Bertemu PGRI dan MKKS, Gubernur Khofifah: Vaksinasi Guru Tuntas Akhir Juni 2021
loading...
A
A
A
SURABAYA - Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri pada tanggal 30 Maret 2021, salah satunya mengatur tentang pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 .
Di Jatim, kegiatan pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19 , direncanakan akan dimulai pada tahun pelajaran baru 2021/2022 sekitar awal Juli 2021. Pembelajaran tatap muka secara terbatas dapat dilakukan mulai dari jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga perguruan tinggi.
Belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin COVID-19 . Guna memastikan pembelajaran tatap muka berjalan dengan aman, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengharapkan segala sesuatunya dipersiapkan. Mulai dari vaksinasi pada guru SMA, SMK, dan SLB harus selesai 100%, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, serta jam belajar dan jumlah persentase siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Kami minta pihak SMA, SMK dan SLB Se-Jatim wajib membentuk Tim Satgas COVID-19 pada tiap sekolah. Dimana, yang tergabung di dalamnya sesuai dengan kearifan lokal, misalnya guru dan murid yang tergabung dalam OSIS di sekolah tersebut," katanya saat menerima perwakilan PGRI dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA, SMK dan SLB Se-Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Khofifah menambahkan, Tim Satgas COVID-19 itu nantinya akan menertibkan protokol kesehatan, mengecek jadwal penyemprotan disinfektan di sekolah dan kelas, stok masker untuk yang lupa membawa masker, dan sebagainya. "Terkait vaksinasi guru, saya minta kepada Kepala Dinkes Jatim untuk berkoordinasi dengan Kepala Dinkes Kabupaten/Kota se-Jatim untuk pelaksanaan vaksinasi agar pada akhir Juni sudah 100% tervaksin," imbuhnya.
Maka, lanjutnya, data vaksinasi untuk guru harus terus dimonitor. Sehingga, diharapkan guru dan tenaga pendidik sebelum yang tervaksinasi bisa segera 100% sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung. "Kita harus terus monitor berapa banyak guru yang sudah selesai divaksin, berapa yang baru divaksin sekali, berapa yang belum sama sekali. Termasuk di kabupaten/kota mana saja harus dimaksimalkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, hingga saat ini 38 bupati/wali kota sudah memberikan rekomendasi untuk SMA, SMK dan SLB yang sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka .
Sesuai dengan arahan dari Mendikbud telah direkomendasikan sekolah tatap muka mulai Januari 2021. Diharapkan pada Bulan Juni 2021 seluruh Indonesia sudah melakukan tatap muka dengan target semua guru sudah divaksin. "Di Jatim, para guru SMA, SMK dan SLB yang telah melakukan vaksinasi COVID-19 dua kali sebanyak 38%," katanya.
Dia berharap kepada jajaran Dinkes Jatim pada Bulan Mei 2021 atau Juni 2021, tenaga pendidik dan guru 100% sudah divaksinasi dua kali. "Supaya pendidiknya sehat, psikologis masyarakat bisa menerima pembelajaran tatap muka dengan tenang. Sehingga rencana kami tatap muka pada awal tahun ajaran 2021/2022 yaitu pada 5 Juli 2021 dapat berjalan aman," tandasnya.
Di Jatim, kegiatan pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19 , direncanakan akan dimulai pada tahun pelajaran baru 2021/2022 sekitar awal Juli 2021. Pembelajaran tatap muka secara terbatas dapat dilakukan mulai dari jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga perguruan tinggi.
Belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin COVID-19 . Guna memastikan pembelajaran tatap muka berjalan dengan aman, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengharapkan segala sesuatunya dipersiapkan. Mulai dari vaksinasi pada guru SMA, SMK, dan SLB harus selesai 100%, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, serta jam belajar dan jumlah persentase siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Kami minta pihak SMA, SMK dan SLB Se-Jatim wajib membentuk Tim Satgas COVID-19 pada tiap sekolah. Dimana, yang tergabung di dalamnya sesuai dengan kearifan lokal, misalnya guru dan murid yang tergabung dalam OSIS di sekolah tersebut," katanya saat menerima perwakilan PGRI dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA, SMK dan SLB Se-Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Khofifah menambahkan, Tim Satgas COVID-19 itu nantinya akan menertibkan protokol kesehatan, mengecek jadwal penyemprotan disinfektan di sekolah dan kelas, stok masker untuk yang lupa membawa masker, dan sebagainya. "Terkait vaksinasi guru, saya minta kepada Kepala Dinkes Jatim untuk berkoordinasi dengan Kepala Dinkes Kabupaten/Kota se-Jatim untuk pelaksanaan vaksinasi agar pada akhir Juni sudah 100% tervaksin," imbuhnya.
Maka, lanjutnya, data vaksinasi untuk guru harus terus dimonitor. Sehingga, diharapkan guru dan tenaga pendidik sebelum yang tervaksinasi bisa segera 100% sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung. "Kita harus terus monitor berapa banyak guru yang sudah selesai divaksin, berapa yang baru divaksin sekali, berapa yang belum sama sekali. Termasuk di kabupaten/kota mana saja harus dimaksimalkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, hingga saat ini 38 bupati/wali kota sudah memberikan rekomendasi untuk SMA, SMK dan SLB yang sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka .
Sesuai dengan arahan dari Mendikbud telah direkomendasikan sekolah tatap muka mulai Januari 2021. Diharapkan pada Bulan Juni 2021 seluruh Indonesia sudah melakukan tatap muka dengan target semua guru sudah divaksin. "Di Jatim, para guru SMA, SMK dan SLB yang telah melakukan vaksinasi COVID-19 dua kali sebanyak 38%," katanya.
Dia berharap kepada jajaran Dinkes Jatim pada Bulan Mei 2021 atau Juni 2021, tenaga pendidik dan guru 100% sudah divaksinasi dua kali. "Supaya pendidiknya sehat, psikologis masyarakat bisa menerima pembelajaran tatap muka dengan tenang. Sehingga rencana kami tatap muka pada awal tahun ajaran 2021/2022 yaitu pada 5 Juli 2021 dapat berjalan aman," tandasnya.
(eyt)