BPBD Gowa Berbagi Cara Tanggap Darurat Bencana di PLTA Bili-bili

Kamis, 20 Mei 2021 - 16:22 WIB
loading...
BPBD Gowa Berbagi Cara...
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa Iksan Parawansa saat menghadiri simulasi tanggap darurat gempa bumi di UL Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bili-bili, Kamis, (20/5/2021). Foto: Istimewa
A A A
GOWA - Bencana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, menggelar kegiatan untuk simulasi tanggap darurat gempa bumi di UL Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bili-bili, Kamis, (20/5/2021).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa , Iksan Parawansa menjadi mengatakan kegiatan simulasi tanggap darurat gempa bumi ini memang perlu dilakukan. Menurutnya langkah ini sebagai upaya mitigasi bencana untuk menghindari atau mengurangi dampak yang bisa ditimbulkan jika terjadi bencana.



"Yang kita lakukan saat ini, inilah yang namanya mitigasi, pencegahan sebelumnya. Minimal kita bisa mengurangi risiko atau dampak yang mungkin terjadi jika ada kejadian bencana," ujarnya.

Iksan melanjutkan, walaupun Kabupaten Gowa tidak memiliki potensi gempa, namun perlu tetap dipersiapkan terkait langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi. Dirinya menyebutkan untuk di Kabupaten Gowa potensi bencana yang bisa terjadi seperti, banjir, longsor, angin puting beliung dan kebakaran hutan dan lahan.

"Tetap kita waspadai, yang kita takutkan itu gerakan-gerakan tanah. Mudah-mudahan sesar-sesar yang ada di Kabupaten Gowa tidak seperti di daerah lain. Kita di Kabupaten Gowa masih dalam kondisi aman," lanjutnya.

Sementara langkah yang bisa dilakukan jika terjadi bencana yaitu tidak panik dan mengalamatkan diri terlebih dahulu. Menurutnya ini yang paling penting sebelum menyelamatkan yang lainnya.

"Saat kita berada dalam ruangan kemudian jika terjadi gempa, kita manfaatkan apa yang ada di dalam ruangan untuk berlindung. Misalnya berlindung di bawah meja," jelasnya.

Kemudian untuk di luar ruangan, pada saat terjadi gempa, Iksan menyarankan agar mencari tempat terbuka jauh dari gedung ataupun pohon. Hal ini agar bisa terhindar runtuhan beton atau pohon.



"Jangan bosan untuk latihan tanggap bencana. Karena ini salah satu untuk mengatasi kepanikan jika terjadi bencana. Harus kita mengulangi, kita butuh pelatihan atau simulasi yang berulang-ulang. Praktis kalau kita sudah terbiasa pasti spontan atau refleksi kita lakukan jika terjadi bencana," harapnya.

Kepala Seksi (Kasi) Rekonstruksi BPBD Kabupaten Gowa , M Akbar M menambahkan, hal yang paling penting juga diketahui seorang karyawan adalah seluk-beluk kantor.

"Agar pada saat terjadi bencana kita tahu jalur evakuasinya dan kita tahu mau lari kemana jika terjadi gempa supaya bisa cepat keluar dari Gedung," tambahnya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3504 seconds (0.1#10.140)