Anggota Linmas Salah Pukul Siswa SMP, PWNU dan Wali Kota Surabaya Turun Tangan

Senin, 26 April 2021 - 11:32 WIB
loading...
Anggota Linmas Salah...
KH Marzuki Mustamar datang dalam mediasi kasus anak SMP yang jadi korban salah pukul oknum Linmas. Foto/Ist.
A A A
SURABAYA - Seorang pelajar SMP jadi korban salah sasaran usai dipukul sejumlah oknum Linmas saat membubarkan aksi tawuran antar remaja di kawasan Bubutan, Kota Surabaya. Kejadian ini menyita banyak perhatian, termasuk Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, serta Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang turun tangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.



Proses mediasi dilakukan dengan menghadirkan kedua belah pihak. Dari mediasi yang dilakukan membuahkan hasil, semuanya sepakat untuk berdamai . Artinya, kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak berlanjut ke ranah hukum.



Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto langsung melayangkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada korban beserta keluarganya, baik secara pribadi maupun institusi. Ia mengakui ada kesalahan prosedur yang dilakukan anggotanya dalam pelaksanaan tugas di lapangan saat peristiwa itu terjadi.



"Saya atas nama institusi termasuk pribadi dan teman-teman semua saya mohon maaf kepada pihak keluarga. Dan syukur Alhamdulillah dimediasi Pak Kyai Marzuki, tadi pihak keluarga bisa menerima," kata Irvan, Senin (26/4/2021).

Ia menambahkan, pihak keluarga juga sepakat agar kasus ini selesai dan tidak berlanjut ke ranah hukum. Namun, melalui peristiwa ini tetap menjadi evaluasi pembelajaran ke depannya agar tidak terulang dikemudian hari. "Jadi pihak keluarga semua tadi di hadapan Pak Wali Kota sepakat untuk selesai sampai di sini," ungkapnya.



Irvan juga menambahkan, pihaknya tetap memberikan sanksi kepada anggota Linmas yang melakukan kesalahan dalam prosedur di lapangan tersebut. Hal ini sebagaimana telah menjadi konsekuensi bagi setiap anggota Linmas yang melakukan kesalahan selama bertugas.

"Tetap kita sesuai dengan aturan yang ada di Linmas . Pelanggaran-pelanggarannya apa, jelas kita berikan sanksi. Tidak bisa dihindari karena memang salah," tegasnya.

Sementara itu, Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar bersyukur kasus ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak sampai ke ranah hukum. Pihaknya tidak ingin apabila ada masalah yang pada akhirnya mengganggu kerukunan dan keharmonisan warga.



"Jadi mumpung gurung gede (belum besar) segera diselesaikan . Sehingga ke depan antara NU, antara warga, antara siapa saja yang ada di Surabaya tetap nyaman-nyaman saja," kata Marzuki.

Sebagai evaluasi ke depannya, Marzuki juga mendorong institusi Linmas agar menerapkan psikotes selama pelaksanaan seleksi anggota. Sebab, hal itu juga menyangkut karakter dan sifat seseorang. Nah, ketika sudah lolos dalam tahap seleksi itu, kemudian dapat diisi dengan pembinaan keagamaan.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4317 seconds (0.1#10.140)