Aksi Sosial Laskar Sasak Bikin 1.000 Yatim Piatu di Lombok Tengah Tersenyum

Senin, 10 Mei 2021 - 02:01 WIB
loading...
Aksi Sosial Laskar Sasak Bikin 1.000 Yatim Piatu di Lombok Tengah Tersenyum
Laskar Sasak menyerahkan bantuan paket untuk 1.000 anak yatim piatu di Lombok Tengah
A A A
LOMBOK TENGAH - Laskar Sasak kembali melakukan aksi kepedulian sosial dengan membagikan sedikitnya 1.500 paket untuk 1.000 anak yatim piatu, anak terlantar dan kaum dhuafa se Pulau Lombok. Aksi ini dilakukan untuk mendengungkan keberlangsungan program Lombok Mercusuar sebagai upaya memperkokok Budaya Bangsa.

Kegiatan yang tetap memperhatikan protokol kesehatan ini dipusatkan di kediaman Kedatuan Siledendeng, H. Lalu Putria, Minggu (9/5/2021) sore

Menurut Ketua Laskar Sasak, Lalu Taharuddin, pemberian santunan ini dilakukan secara simbolis dan diterima langsung oleh Kades se- Kecamatan Pujut beserta sejumlah anak yatim piatu. Selanjutnya secara teknis santunan akan diantar ke masing masing desa agar tidak memberatkan dan Kades yang membagikan.

Baca juga: Satgas Nemangkawi Tangkap Victor Yeimo DPO Aktor Kerusuhan Papua 2019

Sementara itu untuk wilayah kabupaten dan kota se- Pulau Lombok, proses distribusi santunan akan dilakukan secara langsung oleh anggota Laskar Sasak ke masing-masing wilayah.

Kepala Desa Ketara, Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Buntaran menunjukkan kegembiraannya dengan adanya santunan berupa paket bantuan bagi anak-anak yatim di daerahnya itu.

“Kami sangat berterima kasih dengan adanya santunan ini sehingga akan membantu bagi yang berhak. Seandanya nantinya dirasa masih ada yang kurang, insyaAllah pemerintah desa yang akan menambah,” kata Lalu Buntaran di sela-sela acara.

Baca juga: Karanganyar Gempar! Puluhan Warga Keracunan Takjil, 17 Ambulance Hilir Mudik Evakuasi Warga

Lalu Putria mengingatkan jangan sampai pembangunan di Lombok Tengah sebagai pusat wisata internasional kemudian menghilangkan jati diri Sasak. Hal itu diungkapkan di sela-sela pemberian paket santunan yang dirangkai dengan Silaturrahim tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh budaya yang merupakan rangkaian program Lombok Mercusuar itu.

Dalam acara tersebut, Laskar Sasak bekerjasama dengan sejumlah pihak diantaranya BUMN bidang konstruksi yaitu Nindya Karya. Acara tersebut secara khusus juga dihadiri oleh Kabinda NTB, Wahyudi Adisiswanto, Ketua Yayasan RSI, pejabat setempat dan serta Kades se- Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah.

Dalam sambutannya, Kabinda NTB, Ir Wahyudi AS yang juga pembina Laskar Sasak mengatakan sangat terharu dengan upaya yang telah dilakukan oleh Laskar Sasak, sudah lama mengumpulkan dana untuk santunan 1.000 paket untuk anak yatim.

“Aksi kepedulian sosial yang dilakukan sejumlah pihak dan dimotori Laskar Sasak ini mesti bisa dicontoh oleh berbagai pihak dalam upaya membangun kebersamaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Wahyudi.

Dalam acara santunan kali ada beberapa donatur yang berpartisipasi antara lain Sekretaris utama BIN, Komjen Bambang SW SH Mhum, PT Nindya Karya, PT PLN, Dinas Pajak dan Bank Indonesia.

Pada kesempatan itu juga digunakan untuk konsolidasi tokoh adat tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam membulatkan tekad utk menjadikan adat sebagai resolusi berbagai persoalan khususnya di bumi Lombok.

Program Lombok Mercusuar untuk mendatangkan tokoh-tokoh adat seluruh Nusantara sampai saat ini masih terkendala oleh belum selesainya pandemi Covid 19, meski demikian rencana tesebut tetap terus diupayakan proses penyelenggaraannya. Hal ini dilakukam mengingat urgenistasnya dengan semakin kompleknya persoalan bangsa.

Lebih jauh Kabinda NTB menjelaskan seperti yang dikemukakan Mamiq Putria dalam lontar Sasak adat pendita telu yang disebut trilogi adat.

Trilogi adat ini berupa (1) tatakrama hubungan manusia dengan Tuhan. (2) tatakrama hubungan manusia dengan manusia dan (3) hubungan manusia dengan alam dan lingkungan.

Hal ini diterima oleh semua agama bahkan di semua suku meskipun dengan syariat yang berbeda beda, sedangkan adat Sasak sendiri basicnya adalah Syariat Islam yang konon Islam Sasak sudah ada jauh sebelum kerajaan Majapahit terbukti adanya penyebaran oleh Syeikh Rukunuddin dari Sumatera sekitat abad 7 M.

“InsyaAllah trilogi adat ini bisa menjadi salah satu resolusi khususnya persoalan radikalisme dan sparatisme yang mengancam bangsa serta negara Indonesia,” kata Kabinda NTB.

Silaturrohim Lombok Mercusuar yang dipandu Sekjen Laskar Sasak berlangsung penuh kekeluargaan. H. Lalu Imam Hambali yang juga Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam menekankan jati diri Sasak harus tetap dipertahankan dan mulai dari pendidikan keluarga dan generasi muda. “Tidak ada kata terlambat dan kita mulai dari Keluarga,” tegasnya.

Tokoh Sasak, Ir H. Lalu Anas Amrullah juga melihat potensi generasi muda dan generasi milenial harus dicari pola komunikasi yang tepat untuk mengkokohkan budaya. “Generasi sekarang beda dengan yang dulu sehingga komunikasi yang tepat penting,” tegasnya.

Budayawan Sasak Dr Masnun Hambali melihat ucapan yang berkonseksensi hukum dan perbuatan yang berkonsekwensi peraturan. Ke depan perlu konvensi menjadi bagian penting untuk dikomunikasikan dengan berbagai pihak sambil mencontohkan kasus yang ditanganinya beberapa waktu lalu.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3729 seconds (0.1#10.140)