Didemo Soal Penyaluran BPNT, Dinsos Pangkep Tegaskan Tak Ada Masalah
loading...
A
A
A
PANGKEP - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pangkep, menegaskan tidak ada masalah pada penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Liukang Tangaya.
Meski sebelumnya, mahasiswa melakukan aksi mempertanyakan masalah ini. Karena dinilai ada sejumlah data yang tidak tersalur.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pangkep, Najemiah mengaku penasaran dengan tudingan para mahasiswa yang menyebut ada penyelewengan BPNT di Liukang Tangaya.
“Iya, selama ini tidak ada masalah apalagi mau ada penyelewengan. Bagaimana mungkin tidak tersalurkan, semua penyaluran langsung ke kartu atau rekening KPM,” katanya, Jumat (4/6/2021).
Dirinya mengatakan, ingin melihat data yang dikeluhkan mahasiswa yang mengatakan adanya data Keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Tangaya yang belum tersalurkan sejak Desember 2020 sampai saat ini.
Koordinator Daerah Program Sembako BPNT Munadira mengatakan, proses teknis penyaluran BPNT langsung ke KPM. “Jadi misalnya, saldo KPM sudah disalurkan nantinya KPM akan mengambil sembako ke E-warung yang sudah disediakan,” katanya.
Munadira menjelaskan, bantuan sembako BNPT yang disalurkan ke KPM untuk wilayah kepulauan itu sesuai data awal nilai atau jumlah KPM seberapa banyak. “Jadi semuanya berdasarkan data,” ujarnya.
Kendala yang ada menurut Munadira adalah, kerap data KPM dari pusat adanya perubahan atau perbaikan. “Jika data berubah atau mengalami perbaikan, tentu saja akan bersoal pada penyaluran ke kartu KPM,” ujarnya.
Munadira mencotohkan, misalnya data penerima sembako BNPT tahun 2020 per Desember se-Kabupaten Pangkep itu sebanyak 31.056 KPM. Sementara pada Januari 2021 berubah menjadi 27.184.
“Jadi memang ada perubahan, jumlah penerima KPM kan, sementara untuk Desember 2020 untuk Kecamatan Tangaya sebanyak 2.233, untuk Mei dan Juni 2021 berubah lagi menjadi 1.721,” katanya.
Meski sebelumnya, mahasiswa melakukan aksi mempertanyakan masalah ini. Karena dinilai ada sejumlah data yang tidak tersalur.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pangkep, Najemiah mengaku penasaran dengan tudingan para mahasiswa yang menyebut ada penyelewengan BPNT di Liukang Tangaya.
“Iya, selama ini tidak ada masalah apalagi mau ada penyelewengan. Bagaimana mungkin tidak tersalurkan, semua penyaluran langsung ke kartu atau rekening KPM,” katanya, Jumat (4/6/2021).
Dirinya mengatakan, ingin melihat data yang dikeluhkan mahasiswa yang mengatakan adanya data Keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Tangaya yang belum tersalurkan sejak Desember 2020 sampai saat ini.
Koordinator Daerah Program Sembako BPNT Munadira mengatakan, proses teknis penyaluran BPNT langsung ke KPM. “Jadi misalnya, saldo KPM sudah disalurkan nantinya KPM akan mengambil sembako ke E-warung yang sudah disediakan,” katanya.
Munadira menjelaskan, bantuan sembako BNPT yang disalurkan ke KPM untuk wilayah kepulauan itu sesuai data awal nilai atau jumlah KPM seberapa banyak. “Jadi semuanya berdasarkan data,” ujarnya.
Kendala yang ada menurut Munadira adalah, kerap data KPM dari pusat adanya perubahan atau perbaikan. “Jika data berubah atau mengalami perbaikan, tentu saja akan bersoal pada penyaluran ke kartu KPM,” ujarnya.
Munadira mencotohkan, misalnya data penerima sembako BNPT tahun 2020 per Desember se-Kabupaten Pangkep itu sebanyak 31.056 KPM. Sementara pada Januari 2021 berubah menjadi 27.184.
“Jadi memang ada perubahan, jumlah penerima KPM kan, sementara untuk Desember 2020 untuk Kecamatan Tangaya sebanyak 2.233, untuk Mei dan Juni 2021 berubah lagi menjadi 1.721,” katanya.
(agn)