pindad di Bandung, Senin (20/4/2020). Foto/ist
A A A
BANDUNG - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendesak pemerintah pusat menugaskan PT Pindad Persero memproduksi massal alat bantu pernafasan atau ventilator.

Alat ini sangat dibutuhkan rumah sakit di seluruh Indonesia, terutama rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Mengingat harga yang sangat murah bila dibanding produk impor.

Hal ini disampaikan LaNyalla dalam kunjungan kerjanya ke PT Pindad Persero di Bandung. LaNyalla didampingi Senator dari daerah pemilihan Jawa Barat, Oni Suwarman dan Eni Sumarni. Dari PT Pindad Persero yang hadir Direktur Utama Abraham Mose dan Direktur Utama PT Pindad Enjiniring Indonesia, Sena Maulana serta jajaran direksi Pindad Medika Utama.

“Harga yang ditawarkan Pindad jauh di bawah harga produk impor. Dan komponen bahan bakunya, 100 persen lokal. Bayangkan harga produk impor sekarang bisa mencapai 900 juta hingga 1 milyar rupiah. Sementara Pindad bisa buat dari yang paling sederhana di angka 10 juta rupiah hingga yang paling mahal di angka 100 juta rupiah. Saya rasa, kalau pemerintah serius dalam penanggulangan Covid-19, segera tugaskan Pindad untuk produksi massal, dan distribusikan ke rumah sakit di 34 provinsi di Indonesia,” tandas LaNyalla, Senin (20/4/2020).

Perlu diketahui, PT Pindad Persero telah menyiapkan dua produk ventilator. Yang pertama, Ventilator Resusitator Manual (VRM) dan serta dua type Ventilator Covent-20. Yakni type CPAP (oksigen terapi) dan type CMV (pasien gagal nafas). Untuk VRM dipatok di harga Rp. 10 juta. Sedangkan Covent-20 CPAP di kisaran Rp. 60 juta dan Covent-20 CMV di angka Rp. 100 juta.

Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Mose mengatakan, untuk type VRM murni hasil kreasi Pindad. Sedangkan Covent-20, hasil kerjasama PT Pindad dengan Universitas Indonesia.

“Untuk type Covent-20 cocok digunakan untuk pra-rumah sakit, intra-rumah sakit, antar-rumah sakit, dan transportasi atau mobile,” paparnya.

Senator Oni Suwarman menyatakan pandemi Covid-19 bukan hanya terjadi di kota-kota besar di Pulau Jawa, tetapi sudah merata di seluruh provinsi di Indonesia. Sementara kesiapan rumah sakit, khususnya terkait dengan ketersediaan ventilator sangat tak sebanding dengan jumlah pasien.

“Dan kalau faktanya produk ini lebih jauh lebih murah daripada impor, mengapa tidak langsung dieksekusi untuk produksi?” ujar Oni.

Sebelumnya, LaNyalla dalam smabutannya membeberkan beberapa langkah sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia dan Thailand yang sangat serius dan bergerak cepat menanggulangi wabah ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5715 seconds (0.1#10.140)