Terapkan Protokol Kesehatan, Peritel Ingin Aktivitas Ekonomi Tetap Jalan

Jum'at, 22 Mei 2020 - 15:14 WIB
loading...
Terapkan Protokol Kesehatan, Peritel Ingin Aktivitas Ekonomi Tetap Jalan
Foto/dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Peritel di Jawa Barat meminta agar aktivitas ekonomi di Jabar tetap berjalan di tengah pandemi Corona (CODID-19), dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Manager Yogya Group Wismark Parluhutan Hutapea mengakui, sejak pandemi COVID-19 terjadi, perusahaan ritel di Jawa Barat terkenda dampak berupa perlambatan transaksi belanja masyarakat akibat pandemi.

"Kalau dibilang berat ya berat, karena banyak sektor yang terkena dampaknya. Banyak sektor usaha yang melakukan PHK dan merumahkan karyawannya. Jadi itu berdampak kepada bisnis kami, karena pendapatan mereka juga turun," kata dia, Jumat (22/5/2020).

(Baca: Dentuman Misterius Terdengar Lagi, Kodam Siliwangi Lakukan Pengecekan)

Wismark mengatakan, Yogya mengalihkan semua karyawan dan fokus pada lini usaha ritel yang menyediakan kebutuhan sehari-hari. ”Masyarakat yang belanja juga sudah berbeda, mereka banyak cari yang promo, beli satu gratis satu, atau program lainnya. Mungkin karena simpanan uang mereka mulai menipis," beber dia.

Dia berharap, rencana pemerintah untuk kembali menggiatkan ekonomi, stimulus ekonomi, dan kondisi new normal segera terealisasi. Walaupun dia mengakui pemulihan akan membutuhkan waktu antara satu hingga dua tahun.

"Tahun ini kami tidak cari untung. Tapi kami berusaha agar hak karyawan bisa terpenuhi dengan tetap membuka operasional kami. Walaupun, kami tidak tahu kedepan akan seperti apa. Kalau semakin berat, kami sulit juga," imbuh dia.

(Baca: Anggota Satlantas Polrestabes Bandung Pungli Rp50 Ribu, Ini Sanksinya)

Chief Public Relation & CSR Yogya Group Anton mengatakan, kendati tetap membuka operasional ritel untuk gerai Yogya, Griya, dan Yomart, pihaknya tetap mengedepankan tindakan protokol kesehatan. Menerapkan antrean untuk mengurangi penumpukan di dalam gerai, menyediakan westafel, mengenakan masker bagi kasir, dan lainnya.

"Untuk pengunjung kami tidak membatasi harus berapa yang masuk. Tetapi jumlahnya kami pantau agar tetap menjaga phisical distancing," imbuh Anton.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)