Antisipasi Mutasi Covid-19, Pemerintah Aceh Kirim Sampel ke Jakarta

Minggu, 16 Mei 2021 - 12:42 WIB
loading...
Antisipasi Mutasi Covid-19,...
Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif
A A A
BANDA ACEH - Pemerintah Aceh telah mengirimkan sebanyak 20 sampel ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI.

Pengiriman sampel tersebut bertujuan memantau strain mutasi Covid-19, yang selama ini disinyalir mulai muncul dengan tingkat penularan dan daya tahan yang lebih tinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif, usai mengikuti Rapat Bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah, di Meuligoe Gubernur Aceh, Jum’at (14/5/2021).

dr. Hanif menyatakan di beberapa negara seperti India dan Inggris serta beberapa negara lain, telah ditemukan mutasi dari Covid-19. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pada Senin, (10/5) ia menyampaikan pada Gubernur untuk mengirim sampel ke Balitbangkes Kemenkes di Jakarta.

"Hari ini Balitbangkes mengirim surat dan menginstruksikan kita untuk mengirimkan sampel spesimen swab nasofaring dan sebanyak 20 sampel sudah kita kirimkan,” ujar Hanif didampingi Direktur RSUDZA dr Isra Firmansyah.

Ia menerangkan isi Surat Balitbangkes Kemenkes menyebutkan dalam rangka pemantauan strain mutasi virus SARS CoV-2, maka perlu dilakukan Surveilans Genom Virus SARS CoV-2 secara intensif dan seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, mohon Saudara dapat mengirimkan spesimen swab nasofaring dan kasus konfirmasi Covid-19 dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait.

Ia menerangkan sampel spesimen yang dikirim berasal dari kasus dengan kriteria penularan yang cepat di masyarakat atau lokasi tertentu.

"Yang dikirimkan sampel yang mulai menginfeksi kelompok yang sebelumnya tidak rentan (anak-anak), orang sudah divaksin tapi terinfeksi, penyintas terinfeksi kembali, kematian dengan komorbid penyakit menular lain (HIV, TB, dan lainnya),” katanya.

Hanif menambahkan, kriteria spesimen yang dikirimkan adalah Tube VTM berisi swab nasofaring, memiliki ct (cycle threshold) di bawah 25. Spesimen dikirimkan disertai formulir penyelidikan epidemiologi. Pengiriman spesimen dilakukan segera setelah hasil pemeriksaan RT PCR diperoleh.

“Jadi, spesimen yang kita kirimkan adalah spesimen yang baru kita ambil," ucapnya. (CM)
(atk)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2769 seconds (0.1#10.140)