Anggota Aisyiyah di Gowa Dilatih Cara Penyelenggaraan Jenazah Covid-19
loading...
A
A
A
SUNGGUMINASA - Sejumlah anggota Aisyiyah Cabang Borimatangkasa, Desa Bone, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, dilatih cara penyelenggaraan jenazah yang terpapar Covid-19.
Kegiatan ini berlangsung di salah satu rumah warga, Kamis (3/6/2021). Dibimbing dosen dari Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah ( Unismuh ) Makassar.
Karena penyelenggaraan khusus jenazah pasien covid-19, tentunya pemateri dan ibu-ibu Aisyiyah langsung mempraktekkan, bahkan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) standar.
Pemateri, St Rajiah Rusydi mengatakan, pada prinsipnya penyelenggaraan jenazah pasien Covid-19 tidak banyak berbeda dengan cara penyelenggaraan jenazah pada umumnya. Niatnya tetap sama, memandikannya tetap dengan hitungan ganjil yang sama, dll.
"Bedanya hanya pada penggunaan APD bagi mereka yang menyelenggarakan pemulasaran jenazah, mulai dari kaos tangan, masker, pakaian hazmat standar. Kemudian cara memandikannya hanya disiram sampai dirasa bersih bersama pakaian yang dikenakan jenazah, tidak digosok karena hindari bersentuhan langsung. Lalu jenazah dibungkus dengan plastik disusul kain kafan," jelas Rajiah.
Warga khususnya ibu-ibu penting dibekali pengetahuan cara penyelenggaraan jenazah pasien Covid-19. Paling tidak, menyampaikan betapa rawannya Covid-19 sehingga penyelenggaraan jenazahnya pun harus dengan cara-cara khusus untuk menghindari penularan.
Kegiatan ini adalah salah satu bentuk pengabdian Unismuh Makassar di tengah-tengah masyarakat.
Diketahui, wabah Covid-19 pernah mengantar Kabupaten Gowa , Sulsel ke zona merah. Bahkan, bersama Makassar, Gowa turut menjadi episentrum penyebaran di daerah Sulsel.
Hingga Rabu (2/6/2021), data resmi Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa mencatat, pasien yang sembuh sebanyak 3.873 orang, yang dirawat dan isolasi mandiri sebanyak 38 orang dan meninggal dunia sebanyak 79 orang.
"Mungkin jumlah kasus Covid-19 di Gowa kini tak sebanyak di awal-awal pandemi tapi Covid-19 itu masih ada dan tetap harus diwaspadai. Pelatihan yang diikuti anggota kami hari ini sedikit banyaknya bisa memberi pengetahuan baru," tutur St Subaedah, Sekretaris Aisyiyah Cabang Borimatangkasa, Desa Bone, Kecamatan Bajeng.
Lihat Juga: Paskibraka Dilarang Pakai Jilbab, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah: Sangat Tidak Manusiawi dan Sebuah Kemunduran!
Kegiatan ini berlangsung di salah satu rumah warga, Kamis (3/6/2021). Dibimbing dosen dari Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah ( Unismuh ) Makassar.
Karena penyelenggaraan khusus jenazah pasien covid-19, tentunya pemateri dan ibu-ibu Aisyiyah langsung mempraktekkan, bahkan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) standar.
Pemateri, St Rajiah Rusydi mengatakan, pada prinsipnya penyelenggaraan jenazah pasien Covid-19 tidak banyak berbeda dengan cara penyelenggaraan jenazah pada umumnya. Niatnya tetap sama, memandikannya tetap dengan hitungan ganjil yang sama, dll.
"Bedanya hanya pada penggunaan APD bagi mereka yang menyelenggarakan pemulasaran jenazah, mulai dari kaos tangan, masker, pakaian hazmat standar. Kemudian cara memandikannya hanya disiram sampai dirasa bersih bersama pakaian yang dikenakan jenazah, tidak digosok karena hindari bersentuhan langsung. Lalu jenazah dibungkus dengan plastik disusul kain kafan," jelas Rajiah.
Warga khususnya ibu-ibu penting dibekali pengetahuan cara penyelenggaraan jenazah pasien Covid-19. Paling tidak, menyampaikan betapa rawannya Covid-19 sehingga penyelenggaraan jenazahnya pun harus dengan cara-cara khusus untuk menghindari penularan.
Kegiatan ini adalah salah satu bentuk pengabdian Unismuh Makassar di tengah-tengah masyarakat.
Diketahui, wabah Covid-19 pernah mengantar Kabupaten Gowa , Sulsel ke zona merah. Bahkan, bersama Makassar, Gowa turut menjadi episentrum penyebaran di daerah Sulsel.
Hingga Rabu (2/6/2021), data resmi Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa mencatat, pasien yang sembuh sebanyak 3.873 orang, yang dirawat dan isolasi mandiri sebanyak 38 orang dan meninggal dunia sebanyak 79 orang.
"Mungkin jumlah kasus Covid-19 di Gowa kini tak sebanyak di awal-awal pandemi tapi Covid-19 itu masih ada dan tetap harus diwaspadai. Pelatihan yang diikuti anggota kami hari ini sedikit banyaknya bisa memberi pengetahuan baru," tutur St Subaedah, Sekretaris Aisyiyah Cabang Borimatangkasa, Desa Bone, Kecamatan Bajeng.
Lihat Juga: Paskibraka Dilarang Pakai Jilbab, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah: Sangat Tidak Manusiawi dan Sebuah Kemunduran!
(agn)