Kompetisi Bahasa Inggris SD Khadijah Surabaya Tepis Ketidaksuksesan PPJ

Kamis, 29 April 2021 - 04:58 WIB
loading...
Kompetisi Bahasa Inggris SD Khadijah Surabaya Tepis Ketidaksuksesan PPJ
Maskot SD Khadijah tampil seru menyerahkan hadiah secara daring di SD Khadijah Wonorejo Surabaya, Rabu (23/4/2021). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diterapkan selama pandemi COVID-19 kerap dianggap kurang maksimal. Namun ternyata tidak semua pelajar gagal paham terhadap materi daring yang disampaikan oleh guru. Meski terkadang ada sedikit gangguan sinyal internet, ternyata pelajar masih bisa menyerap sebagian besar materi.

Kesuksesan PJJ itu terlihat di SD Khadijah Surabaya. Peserta didik nampak begitu cadas dalam penguasaan materi sekolah daring. Kepiawaian para cabe rawit ini terekam jelas pada beberapa kompetisi Bahasa Inggris yang dihelat SD Khadijah Wonorejo Surabaya.

Waka Humas SD Khadijah Wonorejo Surabaya, Nurul Hikmawati, mengatakan kompetisi bahasa inggris yang dihelat secara online untuk siswa kelas 1,2,3 dan melibatkan seluruh SD Khadijah yang ada dibawah naungan Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Khadijah (YPTS) NU Khadijah Surabaya itu menjawab anggapan ketidak efektifan PJJ.

Baca juga: Ketua Partai Golkar Jatim Sarmuji Wacanakan Duet Airlangga-Khofifah di Pilpres 2024

Sebanyak 117 peserta kompetisi, semua begitu mahir dalam menghadapi setiap tantangan. Peserta didik kelas 1 misalnya. Mereka harus mampu membuat video proses produksi takjil sebagai menu berbuka puasa dengan bahasa inggris dan semua peserta sukses mengerjakannya. Kemudian kelas 2 membuat vlog aktifitas keseharian selama Ramadhan dan kelas 3 begitu cakap bercerita tentang Nuzulul Quran dengan bahasa inggris.

"Kemampuan para peserta itu cukup membuat para juri debat sendiri saat menentukan pemenangnya," katanya. Tidak main-main, kompetisi daring ini menghadirkan para juri dari beberapa lembaga kredibel seperti dosen Unesa, Cambridge School dan English First Education.

Kepala Sekolah SD Khadijah Wonorejo Surabaya, Muhammad Iqbal menjelaskan, selama Ramadhan ini pihaknya menaggelas beberapa kegiatan positif. Selain English Competition juga ada salah satunya yakni Inspirasi Ramadhan. Setiap hari video ditayangkan secara daring. Hal itu semata-mata untuk memberi panggung pada siswa agar bisa menyampaikan hal yang positif.

Baca juga: Ditinggal Suami Jadi TKI, Seorang Istri di Tulungagung Terjaring Razia dengan Pria Lain

"Jadi bukan hanya sesuatu negatif yang muncul di internet. Produk anak-anak ini untuk mengisi konten positif, bukan hanya prank atau tiktok yang tidak jelas. Tapi mereka ternyata bisa membuat konten positif yang ditunggu orang disekitarnya," tuturnya.

Khusus english competition ini, kata Iqbal, tujuannya adalah kompetisi sambil melatih kemampuan berbahasa ingrris peserta didiknya. Ia mengakui bahwa semangat dan kemampuan mereka (siswa) begitu luar biasa, padahal setahun ini belajarnya daring.

"170 peserta itu begitu antusias. Ini salah satunya adalah memberi panggung pada siswa supaya mereka berkreasi dan tetap maju meski dalam suasana pandemi. Bisa kita banyangkan nanti kalau masuk nanti antusiasnya seperti apa," ujarnya.

Selain itu, keterlibatan tiga stakholder, diantaranya guru, siswa dan orangtua juga menjadi skema pembelajaran tersendiri. Kerjasama antara orangtua dan siswa yang merekam setiap proses aksi anaknya, membuat takjil dan merangkai takjil menjadi sajian menarik menjadi pembelajaran soft skill yang tidak ada didalam ruang kelas.

Iqbal menambahkan, selama Ramadhan ini bukan hanya peserta didiknya yang diajak untuk berkegiatan positif. Para orangtua siswa juga mendapatkan tugas khataman Al-Quran. "Jadi selama satu bulan ini mereka mengkhatamkan Al-Quran tiga kali. Semua walimurid mendapatkan tugas khataman Qur'an yang niatnya mendoakan anak-anaknya dan bangsa Indonesia," pungkasnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1433 seconds (0.1#10.140)