Update, Pasien Positif Corona di Jabar Sudah Tembus 2.000 Orang
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) kembali mengoreksi jumlah pasien positif Corona ( COVID-19). Berdasarkan data terakhir laman Pikobar, Jumat (22/5/2020) pukul 17.44, jumlah pasien terkonfirmasi positif mencapai angka 2.001 orang setelah ada penambahan 40 pasien baru.
Sementara jumlah pasien positif COVID-19 yang berhasil sembuh mencapai 432 orang atau bertambah 10 orang dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan pasien meninggal dunia bertambah 1 orang dibandingkan hari sebelumnya menjadi 125 orang.
Pasien terkonfirmasi positif tersebar di 27 kabupaten/kota se-Jabar dimana Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Bandung masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif terbanyak di provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa ini.
(Baca: Update COVID-19 Jawa Barat: Kasus Terkonfirmasi Positif 1.962 Orang)
Kota Bekasi menempati urutan pertama dengan jumlah pasien positif COVID-19 yang mencapai 396 orang disusul Kota Depok sebanyak 373 orang, dan Kota Bandung sebanyak 262 orang.
Kemudian, di Kabupaten Bogor tercatat ada 155 orang disusul Kabupaten Bekasi 119 orang, Kota Bogor 101 orang, Kota Cimahi 67 orang, Kabupaten Bandung 63 orang, Kabupaten Bandung Barat 50 orang, dan Kota Sukabumi 48 orang.
Selanjutnya, Kabupaten Subang 36 orang, Kabupaten Purwakarta 31 orang, Kabupaten Sukabumi 24 orang, Kota Tasikmalaya 23 orang, Kabupaten Indramayu 14 orang, Kabupaten Cianjur 13 orang, dan Kabupaten Kuningan 13 orang.
(Baca: Larang Takbir Keliling, Pemkot Bandung Bolehkan Mudik Lokal)
Di Kota Cirebon, pasien positif COVID-19 tercatat 12 orang, Kabupaten Karawang 12 orang, Kabupaten Sumedang 11 orang, Kabupaten Garut 9 orang, Kota Banjar 7 orang, Kabupaten Ciamis 6 orang, dan Kabupaten Cirebon 5 orang.
Sedangkan tiga daerah yakni Kabupaten Majalengka, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif COVID-19 paling sedikit di Jabar. di Kabupaten Majalengka tercatat 4 orang, Kabupaten Tasikmalaya 3 orang, dan di Kabupaten Pangandaran 1 orang.
Laman pantau Pikobar juga memaparkan total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 47.379 orang. Sebanyak 41.140 atau 86,48 persen di antaranya berstatus selesai pemantauan, sehingga total ODP terpantau sebanyak 6.430 orang atau 13,52 persen.
(Baca: Dentuman Misterius Terdengar Lagi, Kodam Siliwangi Lakukan Pengecekan)
Adapun pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya mencapai 7.708 orang. Rinciannya, sebanyak 5.280 orang atau 68,5 persen berstatus selesai pengawasan, sehingga total PDP terawasi mencapai 2.428 orang atau 31,5 persen.
Sementara itu, Sekretaris dan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad kembali menekankan, menjelang perayaan hari raya Idul Fitri, pengawasan akan diperketat, agar masyarakat tidak mudik.
"Gugus tugas memutuskan memperketat di sejumlah titik. Ini sudah dikoordinasikan dengan pihak Polri dan TNI untuk menambah kekuatan di titik titik itu," tegas Daud, Jumat (22/5/2020).
Daud kembali menegaskan, penanggulangan pandemi COVID-19 membutuhkan komitmen kedisiplinan bersama. Oleh karenanya, pihaknya terus berharap agar masyarakat mematuhi seluruh aturan penanganan COVID-19 di daerahnya masing-masing.
Sementara jumlah pasien positif COVID-19 yang berhasil sembuh mencapai 432 orang atau bertambah 10 orang dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan pasien meninggal dunia bertambah 1 orang dibandingkan hari sebelumnya menjadi 125 orang.
Pasien terkonfirmasi positif tersebar di 27 kabupaten/kota se-Jabar dimana Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Bandung masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif terbanyak di provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa ini.
(Baca: Update COVID-19 Jawa Barat: Kasus Terkonfirmasi Positif 1.962 Orang)
Kota Bekasi menempati urutan pertama dengan jumlah pasien positif COVID-19 yang mencapai 396 orang disusul Kota Depok sebanyak 373 orang, dan Kota Bandung sebanyak 262 orang.
Kemudian, di Kabupaten Bogor tercatat ada 155 orang disusul Kabupaten Bekasi 119 orang, Kota Bogor 101 orang, Kota Cimahi 67 orang, Kabupaten Bandung 63 orang, Kabupaten Bandung Barat 50 orang, dan Kota Sukabumi 48 orang.
Selanjutnya, Kabupaten Subang 36 orang, Kabupaten Purwakarta 31 orang, Kabupaten Sukabumi 24 orang, Kota Tasikmalaya 23 orang, Kabupaten Indramayu 14 orang, Kabupaten Cianjur 13 orang, dan Kabupaten Kuningan 13 orang.
(Baca: Larang Takbir Keliling, Pemkot Bandung Bolehkan Mudik Lokal)
Di Kota Cirebon, pasien positif COVID-19 tercatat 12 orang, Kabupaten Karawang 12 orang, Kabupaten Sumedang 11 orang, Kabupaten Garut 9 orang, Kota Banjar 7 orang, Kabupaten Ciamis 6 orang, dan Kabupaten Cirebon 5 orang.
Sedangkan tiga daerah yakni Kabupaten Majalengka, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif COVID-19 paling sedikit di Jabar. di Kabupaten Majalengka tercatat 4 orang, Kabupaten Tasikmalaya 3 orang, dan di Kabupaten Pangandaran 1 orang.
Laman pantau Pikobar juga memaparkan total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 47.379 orang. Sebanyak 41.140 atau 86,48 persen di antaranya berstatus selesai pemantauan, sehingga total ODP terpantau sebanyak 6.430 orang atau 13,52 persen.
(Baca: Dentuman Misterius Terdengar Lagi, Kodam Siliwangi Lakukan Pengecekan)
Adapun pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya mencapai 7.708 orang. Rinciannya, sebanyak 5.280 orang atau 68,5 persen berstatus selesai pengawasan, sehingga total PDP terawasi mencapai 2.428 orang atau 31,5 persen.
Sementara itu, Sekretaris dan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad kembali menekankan, menjelang perayaan hari raya Idul Fitri, pengawasan akan diperketat, agar masyarakat tidak mudik.
"Gugus tugas memutuskan memperketat di sejumlah titik. Ini sudah dikoordinasikan dengan pihak Polri dan TNI untuk menambah kekuatan di titik titik itu," tegas Daud, Jumat (22/5/2020).
Daud kembali menegaskan, penanggulangan pandemi COVID-19 membutuhkan komitmen kedisiplinan bersama. Oleh karenanya, pihaknya terus berharap agar masyarakat mematuhi seluruh aturan penanganan COVID-19 di daerahnya masing-masing.
(muh)