Triwulan I 2021, Kunjungan Turis Asing Ke Jatim Turun 99,59 Persen
loading...
Kunjungan wisatawan manca negara (Wisman) ke Jatim, mengalami tren penurunan. Foto/Dok
A
A
A
SURABAYA - Selama triwulan I 2021 atau Januari hingga Maret, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur (Jatim) sebanyak 141 kunjungan. Jika dibanding periode yang sama tahun lalu, jumlah kunjungan tersebut turun sebesar 99,59 persen.
Sementara itu, selama periode tersebut jumlah kunjungan turis asing berkebangsaan Korea Selatan merupakan yang terbanyak dengan jumlah 14 kunjungan. Disusul Jepang sebanyak 11 kunjungan.
Lalu Tiongkok dan Singapura masing-masing 6 kunjungan. “Untuk kunjungan wisman pada Maret 2021, mencapai 52 kunjungan,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Senin (3/5/2021).
Angka tersebut, kata dia, turun sebesar 24,64 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 69 kunjungan. Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2020, jumlah wisman yang datang ke Jatim juga mengalami penurunan sebesar 99,10 persen, yaitu dari 5.774 kunjungan. “Secara umum, pola kedatangan wisman ke Jatim pada bulan Maret selama tiga tahun terakhir menunjukkan tren yang menurun,” imbuh Umar.
Jumlah kunjungan wisman bulan Maret tahun 2021 jauh lebih rendah dibandingkan jumlah kunjungan wisman tahun 2020. Yaitu dari 5.774 kunjungan menjadi hanya 52 kunjungan. Sedangkan jumlah kunjungan wisman pada Maret 2019 mencapai 20.497 kunjungan.
Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi kunjungan wisman ke Jatim pada bulan Maret dalam tiga tahun terakhir. “Tren kunjungan wisman yang terus menurun setiap tahunnya tidak terlepas dari adanya pandemi COVID-19 sejak akhir tahun 2019,” terangnya.
Dia menambahkan, pada bulan Maret 2021, wisman yang masuk ke Jatim mayoritas berasal dari Singapura dengan jumlah sebanyak 4 orang. Disusul Jepang sebanyak 3 orang, serta Korea Selatan dan Australia sebanyak 2 orang. Baca juga: Semester 1 2020, Kunjungan Wisman Ke Jatim Alami Tren Penurunan
Jumlah tersebut mencapai 21,15 persen dari total kunjungan wisman ke Jatim. “Sedangkan sisanya sebesar 78,85 persen berasal dari negara lain, termasuk 34 orang warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri,” tandasnya.
Sementara itu, selama periode tersebut jumlah kunjungan turis asing berkebangsaan Korea Selatan merupakan yang terbanyak dengan jumlah 14 kunjungan. Disusul Jepang sebanyak 11 kunjungan.
Lalu Tiongkok dan Singapura masing-masing 6 kunjungan. “Untuk kunjungan wisman pada Maret 2021, mencapai 52 kunjungan,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Senin (3/5/2021).
Angka tersebut, kata dia, turun sebesar 24,64 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 69 kunjungan. Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2020, jumlah wisman yang datang ke Jatim juga mengalami penurunan sebesar 99,10 persen, yaitu dari 5.774 kunjungan. “Secara umum, pola kedatangan wisman ke Jatim pada bulan Maret selama tiga tahun terakhir menunjukkan tren yang menurun,” imbuh Umar.
Jumlah kunjungan wisman bulan Maret tahun 2021 jauh lebih rendah dibandingkan jumlah kunjungan wisman tahun 2020. Yaitu dari 5.774 kunjungan menjadi hanya 52 kunjungan. Sedangkan jumlah kunjungan wisman pada Maret 2019 mencapai 20.497 kunjungan.
Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi kunjungan wisman ke Jatim pada bulan Maret dalam tiga tahun terakhir. “Tren kunjungan wisman yang terus menurun setiap tahunnya tidak terlepas dari adanya pandemi COVID-19 sejak akhir tahun 2019,” terangnya.
Dia menambahkan, pada bulan Maret 2021, wisman yang masuk ke Jatim mayoritas berasal dari Singapura dengan jumlah sebanyak 4 orang. Disusul Jepang sebanyak 3 orang, serta Korea Selatan dan Australia sebanyak 2 orang. Baca juga: Semester 1 2020, Kunjungan Wisman Ke Jatim Alami Tren Penurunan
Jumlah tersebut mencapai 21,15 persen dari total kunjungan wisman ke Jatim. “Sedangkan sisanya sebesar 78,85 persen berasal dari negara lain, termasuk 34 orang warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri,” tandasnya.
(don)
Explore More