Cegah Pemudik, Polres Sarolangun Bangun Pos Penyekatan di Perbatasan Jambi-Sumsel
loading...
A
A
A
JAMBI - Guna mencegah adanya pemudik gelap melewati jalur tikus saat mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, Polres Sarolangun membangun pos penyekatan di perbatasan Jambi-Sumatera Selatan, tepatnya di Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun-Kabupaten Muratara.
Menurut Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiono, pos penyekatan mudik lebaran ini dibangun lebih kedepan dari perbatasan. "Kita bangun pos penyekatan mudik lebaran sebelum jalur tikus pertama masuk ke Sarolangun. Ini bertujuan untuk menekan pemudik gelap," ujarnya, Minggu (2/5/2021).
Menanggapi itu, Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengatakan pos penyekatan mudik lebaran ini bertujuan untuk mencegah dan memutuskan penyebaran mata rantai COVID-19.
"Jadi Provinsi Jambi bersama provinsi tetangga yang lain saling menjaga dengan membangun pos penyekatan mudik lebaran supaya tidak ada perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain," ungkapnya.
Pos penyekatan ini, sambungnya, fungsinya untuk menjaga agar tidak ada wilayah yang sakit masuk ke wilayah Jambi melalui Sarolangun. "Kalo warga tersebut lolos dan bisa melintas dari satu ke provinsi lain dalam keadaan sakit, maka akan memperburuk situasi," jelas Kapolda.
Dia juga menjelaskan, pelayanan petugas pos penyekatan mudik lebaran di perbatasan Jambi-Sumatera Selatan ini cukup baik dengan sejumlah fasilitas yang dilengkapi dengan ruang isolasi dan mobil ambulans yang standby 24 jam. Baca: Iring-iringan Pemudik Motor Mulai Padati Jalur Pantura Cirebon.
"Saran saya, petugas dalam pos penyekatan perbatasan mudik lebaran ini dilayani dengan humanis dan tidak kasar. Kita juga paham menjelang hari raya idul fitri banyak yang rindu rumah. Namun harus dipahami situasinya juga tidak bagus di tengah pandemi COVID-19," imbuh Rachmad.
Dia menambahkan, di Kabupaten Sarolangun sendiri, tingkat penyebaran penyakit COVID-19 tidak terlalu tinggi dan ini harus dijaga dengan baik serta terus menerapkan protokol kesehatan agar tidak ada penambahan pasien COVID-19. Baca Juga: Tekad Kuat Kakek di Karawang Mengakhiri Hidup, Gagal di Pohon Kelapa Tewas di Pintu Dapur.
"Saya menghimbau agar masyarakat saat beraktivitas diluar rumah serta bepergian tetap mematuhi protokol kesehatan. Mari bersama memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jambi khususnya Sarolangun," pungkasnya.
Menurut Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiono, pos penyekatan mudik lebaran ini dibangun lebih kedepan dari perbatasan. "Kita bangun pos penyekatan mudik lebaran sebelum jalur tikus pertama masuk ke Sarolangun. Ini bertujuan untuk menekan pemudik gelap," ujarnya, Minggu (2/5/2021).
Menanggapi itu, Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengatakan pos penyekatan mudik lebaran ini bertujuan untuk mencegah dan memutuskan penyebaran mata rantai COVID-19.
"Jadi Provinsi Jambi bersama provinsi tetangga yang lain saling menjaga dengan membangun pos penyekatan mudik lebaran supaya tidak ada perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain," ungkapnya.
Pos penyekatan ini, sambungnya, fungsinya untuk menjaga agar tidak ada wilayah yang sakit masuk ke wilayah Jambi melalui Sarolangun. "Kalo warga tersebut lolos dan bisa melintas dari satu ke provinsi lain dalam keadaan sakit, maka akan memperburuk situasi," jelas Kapolda.
Dia juga menjelaskan, pelayanan petugas pos penyekatan mudik lebaran di perbatasan Jambi-Sumatera Selatan ini cukup baik dengan sejumlah fasilitas yang dilengkapi dengan ruang isolasi dan mobil ambulans yang standby 24 jam. Baca: Iring-iringan Pemudik Motor Mulai Padati Jalur Pantura Cirebon.
"Saran saya, petugas dalam pos penyekatan perbatasan mudik lebaran ini dilayani dengan humanis dan tidak kasar. Kita juga paham menjelang hari raya idul fitri banyak yang rindu rumah. Namun harus dipahami situasinya juga tidak bagus di tengah pandemi COVID-19," imbuh Rachmad.
Dia menambahkan, di Kabupaten Sarolangun sendiri, tingkat penyebaran penyakit COVID-19 tidak terlalu tinggi dan ini harus dijaga dengan baik serta terus menerapkan protokol kesehatan agar tidak ada penambahan pasien COVID-19. Baca Juga: Tekad Kuat Kakek di Karawang Mengakhiri Hidup, Gagal di Pohon Kelapa Tewas di Pintu Dapur.
"Saya menghimbau agar masyarakat saat beraktivitas diluar rumah serta bepergian tetap mematuhi protokol kesehatan. Mari bersama memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jambi khususnya Sarolangun," pungkasnya.
(nag)